CHAPTER DU TIG (REVISI)

34.2K 1.9K 35
                                    

Typo 999+++

Jangan jadi pembaca gelap gaisss
___________
Semua sudah berkumpul di ruang tamu dengan sejumlah cemilan yang tadi Kimberly siapkan.

"Mau nonton apa?" Tanya Kimberly.

"Horror?" Tanya Thalia.

"Jangan! Gue takut nggak bisa tidur nanti." Keluh Gice.

"Yaelah, takut bener lu." Ucap Thalia.

"Action atau Thriller ada gak?" Tanya Lana.

"Tunggu, gue cek dulu." Ucap Kimberly sambil berjalan ke rak yang berisi kaset-kaset Film.

"Enggak ada, Lan. Gue adanya Romance dan horror." Ucap Kimberly

Shawn yang sehabis meminum minumannya langsung," udah nonton Romance aja. FSOG ada gak kasetnya?"

"FSOG?" Tanya Thalia heran. Thalia kalau masalah film, dia kurang jago. Namun kalau di tanya soal Novel, beuh..dia jagonya.

"Ya Fifty Shades Of Grey, lu pada nggak tau?" Tanya balik Shawn dengan santainya.

"Ihh..itu filmnya parah bego!" Gerutu Gice. Gice lumayan tahu tentang Film, karena dia hobinya menonton.

"Biasa aja menurut gue, dan gue suka." Ucap Shawn dengan senyuman di wajah tampannya.

"Wah..Kim, Otak pacar lu, mesum banget!" Gerutu Thalia.

"Jadi kita mau nonton apa nih jadinya?" Tanya Lana setelah meminum minumannya.

"Dah, kita nonton horror aja." Ucap Kimberly mengambil keputusan yang sudah bulat. BULAT.

"Ihh..jahat lu Kim, kalau gue nggak bisa tidur gimana?" Keluh Gice seperti orang mau nangis. Sungguh lebay.

"Makanya, berdoa sebelum tidur biar mimpinya indah di datengin pangeran, bukan di datengin pocong dan kunti." Ucap Thalia dengan sedikit tertawa.

"Jadi horror nih yah?" Ucap Lana, Kimberly mengangguk.

"Yasudah, gue pinjem bantal yah."

Kimberly mengangguk.

"Kamu duduk disini, disebelah aku." Ucap Shawn sambil menepuk-nepuk sofa di sampingnya.

"Kim! Gue matiin lampunya yah." Ucap Thalia lalu mematikan lampunya dan kembali duduk di sebelah Gice. Sungguh muka Gice sangatlah lucu.

"Tha, otak lu cerdas yah, tanpa harus gue ngomong, lu udah tau, thankyou." Ucap Shawn sambil mengedipkan matanya dan terrseyum.

"Oiya tentu otak gue cerdas emang kayak lu? Tapi nih yah, maksud gue bukan gitu, gue matiin lampu cuman biar nontonnya lebih seru bukan untuk otak mesum lu itu."

"Kalian yah baru berapa kali ketemu udah marah-marahan aja!" Tegur Kimberly dengan kesalnyan ke Shawn dan Thalia.

"Kalau masih mau marah-marahan mending nggak usah nonton!" Tegur Kimberly lagi

"Dah Lah Kim, biarin aja." Ucap Lana menenangkan Kimberly.

Sebelumnya, mereka menonton Film 'Don't Knock Twice' yang bergenre Horror. Film itu belum lama keluar jadi mereka memilih itu.

Film pun mulai dengan suara lagi dari film itu. Gice yang penakut hanya menutup telinganya agar tidak kedengaran.

Thalia dan Lana hanya diam dan menontonnya dengan serius. Sesekali mereka menjerit bersama karena hantu yang muncul tiba-tiba. Karena jeritan mereka, Gice yang duduk di sebelah Thalia pun kaget dan marah kepada Thalia karena suaranya yang sakit di dengar.

Kemudian, Shawn dan Kimberly. Shawn memeluk pinggang Kimberly sambil menonton filmya. Kimberly sesekali kaget dan menutup matanya dengan kedua matanya.

"Ahhh!" Teriak Kimberly beserta temannya.

"Kamu kalau takut peluk aku aja." Ucap Shawn sambil mengelus rambutnya.

"Beruntung di kamu aja itu mah." Gerutu Kimberly lalu melanjutkan menonton filmnya.

|/\/\|

Jam menunjukkan ke arah jam 7 malam dan dua jam yang lalu film yang mereka tonton telah selesai.

Lima diantara mereka sudah ada yang pulang karena sudah di cari oleh orang tuannya masing-masing.

Tersisa Shawn yang masih berada di rumah Kimberly dengan cemilan di tangannya.
"Kamu nggak pulang?" Tanya Kimberly

"Satu hal yang bikin aku tambah cinta sama kamu. Kamu selalu saja mengusir pacarnya sendiri, bukankah itu hal yang aneh?"

"Mungkin itu karena aku beda dari yang lain?"

"Karena kebedaan itu yang membuat kamu spesial di hadapan aku dan hatiku." Ucap Shawn yang membuat Kimberly tersipu malu dan gembira.

19.50 PM

"Mau denger sesuatu gak?" Tanya Shawn

"Aku mengibaratkan rasa sayangku kepadamu dengan sebuah bilangan Irrasional, sebuah bilangan asli dan tidak bisa dibagi lagi dan ketika dibagi, hasil baginya tidak menemukan akhirnya. Ya itulah gambaran perasaanku padamu yang spesial yang asli dan tidak menemukan titik untuk berhenti mencintaimu." Ucap Shawn dengan panjang lebarnya.

Kimberly merasa wajahnya bertambah merah dengan gombalannya. Sekarang Kimberly merasa berada di langit ketujuh, "Kamu memang tukang gombal yah."

"Seharusnya kamu bangga mempunyai pacar yang akan membuat kamu senang dengan ngombalannya. Apalagi yang gombalinnya, cowoknya ganteng." Ucap Shawn dengan alis yang naik turun dan senyum yang siapapun melihatnya akan tergila-gila.

"Kimberly?" Sahut seseorang dari luar rumah.

"Yes Mom!" Teriak Kimberly

"Momku pulang." Ucap Kimberly sebelum berjalan mendekati pintu. Shawn mengikuti Kimberly dari belakang.

Setelah pintu terbuka, "eh..Shawn sejak kapan kamu disini?" Tanya Mom Kimberly.

"Tadi teman Kimberly dateng buat nonton bareng dan Shawn juga mau nonton bareng juga." Ujar Kimberly dengan senyuman di wajahnya.

"Oh yaudah, Shawn sekalian makan bareng saja." Ujar Mom Kimberly.

"Ya, kamu ikut saja, Shawn." Ucap Papa Kimberly.

"Iya Tan,Om." Ucap Shawn dengan sopannya.

_______________
Dah segini dulu, chapter selanjutnya besok yah!

Jangan lupa VOTE N COMMENT GAISSS
DITUNGGUUUUUU GAISSSSS

JANGAN LUPA BACA KENZIE TO MY KENZO JUGA GAISSS

Bighug and kiss,
M.Y

2017.04.27

[ASB #1] MY POSSESSIVE BADBOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang