CHAPTER TIG TIG (REVISI)

28.6K 1.4K 31
                                    

Typo 999+++
____________
Dengan alunan musik klasik dari radio mobil, Kimberly tertidur nyeyak dengan kepala yang ia pangku di pahanya. Wajahnya yang tenang tidak seperti yang pertama Shawn lihat tadi, wajah penuh ketakutan.

Shawn mengelus rambut Kimberly dengan pelan agar tidak membangunkannya. Memandangnya saja sudah cukup untuk Shawn.

Aku tidak akan kehilangan kamu lagi untuk yang kedua kaliya, Kim. Batin Shawn berjanji

Mobil yang mereka naikki akhirnya tiba di depan rumah sakit. Shawn membawa Kimberly yang masih tertidur. Ia menggendongnya dengan hati hati agar tidak membangunkannya.

|/\/\|

Kimberly terbaring di kasur dengan infus di tangannya. Ia mengalami sedikit deman, gejalanya baru muncul saat Kimberly tertidur.

Shawn menggenggam tangan Kimberly sambil menciumnya. Orang tua Kimberly pun datang melihat anaknya.

"Bagaimana keadaan Kimberly?" Tanya Diana khawatir.

"Dia baik baik saja, Tan. Walaupun sedikit demam."

"Pelakunya sudah ada di kantor polisi kan?" Tanya Rayn khawatir.

"Iya, Om. Tadi pihak kepolisian sudah telpon saya."

"Baguslah, yasudah Om mau lihat keadaan Kim dulu." Pamit Rayn sambil menepuk bahu Shawn.

Didalam...

Kimberly sudah membuka matanya ketika mendengar suara pintu yang terbuka.

"Kim.." Diana langsung memeluk Kimberly, menghilangkan rasa rindu yang terpendam selama tiga hari.

"I'm okay, Mom." Ucap Kimberly sembari tersenyum manis. Disaat seperti ini saja ia masih bisa tersenyum.

"Kalau mau pergi lagi jangan sendirian, minta Shawn temani." Ucap Ryan.

Kimberly mengangguk," iya Pa."

|/\/\|

Keesokan harinya...

Kimberly sudah diizinkan oleh dokter untuk pulang karena kondisi yang sudah membaik. Dan juga Kimberly di minta untuk melapor ke polisi tentang semua kejadian.

Setibanya di kantor polisi, Kimberly langsung di bawa oleh seorang polisi. Katanya Kimberly telah di tunggu oleh kerabat kerjanya.

Shawn menunggunya di luar, walaupun sangat bosan sekarang. Mondar mandir atau bermain handphone tidak dapat menghilangkan rasa bosannya itu.

Hampir satu jam, Kimberly berada di dalam. Apa selama itu untuk melapor?

Bunyi buka pintu terdengar, Shawn merasa senang mendengarnya. Akhirnya ia tidak perlu menunggu lagi.

Oh ya, kedua orang tua Kimberly sudah duluan pulang, katanya mau menyiapkan sesuatu. Ya sesuatu yang spesial lebih tepatnya.

"Sudah?" Tanya Shawn sambil tersenyum manis.

Kimberly mengangguk. Mereka berdua berjalan keluar dan kembali ke dalam mobil. Di dalam, Kimberly kembali tertidur. Katanya ia masih merasa mengantuk.

Bagaimana ia bisa merasa mengantuk kalau ia baru saja berbicara serius dengan polisi selama satu jam?

Shawn mengelus rambut Kimberly dengan lembut, ia sangat menyukai wangi rambutnya. Terakhir kali ia menciumnya itu, saat di taman. Saat hari Kimberly di culik, lebih tepatnya.

Mobil yang mereka naikki akhirnya tiba di depan rumah Kimbelry. Di depan mobil mereka ada sebuah mobil berwarna hitam.

"Kok ada mobil bonyok gue di depan?" Tanya Shawn dalam hati.

Kimberly terbangun dari tidurnya. "Sudah sampai?"

"Iya, mau aku gendong? Sepertinya kamu masih ngantuk."

Kimberly menggelengkan kepalanya pelan sebagai tanda tidak. Mereka menuruni mobilnya lalu memasuki rumah Kimberly.

"Eh ini dia yang di tunggu." Ucap Diana menghampiri Shawn dan Kimberly.

"Sini duduk." Ajak Diana untuk bergabung bersama kedua keluarga itu.

"Ada apa, Mom?" Tanya Kimberly bingung melihat ada kedua keluarga berkumpul.

"Mom mau bilang untuk cepat-cepat kamu tunangan."

Kimberly tersenyum mendengar itu. Ia sudah menyetujuinya.

"Baik Mom."

"Mana cincinnya?" Tanya Sarah ke suaminya.
Harry mengambil cincinnya lalu di berikan kepada anaknya, Shawn.

Shawn mengambilnya lalu membukanya. Ia mengambil cincin itu lalu mengarahkannya ke jari Kimberly.

Shawn menatap Kimberly dulu untuk memastikannya. Kimberly mengangguk sambil memberikan senyuman memastikan.

Shawn memakaikan cincin itu dan setelah itu, " Akhirnya." Ucap kedua keluarga bersamaan.

"Om pesan, jaga Kimberly yah."

"Siap, Om." Janji Shawn.

"Sekarang kamu jangan panggil Om, tapi panggil Papa." Ucap Rayn
"Dan jangan lupa, panggil tante juga Mama." Ucap Diana

"Sekarang kamu harus panggil, Mama dan Dad ke kami, Kimberly." Ucap Sarah sambil tersenyum.

Kimberly tersenyum," baik Tan..maksudnya Mama."

Lalu setelah itu kedua keluarga saling tertawa dan kemudian mereka makan malam bersama.
Shawn duduk di sebelah Kimberly sambil mengambilkan beberapa makanan.

Aku menginginkan kisahku berakhir dengan bahagia hanya denganmu. Meskipun bahaya atau halangan yang harus kita lewati sangat susah. Kimbelry Tiffany.

Aku akan mengakhiri kisahmu dengan segala cinta, kebahagian, kasih sayang, yang akan ku berikan hanya untuk mu. Walaupun banyak bahaya yang menghadapi kita, kita dapat menghadapinya bersama. Shawn Alexander.


Tamat.

_____________________
Akhirnya tamat juga, nih cerita. Thankyou untuk semuanya guys.

Thankyou untuk 100K nya juga guys, luv you guyssss

Bighug and kiss,
M.Y

2017.05.15















_________________
Belum tamat yah, masih ada chapter dan extra partnya. Soooo selamat menunggu chapter berikutnya.

Sampai ketemu di chap berikutnya gaisss, btw aku bikinnya sekalian nonton drama yang buat Author baper.

Ada yang tahu drama LOVE O2O?

Oke nggak penting lewatin. Jangan lup V O T E and C O M M E N T ya gaisss

Bighug and kiss,
M.Y

2017.05.15

[ASB #1] MY POSSESSIVE BADBOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang