Violet mengobati luka Asher dengan hati - hati. Setelah itu barulah mereka pergi menemui kedua orang tuanya di ruang keluarga. Di sana Ayah serta semua anggota keluarga telah menunggu mereka.
Setelah merasa orang yang di tunggu telah datang, Arsen mulai membuka suara.
"Maaf karna telah melibatkan mu dalam masalah ini." Ucapnya pada Shawn.
"Tidak masalah dad, lagi pula aku juga sudah menjadi bagian dari keluarga ini bukan?"
Arsen hanya dapat tersenyum tipis, tatapannya tertuju pada putra sulungnya. Yang kini tengah duduk diam di samping Violet. Di tariknya nafas dalam - dalam, mencoba untuk menahan emosi dalam dirinya.
"Jelaskan pada Daddy, apa yang telah kau lakukan." Arsen menghentikan ucapannya. "Ini semua tentang Jenny."
Asher diam, namun terlihat jelas bahwa lelaki tampan itu begitu terkejut. Saat nama Jenny di sebut.
Siapa Jenny? Dia adalah cinta pertama Asher, wanita yang membuat Asher menjadi pria yang jauh lebih hangat. Wanita yang selalu cemburu pada perhatian Asher terhadap Violet. Wanita yang menjadi cinta pertamanya. Dan wanita yang meninggalkannya begitu saja.
"Ini putra kalian, darah daging mu. Aku tidak pernah mengajarimu bertindak seperti pria pengecut Asher." Arsen berkata dengan tenang, namun penuh penekanan.
Membuat anak kecil yang duduk di samping Fallecia bersembunyi di balik lengan wanita itu. Falli pun mendekap cucu yang baru ia ketahui tersebut dengan hangat. Menatap Arsen agar tidak bertindak terlalu keras.
"Dimana Jenny?" Itulah kata- kata yang keluar dari mulut Asher.
"Katakan padaku dad. Dimana wanita itu?!" Kini suara Asher mulai terdengar tidak sabar. "Kenapa dia hanya mengantarkan anaknya?! Kenapa dia tidak menemuiku?! Apa yang dia katakan Dad?!"
"Kakak kendalikan dirimu." Violet mengenggam tangan kakaknya, mencoba membuat pria itu tenang.
Bagaimanapun Jenny membencinya, dia tetaplah wanita yang baik. Dia juga ibu dari keponakan tampan Violet.
Lagi - lagi Arsen menghirup udara sedalam - dalamnya. "Jenny telah tiada, tiga tahun yang lalu. Sebulan setelah ia melahirkan putranya. Dia meninggal karna kanker darah yang ia derita sejak lama. Dia menolak pengobatan demi mempertahankan putra kalian."
"Dia meminta bantuan pada temannya untuk merawat Jevin dan merahasiakan semuanya dari dirimu. Karna Jevin sudah besar, dia berhak tahu siapa ayahnya. Karna itu teman Jenny menyerahkan Jevin. Dan ini tanggung jawab mu Asher, siap ataupun tidak. Kau kini menjadi seorang ayah."
Asher melayangkan tatapannya pada putra kecilnya. Hatinya terasa diremas kuat. Begitu sakit dan menyesakkan, jadi ini alasan Jenny meninggalkannya. Karna ini Jenny menolak lamarannya tiga tahun yang lalu.
Jevin benar - benar mirip dengan ibunya, ada seulas senyum miris di wajah Asher, dan Violet menyadari itu. Kakaknya tengah rapuh, pria yang selama ini begitu dingin itu tengah terluka.
Arsen meninggalkan putra sulungnya, di ikuti oleh yang lain. Falli mengajak cucunya itu untuk tidur di temani olehnya.
Sedangkan Violet masih tetap setia menemani sang kakak. Semenit, dua menit, tidak ada yang berbicara. Asher hanya menunduk dalam diam. Dan Violet tetap mengenggam kedua tangan sang kakak.
"Menangislah kak, itu bukan hal yang memalukan. Kau menjadi seorang ayah sekarang. Dan kau tetap kakak ku yang hebat."
Kedua pundak Asher bergetar, sedetik kemudian tangan Violet terasa basah oleh butir bening yang jatuh dari mata sang kakak. Pria itu menangis, untuk pertama kalinya Violet melihat kakak sulungnya menangis.
![](https://img.wattpad.com/cover/98128723-288-k379694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring
RomantizmSequel Dark love psycho Aku kira Asher membenciku karna aku lahir. Namun dugaanku salah, dia menyayangiku sangat menyayangiku. Dia adalah kakak terhebat yang pernah aku miliki. Melindungi kami dengan caranya sendiri. Pria yang benar - benar memiliki...