A hope

499 70 11
                                    

Sebuah harapan dimana dirinya ingin melihat orang - orang yang ia cintai bahagia karnanya.

Asher mundur satu langkah, mengusap darah yang mengalir dipelipisnya. "Apa kau gemetar sekarang?" pria itu bertanya pada Asher.

"Biarkan aku memberi tahu sesuatu padamu. Ah, aku sangat malas berbicara padamu tapi baiklah. Pada intinya. Aku telah mendapatkan adik kesayangan mu, dan kau bebas. Satu hal yang perlu kau tahu, pria yang kau sebut ayah adalah pembunuh dari ayahku. Pria yang menghancurkan kebahagiaan ku," rahang Asher mengeras. Pria itu berfikir sebuah cara untuk melepaskan adiknya dari genggaman Shawn. Dengan sisa tenaga yang ia miliki Asher menepis lengan Shawn, menjauhkan senjata api itu dari genggaman Shawn. Pergulatan keduanya terjadi lagi, kali ini sedikit melukai Violet yang tidak sengaja terhempas saat Shawn akan membalas apa yg telah kakak iparnya itu lakukan.

Keduanya berhenti saat mendengar letusan senjata api tepat di ruangan tersebut, tubuh Violet bergetar hebat. Gadis itu menangis tanpa suara. Beberapa anggota kepolisian datang, mengamankan Shawn dan Asher. Sedangkan Violet mulai hilang kesaradarannya.

Gadis itu terbangun, mengamati sebuah ruangan bernuansa putih, aroma obat dan segala peralatan medis terdengar di indra pendengaran serta penciumannya. Kesadarannya kembali pulih, terlihat di luar kaca pembatas yang cukup besar Arsen serta Fallecia tengah berbincara dengan seorang wanita yang memakai pakaian dokter, serta seorang pria gagah dengan atribut kepolisian lengkap.

Untuk sesaat kesadarannya kembali, namun kemudian hilang.

"Bagaimana keadaan mu, sayang?" tanya Falli khawatir, matanya mengerjap, mencoba untuk beradaptasi dengan cahaya yang menyoroti penglihatannya. Seulas senyum terlukis di wajahnya. Kali ini seluruh keluarganya berada dalam ruangan itu kecuali Yuri.

Asher nampak tak dapat menyembunyikan rasa bersalahnya, pria itu mengutuk dirinya sendiri karena gagal melindungi kedua saudaranya. Bersyukur Tuhan masih memihak pada mereka. Jika saja Yuri tidak segera meminta bantuan pada orang di sekitar rumah Shawn pasti kini ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Yuri tengah menjalani pemulihan pasca racun yang Shawn berikan menyatu dengan aliran darah Yuri, hingga dapat membahayakan wanita itu serta janin yang ada dalam kandungannya.

Berapa lama gadis itu terlelap, tubuhnya terasa begitu lelah dan kaku. "Mommy takut kau tidak akan membuka matamu," ucap Falli "kau bahkan tertidur cukup lama. Yuri sangat mengkhawatirkan dirimu. Begitu pula dengan kami. Maafkan aku, aku tidak bisa menjaga kalian dengan baik." lanjut Falli dengan penuh penyesalan.

Sudah seminggu lebih Violet dan Yuri di rawat. Yuri harus menjalani pemulihan untuk menetralisir racun yang ada di dalam tubuhnya. Beruntung Yuri memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat hingga dapat bertahan sampai detik ini bersama janin yang ia kandung. Sedangkan Violet terlihat shock hingga membuat gadis itu tidak dapat berkata apapun untuk beberapa saat. Seorang ahli jiwa di tunjuk untuk menangani gadis itu, serta membantu pihak kepolisian untuk mendapatkan kesaksian dari Violet.

Yuri termenung, menatap lembut kearah kaca tebal yang memisahkan dirinya dengan Shawn. Wanita itu mengusap lembut perutnya yang mulai sedikit membuncit. Air matanya kembali menggenang ketika pria di hadapannya menatap dirinya datar. Demi Tuhan Yuri masih mencintai Shawn dengan tulus, sama seperti saat pertama mereka bertemu. Mengucapkan janji suci, membangun sebuah keluarga kecil yang bahagia.

Yuri menghela nafasnya dalam, wanita itu tersenyum lembut lalu berkata. "Kami menunggumu, aku dan bayi kita," dia tertunduk, mengusap kembali perutnya dengan tersenyum. "Kau pantas bahagia Shawn, dan aku akan membuatmu bahagia bersama keluarga kecil kita." lanjutnya.

Shawn di tetapkan sebagai tersangka percobaan pembunuhan pada istrinya, serta penganiayaan. Atas perbuatannya Shawn harus mendekam dalam tahanan selama tiga tahun, beserta denda serta pelayanan publik yang harus ia lakukan. Sebenarnya hukuman yang ia terima cukup ringan, itu di sebabkan oleh permintaan Yuri. Bagaimanapun wanita itu sangan mencintai Shawn, keinginannya untuk merubah Shawn menjadi pria yang lebih baik sangatlah kuat. Hingga Arsen pun tidak dapat menggoyahkan keputusan putri pertamanya itu.

SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang