CHAPTER TIG ENM (REVISI)

27.9K 1.4K 25
                                    

Kimberly berteriak tanpa bersuara di kamar mandinya. Lalu, Ia mengumpat dengan kesalnya karena begitu teledornya ia lupa membawa pakaian.

Kimberly mondar-mandir kesana kemari karena bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

KIMBERLY POV

Sekarang bagaimana aku keluar?
Ahhhh kenapa aku bisa seteledor ini!?

Aku harus keluar dari sini, kalau tidak aku akan sakit nanti. Ini malam yang sangat dingin mengingat ini adalah bulan Juni. Dan Australia sedang bermusim dingin.

Kalau di negaraku mungkin sedang musim panas, sangat panas pula. Tapi sekarang aku hanya berlapis handuk yang menutupi hampir semua tubuhku.

Aku merasa kedinginan sekarang. Aku harus cepat keluar dari sini. Aku mengintip dari balik pintu dulu, melihat tidak ada orang di depan.

Oke aku punya kesempatan untuk keluar sekarang. Tapi wait..

Bukankah malam ini Shawn akan tidur bersamaku? Oh damn it.

Semoga aja dia belom ada di kamar, jadi aku bisa bebas dari sini.

*krek

Apa itu suara pintu diluar?

Sepertinya tidak, aku salah dengar pasti. Tidak ada yang bersuara lagi di luar sana, seharusnya kalau itu suara pintu pasti ada dua bunyi.

Yang pertama suara buka pintu dan yang kedua suara tutup pintu. Ya mungkin yang tadi aku hanya salah dengar.

Aku keluar dari kamar mandi dengan langkah yang masih pelan-pelan seperti seorang maling yang memasuki rumah.

"Huh.." aku menghela nafas lega saat tidak ada seorang pun di kamar ini.

"Wah permandangan yang indah yah."

Aku langsung terloncat kaget mendengarnya. "Shawn!?"

"Hey,hey. Santai dong. Apa ini hadiah untukku karena tadi aku mencuci mangkuk dan lainnya?"

Mukaku pasti sudah memerah padam. Aku langsung berlari mendekati koper milikku lalu mengambil bajuku.

Shawn masih di belakangku, berjalan mendekatiku. Aku dengan cepat mengambil pakaianku lalu berlari dengan kencang ke kamar mandi.

Tapi tanganku ditarik oleh Shawn, membuat tubuhku ke tarik mendekati tubuh Shawn. Jantungku seakan berdetak sangat kencang seperti baru berlari berkilometer lebihnya.

Apa ini normal?

Serasa jantungku ini bukan hanya berdetak kencang melainkan seperti mau lepas dari tempatnya. Tubuhku sangat dekat dengan tubuhnya.

Dengan handuk yang masih berada di tubuhku, menampilkan setengah punggungku yang bersih sangat kerasa saat punggungku bersentuhan dengan dadanya.

Sebelumnya aku belum memberitahu, Shawn sekarang topless. Bisa kalian bayangkan,kan?

Perut yang kotak-kotak sangat terpampang di hadapanku sekarang. Shawn membalikkan tubuhku sebelumnya.

Mata aku tidak diam saja, melihat ke segala arah. Yang penting bukan ke matanya dan badannya itu.

"Kim, liat mataku."Pintanya.

Aku menggeleng pelan. "Liat mataku." Pintanya lagi.

Aku tetap menggelengkan kepalaku. Aku cukup malu melihatnya dan terlebih mukaku pasti sudah seperti kepiting rebus.

Shawn meraih daguku, mendekati wajahku ke wajahnya. Hingga aku dapat merasakan nafasnya yang beraroma mint. Aku menyukai itu.

Tanpa sadar Ia telah menciumku, melumatnya dengan halus. Memperdalam ciuman kita, hingga tubuhku merasa sangat panas.

Pakaian yang ku bawa terjatuh dari tanganku.
Sampai akhirnya aku baru tersadar, aku masih setia memakai handuk yang terlibat di tubuhku.

Aku melepas ciumannya tapi Shawn mencegahnya. Hingga aku menggigit bibir bagian bawahnya,ia baru melepaskannya.

Ia meringis kesakitan, aku bisa melihat bibirnya yang memerah pada bagian bawahnya.

Saat itu juga aku berlari ke kamar mandi lalu memakai pakaianku. Selesainya aku keluar dari kamar mandi dan melihat Shawn yang bersender di dinding pintu kamar mandi.

"Kamu harus bertanggung jawab, Kim."

"Aku tidak melakukan apapun, jadi apa yang harus ku pertanggung jawabkan?"

"Yang tadi."

"Eh..yang..itu..eh..,"

kenapa aku bisa gagap tiba-tiba disaat seperti ini? Santai Kim, santai..

"Ekhm, tadi karena kamu nggak mau lepasin aku. Jadi yah gitu." Ujarku dengan gugupnya.

Aku meletakkan pakaian kotorku dikeranjang. Lalu aku melewatinya dan menuju ke kasurku.

"Eh..ini batasannya yah, jangan sampe kamu lewatin. Kalau lewat awas aja." Ucapku.

"Kalau aku lewat, hukumannya apa? Apa itu sebuah kiss?" Tanya Shawn dengan jahilnya lalu mendekatiku.

"Tidak ada cium-ciuman lagi, Shawn."

"Kalau begitu jangan ada batas-batasan, kau tahu aku sangat menderita."

"Baiklah, tapi tidak ada lebih dari itu."

"Seperti yang kau bilang, Kimmy."

Aku mulai membalikkan tubuhku ke arah lain, yang penting bukan ke Shawn. Setelah itu aku menutup mataku memulai memasuki alam mimpiku.

Tapi selama itu juga, Shawn memelukku dari belakang membuatku hangat karena pekukannya.

"Gud night, Kimmy." Bisiknya

__________________
-
-
-
-
-

Hayooo siapa yang jawabannya benar?????

-
-
-
-

Dan Shawn nya udah mulai mesum dan jahilnya yah wkwk

-
-
-
-
-
Jangan lupa vote n comment yah gais, thankyou

1.40 AM

Bighug and kiss,
M.Y

[ASB #1] MY POSSESSIVE BADBOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang