이십사

3.2K 571 48
                                    

Jeje merebahkan tubuhnya. Baru saja dia sampai di apartemennya sehabis pulang dari trip bersama ketiga tetangganya. Jeje mengerutkan dahinya begitu Joshua menyambutnya dengan hangat.

Lah, dia kenapa?

Jeje berpikir, mungkin Joshua mendapat kenaikan gaji hari ini. Wajah bahagia Joshua benar-benar terpancar. Beda dengan wajah hari sebelumnya. Saat terakhir Jeje melihat wajah garangnya di sekolah akibat Jeje ketahuan memukul Wonwoo.

Kini, perhatian Jeje beralih pada ponselnya yang berdering. Jun meneleponnya. Wajah Jeje berseri seketika.

"Hei, yang abis jalan-jalan!"

Jeje terkekeh. "Kenapa Tuan Wen? Padahal, udah teleponan tadi."

Tidak ada jawaban dari Jun. Jeje mengernyit, telepon masih tersambung.

"Jalan, yuk!"

Jeje ingin menolak. Tapi, dia memutuskan untuk menerima ajakan kekasihnya. "Jemput, ya, hehe."

"Lo baru nyampe?"

"Nggak, udah dari tadi, kok!" bohongnya. Ia tidak mau mengecewakan Jun.

"Yaudah, gue jemput, ya! I love you, Je!"

Jun sontak mematikan teleponnya sebelum Jeje membalas ucapannya. Jeje hanya menghela napas pelan. Jun tidak pernah melakukan hal seperti ini. Firasatnya memburuk. Jeje segera bangkit dari duduknya dan mulai membersihkan diri.

===

Wonwoo hanya meneguk minumnya terus menerus. Enggan melirik perempuan yang ada di depannya. Padahal sedari tadi, Yerin terus menatap wajah Wonwoo.

Begitu pulang dari apartemen Jeje, Wonwoo mendapati Yerin yang sudah menunggu kepulangannya di rumahnya. Yerin mengajak Wonwoo ke suatu tempat setelah Wonwoo mengiyakan ajakannya. Ada sesuatu yang ingin Yerin bicarakan padanya.

Saat ini, mereka sudah ada di salah satu kafe di sekitaran Sungai Han. Wonwoo masih tetap pada posisinya yang asyik meneguk minumnya.

Suara gesekan antara kursi dan lantai membuat Wonwoo mengarahkan pandangannya ke arah Yerin. Wonwoo terbelalak begitu Yerin membungkukkan badannya berkali-kali sambil mengucapkan permintaan maaf.

"Kenapa lo?"

Yerin menegakkan tubuhnya. "Maafin kelakuan gue selama ini. Maafin atas apa yang udah terjadi di pesta gue sebelumnya. Maafin apapun kelakuan gue yang menyangkut hubungan lo sama Jeje."

Wonwoo menaikkan sebelah alisnya.

Yerin masih melanjutkan ucapannya. "Sebenernya, gue yang nyuruh Soonyoung ngehajar lo waktu itu. Bahkan, gue kaget karena malah Jeje yang jadi korban fitnah. Gue bener-bener minta maaf."

"Gue udah banyak ngelakuin hal bodoh, gue tega banget malah ngejauhin lo dari Jeje. Intinya, gue mohon maaf yang sebesar-besarnya dari lo, Wonwoo."

Wonwoo hanya tersenyum mendengar semua ucapan Yerin. Bahkan, tidak ada satupun rasa dendam yang ada di hatinya. Wonwoo mengerti, Yerin hanya mencoba memperbaiki dirinya sekarang. Setidaknya, kini dia sudah menyesal dengan apa yang sudah dia perbuat.

"Gue minta maaf juga. Waktu itu marah-marah ke kelas lo sambil ngebentak-bentak lo kayak gitu," sahut Wonwoo.

Yerin membelalakkan matanya. "Nggak, gue emang pantes digituin."

Wonwoo terkekeh melihat Yerin yang salah tingkah begitu Wonwoo menatap mata gadis itu.

"Kita masih temenan, kan?" ucap Yerin hati-hati.

Ciao Wonwoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang