46. Complete (Hayoung-Joy-Yerin)

240 36 4
                                    


Hayoung menatap derasnya guyuran hujan di luar sana dengan cemas. Berkali kali menilik jam tangannya dengan gelisah.

Bahkan Hayoung tak henti henti mondar mandir, membuat Yerin, gadis berponi rata, yang juga teman dekatnya itu mendengus pelan. Jengah juga lama lama melihat Hayoung yang seperti cacing kepanasan.

"Kau kenapa sih, Hayoung?" tanya Yerin yang masih melakukan pemanasan.

"Sooyoung! Kenapa dia belum datang juga, sih?" Hayoung bertanya dengan nada panik. Membuat Yerin menghentikan kegiatannya dan beralih menghampiri Hayoung.

Yerin beralih menatap hujan di luar yang semakin lama semakin deras. Dia juga khawatir karena teman mereka, Park Sooyoung belum juga datang. Padahal sebentar lagi mereka sudah harus bertanding.

Mereka bertiga memang akan berlatih untuk lomba kompetisi modern dance, dan ini hari adalah hari pentingnya. Dimana mereka sudah harus tampil demi memperebutkan hadiah utama yang sangatlah menggiurkan.

Direkrut oleh salah satu agensi ternama yang berhasil mengorbitkan idol ternama. Impian ketiga sahabat itu sejak dulu.

"Mungkin dia sedang berteduh. Kau tahu kan kebiasaan buruk Sooyoung yang selalu malas membawa payung?" Yerin mengangguk angguk, berusaha meyakinkan Hayoung yang terlihat sangat khawatir.

"Iya aku tahu! Tapi ponselnya juga sama sekali tidak bisa dihubungi!" ujar Hayoung kesal.

Gadis bertubuh bongsor itu akhirnya mendudukkan bokongnya di atas lantai koridor yang ramai oleh ribuan peserta. Menekuk wajahnya tak semangat.

Yerin di sampingnya akhirnya menepuk ringan pundak Hayoung. "Aish.. lima menit lagi giliran kita. Apa kita harus tampil tanpanya?"

Hayoung mendengus. Namun menggeleng keras.

"Tidak bisa! Aku juga tidak mau tampil jika Sooyoung belum datang!"

Yerin mengangguk. Walau dalam hatinya merawa kesal dengan Sooyoung, tetap saja mereka tak akan bisa tampil tanpa Sooyoung.

Hayoung dan Yerin hanya bisa pasrah. Sampai nama mereka dipanggil, Sooyoung tak juga datang. Membuat keduanya harus menelan pil kekecewaan.




***

"Maaf.. maafkan aku, maaf.."

Gadis bersurai hitam pendek dan bertubuh tinggi itu tak bisa menghentikan air matanya. Menatap penuh rasa bersalah pada kedua sahabatnya yang tampak sangat kesal.

"Sudahlah. Mungkin kesempatan kita lain kali." Yerin yang pertama berucap.

Walaupun masih kesal karena Sooyoung datang sangat terlambat, dua jam setelah lombanya berakhir, tapi Yerin memang tipikal orang yang tak suka memperpanjang masalah.

Lain halnya dengan Hayoung yang sedikit keras dan sulit menerima kesalahan orang. Gadis itu masih memasang wajah dinginnya.

"Aku sudah mengecewakan kalian. Sungguh maafkan aku.." rengek Sooyoung. Menatap melas terutama kepada Hayoung. "Hayoung-ah.."

"Sudahlah Young-ah. Kita punya kesempatan lain kali. Percaya padaku!" Yerin menyemangati.

"Aku menghancurkan mimpi kalian." lirih Sooyoung sedih.

"Lagipula, kenapa kalian tidak tampil saja tanpaku? Aku tahu kalian sebenarnya bisa melakukan itu.."

"Yakk! Kau pikir kami bisa tampil dan meninggalkanmu begitu saja?" semprot Hayoung keras. "Kau pikir kami bisa melakukannya tanpamu?"

Yerin dan Sooyoung hanya bisa meringis. Oh Hayoung yang galak dan pemarah kembali lagi. Tapi Yerin diam diam tersenyum.

Dibalik sifat keras Hayoung, sebenarnya dia sangat menyayangi sahabatnya lebih dari siapapun. Oleh karenanya, Yerin merasa beruntung bisa bersahabat dengan Hayoung dan Sooyoung tentunya.

Jung Yerin beralih mengampit Hayoung dengan tangan kanan dan Sooyoung di tangan kirinya. "Hayoung benar. Lagipula ini bukan hanya mimpiku atau Hayoung. Ini mimpi kita bertiga!" tegasnya.

"Kan Hayoung juga yang kemarin bersikeras tak mau tampil jika kau tidak datang, Sooyoung-ah!" Yerin berbisik pada Sooyoung, namun dengan suara yang sengaja dikeraskan.

"Yakk! Diam, Jung!"

Hayoung yang kesal akhirnya meninggalkan cubitannya pada pipi tembam Yerin. Membuat gadis Jung itu mengaduh kesakitan.

Sooyoung sedikit bisa tersenyum ketika mendengarnya. Setidaknya Hayoung tak benar benar marah padanya.

"Sooyoung, kau tahu apa yang Hayoung katakan kemarin?" Yerin terkikik sendiri, tak peduli Hayoung sudah memelototinya.

Yerin bergeming. Beralih maju beberapa langkah dan berdiri di hadapan kedua sahabatnya. Berdehem beberapa kali, gadis itu menggerakkan tubuh dan mimiknya menirukan gaya khas dingin Oh Hayoung.

"Dengar ya Yerin! Bagaimana mungkin kau berpikir untuk tampil tanpa Sooyoung? Kita ini satu! Kita tak bisa lengkap jika salah satu diantara kita tidak ada! Kau juga harus ingat janji kita, ketika memutuskan untuk merajut mimpi ini. Kita akan selalu bersama tak peduli apapun, kan? Pokoknya aku tak mau tampil jika Sooyoung tak datang!" Yerin berkata dengan menggebu.

Membuat Sooyoung terkikik namun lama lama tertawa lepas karena ekspresi wajah Yerin sangatlah lucu. Sedangkan Hayoung, wajahnya sudah memerah. Menatap Yerin dengan beringas.

Yerin yang sadar bahaya, segera berlari. Menghindari Hayoung yang kini sudah mengejarnya dengan dendam membara.

"YAAAAAKK! JUNG YERIN! JANGAN LARI KAU!"

Park Sooyoung, yang memperhatikan tingkah keduanya dari jauh, tersenyum lega. Merasa bahagia karena Tuhan sudah mempertemukannya dengan Hayoung dan Yerin.

"Yerin-ah, Hayoung-ah, so lucky to have you, guys. I hope that we can getting along forever."









-FIN-

Request-mu kak nanoko_
Maapkeun kalo ga ngena feelnya, kelamaan pula bikinnya😂

Semoga suka ya^^

Don't forget to leave your voment♡

Pink In Paradise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang