42. Turn On The Radio (MyungEun)

346 47 13
                                    

"Aaarrgggghh!"

Geraman penuh rasa kesal itu keluar dari mulut mungil gadis cantik bersurai hitam pekat itu. Rambut indahnya bahkan sudah rusak karena dia acak acak sendiri.

Menatap ponselnya sekali lagi, Son Naeun, nama gadis itu, berdecak kesal. Semua tentu dia lakukan bukan tanpa alasan.

Naeun jengah. Dua hari sang kekasih tidak memberinya kabar. Membuatnya khawatir setengah mati karena lagi lagi kekasihnya itu menghilang begitu saja.

"Kemana si bodoh itu?"

Bibir cery gadis itu mencebik lucu. Jarinya menekan tekan layar ponselnya yang berada dalam keadaan gelap dan senyap, gemas.

"Aaaahhh! Bodohlah! Kau sudah tidak peduli? Baiklah! Kalau begitu aku juga tidak akan mempedulikanmu!!" teriaknya kesal.

Naeun membanting tubuhnya ke atas kasur empuk miliknya. Kepalanya dia pendam di antara bantal, menangis keras.

Dia lelah. Kim Myungsoo, kekasihnya itu seakan tak peduli dengan hubungan mereka. Dua tahun kebersamaan mereka, Naeun harus bersabar dan menerima sifat dingin dan cuek lelaki itu.

Sampai sampai Naeun berpikir jika Myungsoo sudah tak mencintainya lagi. Terlebih pekerjaaannya sebagai seorang fotografer yang mengharuskannya bertemu banyak orang terlebih model model cantik.

Ugh, apa mungkin Myungsoo sudah berpaling dari Naeun dan lebih tertarik pada salah satu modelnya? Terkadang Naeun diselimuti perasaan  takut seperti itu.

Tring!

Ponselnya tiba tiba berbunyi. Dengan malas, Naeun menekan layarnya. Membuka pesan singkat yang masuk. Maniknya melebar ketika melihat nama pengirimnya. Seseorang yang dia tunggu sejak kemarin, Kim Myungsoo.

From : My Kims

Nyalakan radiomu sekarang!

"Apa apaan ini?"

Naeun berdecak kesal begitu membuka isi pesan kekasihnya itu. Heol~! Dua hari menghilang, tak memberi kabar. Dan begitu muncul tak menanyakan kabar justru menyuruhnya menyalakan radio?

Gadis Son itu mendengus jengkel. Namun, pada akhirnya menuruti perintah Myungsoo. Menyalakan radio yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya.

"Selamat malam pendengar setia Gyu Radio Romance! Kembali lagi bersama saya, DJ kesayangan kalian, Kim Sunggyu. Nah, malam ini kita kedatangan tamu spesial. Hm, kira kira siapa guest kita hari ini? Baik, sebelum berkenalan dengan guest kita, mari kita dengarkan dulu lagu dari Infinite Be Mine! Ini dia!"

Naeun mengerut menyimak suara penyiar radio tersebut. Sebenarnya dia tak terlalu suka mendengarkan radio, tapi karena Myungsoo begitu menyukai benda balok bersuara itu, mau tak mau Naeun berusaha untuk menyukainya juga. Iya, semua hanya karena cintanya pada Myungsoo.

Tiga menit berlalu, suara merdu dari para personil Infinite yang membawakan lagu Be Mine akhirnya berakhir. Dan akan segera digantikan kembali oleh penyiarnya. Naeun masih setia menyimak.

"Yuhuuu, itu dia Infinite dengan lagu andalannya Be Mine. Sepertinya lagu itu sangat cocok dengan guest kita hari ini. Bukan begitu, Kim Myungsoo-ssi?"

Naeun membulatkan matanya mendengar sang DJ menyebut nama Myungsoo. Segera dia memperbesar volume radionya.

"Benar sekali! Guest kita hari ini adalah seorang fotografer ternama yang prestasinya sudah diakui kancah internasional. Bukan hanya terkenal karena skill-nya, tapi Myungsoo-ssi ini juga dikenal memiliki wajah yang tampan. Hm, aku bisa melihatnya! Pantas saja kau punya banyak fans terutama gadis gadis ya, Myungsoo-ssi?"

Terdengar tawa renyah ala Kim Myungsoo, membuat Naeun tersenyum kecil. Ah, mendadak perasaannya membaik setelah mendengar suara kekasihnya walaupun hanya lewat radio. Setidaknya Naeun tahu jika Myungsoo baik baik saja.

"Aku tahu itu hahaha."

Naeun mencibir mendengar ucapan penuh rasa percaya diri dari Myungsoo. Yeah, Kim Myungsoo dan segala sifat narsisnya yang sudah melekat erat.

"Oh ya, aku dengar kau mau menjadi guest untuk radio kami karena ingin menyampaikan sesuatu yang spesial. Benarkah itu? Wah aku sangat penasaran apa yang ingin kau sampaikan."

"Benar sekali. Lebih tepatnya, aku ingin seseorang mendengar isi hatiku yang akan aku sampaikan disini. Pada seorang gadis yang sudah dua tahun ini menemani dan mendampingiku dengan sabar dan setia. Gadis itu selalu bermimpi akan dilamar dengan sesuatu yang romantis dan tak terlupakan. Tapi, hm.. aku tak tahu apa yang akan aku lakukan kali ini bisa disebut romantis."

Dada Naeun tiba tiba berdebar kencang mendengar lantunan suara Myungsoo tersebut. Gadis? Dua tahun? Mendampingi? Bukankah semua itu berkaitan dengannya?

"Son Naeun, kau sedang mendengarku sekarang kan?"

"Eoh?"

Naeun terlonjak. Kepalanya terangguk angguk dengan cepa, walaupun Myungsoo tak mungkin melihatnya. Dia merapatkan tubuhnya lebih dekat dengan radio. Dia benar benar gugup menunggu apa yang akan diucapkan kekasihnya itu.

"Terima kasih. Mungkin hanya itu yang bisa aku ucapkan padamu. Aku tak tahu apa kata yang lebih baik dari terima kasih atas semua yang telah kau berikan. Terima kasih sudah datang ke hidupku dan membuatnya lebih berwarna. Terima kasih atas dua tahun yang sudah kau lalui bersamaku, menghadapiku dengan sabar walaupun aku terkadang bersikap tidak menyenangkan padamu. Terima kasih selalu menjadi yang pertama mengusap air mataku ketika aku bersedih dan menghiburku dengan segala tingkahmu."

Hening sejenak. Membuat Naeun semakin berdebar menunggu ucapan Myungsoo selanjutnya.

"Aku menyayangimu, aku mencintaimu Son Naeun. Tapi, aku tak bisa melanjutkan hubungan ini."

WHAT?

Gadis bersurai hitam itu menggigit bibir bawahnya kuat. Dia tak salah dengar kan? Apa maksud semua ini? Mengapa Myungsoo melakukan ini?

Air matanya tanpa bisa dicegah akhirnya turun dengan deras. Bukankah ini terlalu kejam? Myungsoo mempermainkannya seperti ini. Di siaran radio yang didengar jutaan orang. Menyakitkan.

"Aku tak ingin terus menjalani hubungan ini sebagai kekasihmu. Aku ingin melanjutkan hubungan kita, dengan kau sebagai istriku, Son Naeun."

Eh?

Apa lagi sekarang?

"Aku tahu ini jauh dari ekspetasimu tentang lamaran yang romantis. Tapi, kau tahu aku melakukannya dengan tulus."

"Son Naeun, will you marry me?"

Naeun kembali menangis keras. Bahkan sampai memukul mukul radionya. Tapi, kali ini air mata bahagialah yang keluar.

"Kim Myungsoo bodoh! Sure, I do!"

Rasa bahagia yang dirasakannya membuncah. Naeun bangkit dari posisi duduknya dan hampir berjalan menuju lemari untuk mengganti pakaiannya. Berniat menyusul Myungsoo di stasiun radio, sebelum suara Myungsoo kembali terdengar.

"Aku tahu kau bahagia, Naeun. Tetaplah disana, jangan menyusulku karena aku yang akan segera pulang. Tunggu aku!"

Naeun tersenyum haru. Kim Myungsoo, memang selalu mengerti dirinya.








-FIN-

Halo!
Maaf karena terlalu lama buat requestnya, aku agak males akhir akhir ini wqwq #digampar

Buat para moonlight kesayangan sri_andini ShelvyOcta myuki_aiko 😚😚

Semoga suka dan jgn lupa voment ya^^

Pink In Paradise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang