CHAPTER DU TUJUH (REVISI)

30.2K 1.5K 25
                                    

Typo 999++

Haiii Author kembali, maaf author mulai nggak update ceritanya kayak dulu. Kalian tau lah Author kenapa jarang upadate, ya kan?

Btw ini Author buat sambil dengerin nih lagu. Author gak tau pas atau enggak sama ceritanya, tapu terserah kalian mau denger atau enggak.

Happy reading guys ;)
___________________
SHAWN POV

Okey, gue udah di depan rumah Kimberly. Dengan sebuket bunga mawar merah di salah satu tangan gue, dan satu tangan lagi untuk menekan bel rumahnya.

 Dengan sebuket bunga mawar merah di salah satu tangan gue, dan satu tangan lagi untuk menekan bel rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana ekpresi dia setelah tidak melihat gue? Gue lumayan penasaran.

Akhirnya pintu terbuka dan menampakkan perempuan yang gue sayang, perempuan yang selama seminggu gue nggak lihat. Penampilannya tidak begitu buruk tapi bagaimana dengan hatinya?

"Hay,Kim." Sapa gue pelan-pelan.

Kimberly tidak membalas gue, ia hanya diam sambil menatap gue dengan kesal? Atau senang? Gue nggak tau.

"Kenapa kamu kembali?" Tanya Kimberly datar. Apa ia tidak senang gue kembali?

"Tentu untuk bertemu dengan pacarku yang cantik, yang imut." Ucap gue sambil menampilkan senyuman gue. Gue berharap dengan senyuman ini moodnya bertambah.

"Aku nggak butuh pujian. Pergi sana kalau bisa nggak usah kembali-kembali."

"Jadi kamu nggak seneng aku kembali?" Tanyaku

Ia diam.

"Hey, i'm sorry." Ucapku dengan nada rendah.
"Maafin aku yah?" Tanya gue sedikit menunduk menatap wajahnya yang sekarang sedih.

Kimberly mengangguk pelan. "Jangan ulangin lagi." Lirihnya. Gue mengangguk.

Gue memberinya buket bunga yang gue pegang sedari tadi. Ia mengambilnya lalu memberi gue ruang untuk masuk ke dalam rumahnya.

Gue menarik nafas, merindukan wangi yang sama dengan Kimberly. I miss it.

"Sendiri?" Tanya gue sambil melihat sekeliling ruangnya. Kimberly mengangguk lalu ia menarik tanganku untuk duduk di sofa.

"Sekarang kamu jelasin kemana kamu seminggu ini."

"Aku pergi keluar kota untuk mengurusi sesuatu yang penting." Ucap gue, itu memang benar gue pergi keluar kota untuk mengurusi sesuatu.

"Tapi bisa kan sebelum itu kamu kasih tahu aku?"

"Aku nggak ada waktu untuk menghubungi kamu apalagi ngirim pesan."

[ASB #1] MY POSSESSIVE BADBOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang