12.Dream (WooRong)

479 45 19
                                    

Jika saja bisa, Woohyun ingin selamanya hidup di dunia mimpi. Tempat dimana dia tak perlu memikirkan berbagai tekanan hidup dan bertemu gadis impiannya setiap hari.

***

Sinar matahari di musim panas adalah hal yang paling Woohyun benci selain pertengkaran kedua orang tuanya. Benar benar mengusik dan mengganggu ketenangannya.

Prang!

Lagi dan lagi. Woohyun sudah terlalu terbiasa mendengar suara pecahan barang barang yang dilempar ataupun bantingan pintu yang amat keras. Diimbuhi teriakan memekikkan telinga, caci dan makian serta ucapan kotor yang terlontar dari mulut orang tuanya.

Ah tapi masih pantaskah mereka disebut orang tua? Disaat mereka bertengkar hebat di depan anak mereka tanpa memikirkan perasaan anaknya?

Woohyun sungguh membenci mereka. Melirik sebentar ke arah jam dinding yang tertempel manis di dinding abu abu rumahnya, dia mendengus. Menarik kembali selimut hangatnya.

Persetan dengan sekolah. Pikirannya sedang kacau, walau sudah biasa dengan pertengkaran kedua orang tuanya namun satu hal yang dia takuti.

Perceraian kedua orang tuanya.

Woohyun hanyalah remaja laki laki yang masih membutuhkan kasih sayang orang tua. Namun sayang, di usia labilnya dia tak mendapatkan apa yang seharusnya. Dia juga belum siap jika orang tuanya harus berpisah.

Baginya, itu kenyataan paling menyeramkan yang sama sekali tak ingin dia hadapi.

***

"Hai, kau datang lagi!!"

Gadis berambut kemerahan itu tersenyum cerah menyambut Woohyun. Tangan halusnya menarik lelaki itu dengan antusias.

"Aku punya kejutan untukmu Woohyun-ah,"

Woohyun tak bisa menolak saat Chorong, nama gadis itu menarik tangannya tergesa gesa dan memaksanya berlari kecil. Melihat senyum Chorong yang terkembang memang suatu kebahagiaan sendiri untuknya.

"Ta-da!!! Aku menyiapkan semua khusus untukmu hehe, aku belajar memasak jadi kalau masakanku tidak terlalu enak jangan diejek oke?"

Chorong menatap Woohyun dengan puppy eyesnya yang menggemaskan. Membuat lelaki itu tersenyum kecil dan mengacak rambut kemerahan gadis itu.

"Awas saja kalau tidak enak," ancam Woohyun sembari menahan tawanya.

Lelaki itu mendudukkan dirinya dengan nyaman. Di hadapannya tersaji banyak makanan enak mulai dari tteoppoki, bulgogi, kimbab, sushi hingga steak. Semuanya adalah hasil karya Chorong.

Gadis itu sendiri hanya duduk di depan Woohyun sembari menyangga dagunya dengan kedua tangan mungilnya. Wajah cantiknya harap harap cemas menanti reaksi Woohyun akan masakan kreasinya.

Woohyun memasukkan potongan kimbabnya yang pertama. Mengunyahnya pelan membuat Chorong menahan nafasnya sejenak.

"Uhukkk!! Uhukk! Air aku butuh air!!"

Wajah cantik Chorong berubah sedih seketika. Pasti masakannya tidak enak, buktinya Woohyun sampai terbatuk batuk. Dengan perasaan bersalah menyodorkan segelas air yang langsung diminum oleh Woohyun.

"Tidak enak ya?"

Kesedihan tersirat jelas dalam nada suara Chorong. Merasa bersalah membuat Woohyun hampir tersedak, mungkin karena rasa masakannya yang hancur.

"Enak kok," ucap Woohyun singkat. Lelaki itu kembali memasukkan potongan kimbabnya yang kedua.

"Tapi.. tapi kenapa kau sampai minta minum dan hampir tersedak?"

Pink In Paradise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang