Lovely Brother

1.6K 180 7
                                    

Hai... Langsung aja ya
Aku mau minta saran buat cast mereka nih yang cocok jadi visualnya Asher cs, isi di kolom komentar ya.

Terimakasib reader.

Happy reading.

Asher sesekali menatap putranya yang tengah menonton film kartun kesukaanya di laptop milik sang Daddy dengan tenang. Sedangkan ia sendiri tengah menyelesaikan pekerjaanya. Fikirannya masih melayang pada perkataan Violet beberapa saat lalu. Ada yang tidak beres telah terjadi pada anak bungsu keluarga Cho. Memang gadis itu jarang berada di rumah jika tidak ada keluarga ataupun Asher disana. Violet lebih memilih untuk menghabiskan waktu entah itu di kantor ataupun menemani Dean bekerja di club.

Hingga terbersit sebuah ide untuk bertanya pada putranya. Bukankah Jevin sangat suka menghabiskan waktunya bersama sang adik.

"Jevin, bolehkah Daddy bertanya sesuatu?" tanya Asher hati - hati. Membuat perhatian sang putra tertuju padanya.

"Tentu saja."

"Apa Mommy sedang ada masalah? Atau kau pernah melihat pria yang bersama Mommy melakukan sesuatu?"

Jevin menggeleng pelan, mencoba mengingat sesuatu. "Kurasa tidak. Pria yang bersama Mom? Maksud Daddy paman Chris? Dia pria yang baik, aku menyukainya. Dia juga bersikap sopan pada semua orang, paman Chris benar - benar cocok untuk Mommy." jawab Jevin dengan polosnya.

Asher terlihat tidak suka saat Jevin memuji Dean, apalagi berkata bahwa mereka pasangan yang serasi. Jevin masih terlalu polos untuk mengetahui mana yang serasi dan tidak, pikirnya.

"Baiklah, ini rahasia kita. Jangan beritahu apapun pada Mom, okay."

"Kenapa Daddy bertanya seperti itu? Setidaknya Mom terlihat lebih bahagia dan merasa nyaman saat bersama paman Chris." celetuk Jevin.

"Apa? Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Asher benar - benar terlihat seperti terbakar api cemburu sekarang.

"Itu yang aku lihat, lagipula Mom sepertinya takut pada paman Shawn? Apa paman Shawn telah melukai Mom? Karna itu jika aku sudah dewasa dan tumbuh besar. Aku akan melindungi Mommy seperti paman Chris." dia berkata dengan penuh semangat layaknya anak kecil seumurannya.

"Daddy aku mengantuk. Bolehkah aku tidur bersama Mom?" pintanya.

Dan Asher mengiyakan permintaan sang putra. "Pastikan kau tidak menganggu pekerjaan Mommy dan tidurlah dengan nyenyak." sebuah kecupan ringan mendarat di puncak kepala Jevin. Anak itu berlari kecil ke arah kamar Violet.

Sepeninggalan Jevin, Asher nampak berfikir keras. Benarkah yang putranya katakan. Tentang Dean dan sekarang Shawn. Pria itu tidak pernah menaruh kecurigaan apapun pada adik iparnya. Saat dia enggan pindah dari rumah keluarga Cho karna alasan Yuri yang memintanya. Serta kedekatan Shawn yang dulu begitu akrab dengan Violet, namun kini adiknya itu terlihat seperti menghindari Shawn.

***

Asher tengah mengenakan jas abu - abu miliknya. Senada dengan kemeja yang di kenakan oleh Jevin, dia terlihat seperti replika Asher kecil.

Violet sibuk merapikan rambut keponakan kecilnya itu, sesaat kemudian beralih pada sang kakak.

"Ayolah, apakah aku ini ibu kalian?" keluh Violet sedikit kesal. Pasalnya pasangan ayah dan anak ini sedari tadi memanggilnya bergantian.

Jika Jevin yang merengek minta bantuan untuk merapikan pakaiannya, Violet akan maklum. Tapi ini, yang benar saja. Apa Asher salah minum obat atau apa? Pria itu seolah tidak ingin kalah dari sang putra. Dia sedari tadi merengek minta bantuan ini itu pada sang adik.

SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang