Jeje mengelap peluhnya lagi. Terik matahari pada pukul satu siang benar-benar luar biasa. Ditambah dengan suasana lapangan sekolah yang sedikit gersang, membuat dia sedikit pening. Diliriknya ketiga sahabatnya yang ada di sebelah kanan-kirinya.
"Gyu, jam berapa?" tanyanya ke sebelah kanan.
Laki-laki yang bernama Mingyu itu melirik jam tangannya. "Jam satu."
Jeje menghela napas panjang. Dia benar-benar capek!
Bagaimana tidak, berdiri selama dua jam di lapangan sekolah menghadap tiang bendera tanpa minum dan mendapat bonus tatapan tajam dari beberapa murid yang melewati lapangan, membuatnya keki setengah mati.
"Kenapa, Je?" tanya Seokmin yang berada di sebelah kirinya.
"Haus."
"Ya, minumlah," jawab Minghao yang berada di sebelah kiri Seokmin.
Jeje hanya menggerutu. Kenapa dia bisa punya teman macam Minghao? Yang bahkan, selalu lupa memakai kaos kaki saat sekolah. Itu adalah perbuatan konyol yang sering terjadi pada Minghao.
"Iyain aja biar cepet," seru Mingyu.
Mereka berempat, lebih tepatnya pentolan SMA Chunghwa, memang sedang menjalani hukuman di lapangan. Bagi mereka, ruang bk adalah ruang kelas kedua bagi mereka. Karena, mereka mendapat banyak hikmah dari sana. Ya, omelan dan luncuran kalimat-kalimat mutiara pak Shindong yang sudah mereka hapal diluar kepala.
Kim Mingyu, si laki-laki kerdus yang hobinya menggoda siswi perempuan memang punya daya tarik yang luar biasa. Bahkan, guru magang pun tak luput dari siulan miliknya saat pulang sekolah. Itulah kenapa dia sering dipanggil ke ruang bk.
Lee Seokmin, si laki-laki bersuara nyaring yang hampir membuat telinga pak Leeteuk menjadi tuli. Hobi malaknya di sekolah benar-benar membuat pak Shindong, guru bk, kelimpungan. Ditambah, suara nyaringnya yang bisa menganggu kegiatan belajar di kelas sebelah.
Xu Minghao, laki-laki yang asli dari Tiongkok ini benar-benar membuat darah tinggi. Sifat polosnya yang mendekati bego, membuatnya mudah terbujuk dan dimanfaatkan orang lain. Itulah yang membuat Mingyu maupun Seokmin sedikit kasihan padanya dan mengajarkan sifat buruk, seperti berkelahi, sekedar untuk menjaga Minghao dari orang-orang yang akan berlaku jahat padanya.
Dan terakhir, anggota perempuan satu-satunya yang hobi berkelahi, pembuat banyak masalah di sekolah, bahkan dia sudah hampir di drop out dari sekolah, siapa lagi kalau bukan Jennifer Hong atau yang mempunyai nama asli Hong Jin Ri.
Sebenarnya, kenakalan Jeje hanya untuk menarik perhatian dari kakak laki-lakinya, Joshua Hong, yang mati-matian bekerja membanting tulang untuk kehidupan mereka berdua.
Mereka meninggalkan Amerika, hanya untuk menjalani pendidikan. Joshua menolak mentah-mentah bantuan dari orangtuanya, terlebih lagi dari ayahnya yang gila dengan pekerjaannya.
Sudah puluhan kali Joshua dipanggil pihak sekolah hanya karena perbuatan adik semata wayangnya. Entah itu berkelahi, melakukan perbuatan usil pada guru, atau membantu Seokmin malak.
Joshua biasanya hanya diam bila dia sudah benar-benar marah pada Jeje. Dia akan diam-diam memotong uang saku Jeje dan itu sedikit memicu konflik di apartemen kecil mereka.
Alasan mereka berempat dihukum, tidak lain dan tidak bukan, adalah selalu mencari masalah dengan grup Kwon.
Jeje dan keempat kawannya memang terkenal sebagai 'preman anak ipa'. Sedangkan grup Kwon sebagai 'preman anak ips'.
Grup Kwon yang terdiri dari si kembar Kwon Soonyoung dan Jihoon, Lee Chan atau yang akrab dipanggil Dino, dan Seungkwan itu adalah musuh bebuyutan Jeje di sekolah. Mereka tidak pandang bulu jika memang harus bertengkar dengan Jeje.
Kali ini, hukuman yang mereka jalani memang ada hubungannya dengan mereka. Hanya saja, grup Kwon sedang menjalani hukuman mereka dengan membersihkan toilet.
"Je, ada yang ngeliatin lo, tuh!" seru Mingyu sambil menunjuk ke seseorang yang memang mengintip dari jendela kelas.
Jeje menoleh. "Siapa?"
"Wonwoo bukan, sih?" Seokmin memicingkan matanya.
"HOOH, ITU, MAH, SI WONWOO!" jerit Minghao sambil menunjuk-nunjuk.
Sontak, mereka bertiga langsung melotot ke arah Minghao.
"Kenapa?" tanyanya polos.
"Mau marah, tapi gue kesian." Seokmin membuang wajahnya.
Wonwoo yang tadi merasa ditunjuk langsung menyembunyikan kepalanya dari jendela kelas. Jeje hanya tertawa melihatnya.
"Akhir-akhir ini, dia emang sering curi-curi pandang ke lo, tau!" kata Mingyu.
Jeje menatap Mingyu. "Masa?"
Seokmin mengangguk. "Dulu, waktu kita kelas dua juga sama."
Mereka memang baru kali ini sekelas dengan Wonwoo. Dan hebatnya, empat orang ini selalu sekelas setiap tahun. Mungkin, si guru bk sengaja agar setidaknya hanya ada satu kelas yang hancur, tidak merambat ke kelas lain.
Jeon Wonwoo, si laki-laki kuper, bahkan hanya berbicara jika perlu. Sifat penyendirinya memang sudah ada sejak dia masuk SMA Chunghwa. Dia tidak punya teman sama sekali. Biasanya, saat istirahat, dia hanya duduk sendiri di kelas sambil memakan bekal yang dia bawa.
Karena sifatnya juga itulah, yang menjadikan dia bulan-bulanan dari Soonyoung yang memang hobi menganggu Wonwoo. Ditambah oleh Jihoon yang hobi memarahi atau merebut sesuatu dari Wonwoo.
Dino dan Seungkwan hanya membantu pekerjaan Soonyoung maupun Jihoon. Intinya, Wonwoo adalah kelinci percobaan bagi mereka. Tak jarang, Wonwoo akan pulang babak belur hanya karena Soonyoung punya jurus baru.
Jeje melirik ke arah kelasnya dan mengangkat bahu. "Entah, gue nggak terlalu merhatiin dia banget."
"Mungkin, dia jadi sering kepikiran tentang lo gara-gara lo pernah bikinin tag nama dia yang rusak pas mos, kan?" Kali ini, Minghao yang bicara.
Jeje hanya mengangguk setuju. "Tapi, itu, kan, udah lama banget."
"HEH, BARIS YANG BENER! YANG SURUH KALIAN NGERUMPI SIAPA?" jerit pak Shindong dari arah seberang.
Dan tentu saja, mereka mulai membetulkan barisannya.
Karena harapan terbesar gue adalah cinta pertama gue yang nyata
===
Cuma di ff gue, grup gemblong gue jadiin grup tukang bully:(
Aku tetep cinta ochi, uji, dino, sama seungkwan❤
(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciao Wonwoo [✔]
Fanfiction[ 1st Ciao Seventeen Series ] Bagaimana jika dua orang yang mempunyai sifat bertolakbelakang, menjalani kehidupan barunya di SMA? Jeon Wonwoo, si culun SMA Chunghwa, tiada hari tanpa bullying di sekolah. Sering menjadi bulan-bulanan Kwon bersaudara...