CHAPTER TUJUH BELS (REVISI)

45.3K 2.3K 7
                                    

Typo 999+++
________________
AUTHOR POV

Kimberly telah memakai pakaiannya setelah membersihkan dirinya. Ia berjalan ke meja rias dan memoles bedak tipis lalu lip gloss.

Kimberly memang kurang suka memakai make up berlebihan karena menurutnya itu akan membuat dirinya seperi cabe-cabean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kimberly memang kurang suka memakai make up berlebihan karena menurutnya itu akan membuat dirinya seperi cabe-cabean.

Sudah hampir satu jam ia meninggalkan Shawn di bawah. Ya kalian taulah wanita selalu lama.

Kimberly menuruni tangga dan melihat Shawn yang sedang tertidur. "Apa aku begitu lama hingga ia bisa tidur?" Ucap Kimberly dalam hati.

Kimberly mendekati Shawn yang sedang tertidur. Ia memperhatikan wajah tampan Shawn.

Oh apa aku beruntung mendapatkannya? Bahkan ia sangat tampan ketika ia tidur. Batin Kimberly

Shawn sedikit menggerakan badannya sebelum ia terbangun dari tidurnya. "Apa kamu sudah lama disini?" Tanya Shawn

"Tidak." Ucap Kimberly sambil tersenyum.

Shawn segera bangun dari duduknya lalu menggenggam tangan Kimberly, membawanya ke mobilnya yang berada di depan rumah.

"Kita mau makan dimana?" Tanya Kimberly.

"Hmm..lihat aja nanti." Ucap Shawn lalu membuka pintu untuk Kimberly masuk, kemudian baru dirinya yang masuk ke bangku kemudi.

"Sudah?" Tanya Shawn lalu melihat Kimberly yang sudah siap dengan seat belt. Kimberly mengangguk.

Tidak lama kemudian, Shawn melajukan mobilnya ke sebuah restoran yang akan mereka datangi.

|/\/\|

Terlihat sebuah bangunan putih dengan kaca di setiap sisinya. "Kita makan disini." Ucap Shawn lalu memarkirkan mobilnya.

Kimberly masih tidak percaya, Shawn akan membawanya ke sini. Restoran ini sangat terkenal, apa lagi dengan spagettinya yang membuat restoran ini terkenal.

Spagettinya sangat enak membuat restoran ini sangat ramai di kunjungi. "Ini mahal Shawn." Ucap Kimberly

"Tidak apa-apa." Ucap Shawn lalu merangkul Kimberly membawanya ke dalam restoran.

Terlihat banyak pelayan berlalu lalang membawa makanan di atas nampan yang mereka bawa. Jelas ini sangat ramai.

"Atas nama Alexander." Ucap Shawn kepada resepsionis restoran ini.

"Oh silakan, Tuan." Ucap Resepsionis itu lalu menunjukkan meja makannya.

Resepsionis itu memasuki lift dan menekan lantai paling atas. Kimberly hanya diam dan Shawn, ia masih merangkul Kimberly.

Lift telah sampai di lantai paling atas, dan bisa dilihat satu meja dengan dua kursi serta dua lilin di atas meja itu.

Indah. Batin Kimberly berucap

Resepsionis itu meninggalkan setelah memohon undur diri kepada Shawn. "Kau suka?" Tanya Shawn

"Suka sekali Shawn. Tapi apa ini tidak berlebihan?"

"Hmm..ini biasa saja, Kim." Ucap Shawn

"Hello Shawn, sudah lama kau tidak kesini." Ucap seseorang dari belakang Kimberly.

"Hello, Uncle." Ucap Shawn lalu memeluk orang itu yang ternyata Pamannya Shawn.

Kimberly masih tidak mengerti. Paman? Uncle?

"Uncle, kenalin ini Kimberly, my girlfriend." Ucap Shawn memperkenalkan Kimberly ke Pamannya.

"Hi, Kim. Namaku Reyhan, Pamannya Shawn. Senang bertemu denganmu." Kimberly tersenyum lalu menyambut tangan Reyhan untuk berjabat tangan.

"Jadi kalian mau makan apa? Biar aku yang membuatnya." Ucap Reyhan

"Tentu Spagettimu, Uncle" ucap Shawn

"Lalu? Hidangan penutup dan minum?"

"Hmm..aku Orange Juice untuk minumnya." Ucap Kimberly sambil tersenyum.

"Aku sama seperti dia, Uncle. Dan untuk penutupnya aku ingin buah-buahan saja." Ucap Shawn

Reyhan mengangguk, "Oke, makanan kalian akan segera di buat." Ucapnya lalu meninggalkan Shawn dan Kimberly.

"Jadi Restoran ini milikmu?" Tanya Kimberly

"Hmm..biar ku perbaiki, Restoran Pamanku." Ucap Shawn

Kimbelry ber-oh-ria. Tentu Shawn sangat kaya karena ia memiliki Restoran, bukan, lebih tepatnya Restoran Pamannya.

Kimberly menatap ke sekitar dan dilihat pemandangan kota yang begitu indah. "Apakah pemandangan kota lebih menarik dibanding wajahku yang tampan?" Tanya Shawn dengan percaya dirinya.

"Oh tentu."

Makanan pun datang lalu mereka mamakannya. Reyhan hanya mengantarnya lalu meninggalkan mereka. Ya alasannya karena tidak ingin merusak dinner Shawn dan Kimberly.

Setelah itu mereka menghabiskan waktu malamnya dengan menatap bintang di langit. Sesekali mereka juga menikmati pemandangan kota malam New York.

_________________

Uhh author pengen dinner kayak gitu..
Tapi apa dayanya Author, tidak ada pacar T_T

Sudahlah, jadi jangan lupa VOTE N COMMENT YAK GAIS

DITUNGGUUUUUU

Bighug and kiss,
M.Y

[ASB #1] MY POSSESSIVE BADBOY ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang