"Wonwoo, apa kau tidak lapar?"
Kamu membuka pintu studio yang ada dirumahnya.
Wonwoo tidak pernah pergi keluar rumah kecuali hal-hal penting. Dalam dirinya memang sedikit tertanam rasa anti sosial, jadi mungkin sebab itu orang tuanya membuatkan studio untuk Wonwoo yang sudah tertarik dengan musik sejak kecil.
Kamu berjalan mendekat ke arah Wonwoo yang sedang di depan laptopnya. Saat kamu melihat, ternyata dia sedang tertidur.
Wonwoo menjadi kekasihmu selama dua tahun ini, dengan bermodalkan pertemuan pertama saat pentas seni di sekolah dan kamu iseng untuk memainkan piano dengan lagu favoritmu. Dan tak bisa Wonwoo hindari, ternyata dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Dengan posisi tidur Wonwoo yang tidak enak, kamu ingin membangunkannya. Namun, raut wajah kekasihmu itu terlalu lelah dan kamu tidak ingin mengganggunya.
Ketika kamu ingin beranjak pergi, Wonwoo menggenggam pergelangan tanganmu hingga kamu berhenti.
"Kenapa pergi?" kamu berbalik dan berdiri disebelahnya.
"Aku takut mengganggu. Kudengar dari ibumu kau jarang tidur ya?"
Bukannya menjawab, Wonwoo malah berdiri dan kemudian memelukmu erat. Kamu semakin bingung sendiri.
Pelukan yang berbeda, yang tidak pernah senyaman ini sebelumnya. Kamu hanya menyembunyikan wajahmu di balik bahunya sambil memejamkan mata.
Cukup lama kalian di posisi ini. Hingga akhirnya Wonwoo perlahan-lahan menyandarkan dagunya pada bahumu.
"Kau tidak merindukanku?"
"Selagi kau sehat, rinduku sudah terbayar."
"Apa hanya aku yang merasa gila jika kau pergi dari hidupku?"
"Jangan merayu," ia terkekeh pelan.
Kamu memang baru saja pulang dari Jeju untuk liburan bersama keluargamu dan itu memakan waktu seminggu kalian tidak dapat bertemu secara langsung. Wonwoo berkata jika dia begitu frustasi tanpa ada kamu disampingnya.
Dan itu alasan kenapa Wonwoo menjadi seseorang yang telat tidur dan telat makan. Bahkan waktu itu Wonwoo tidak pernah tidur di kamarnya.
Wonwoo menjauhkan tubuhmya sedikit demi sedikit. Kemudian ia tersenyum lembut ke arahmu.
"Kau dari tadi pagi belum makan? Aku membawakanmu makanan karena ibumu bilang beliau tidak memasak," kamu memegang pipinya yang sedikit tirus.
Tangan Wonwoo menggenggam tanganmu agar menjauh dari wajahnya. Ia kemudian menarik pinggangmu, serta memiringkan kepala.
Dan akhirnya bibir kalian saling bertemu. Terkesan manis dan tak menuntut, itu yang kamu suka dari Wonwoo.
Ketika kamu melepasnya, Wonwoo tidak menjauh dari wajahmu. Ia kembali tersenyum.
"Boleh aku jujur? Hari ini kau sangat cantik, lebih dari biasanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
imagine
Hayran Kurguㅡstory about SEVENTEEN x YOU #1 - scoups, seungkwan, the8; 190406 #1 - jeonghan, jun, seungkwan, vernon; 190813 2k17, pea-chu.