21.Don't Runaway (WooRong)

399 45 19
                                    


Woohyun sedang duduk tenang di dalam mobilnya. Asyik bermain game pada ponselnya sembari menunggu kakaknya yang belum juga keluar dari supermarket.

Namun, fokusnya teralihkan saat tiba tiba ada seorang gadis berambut orange kemerahan berhenti tepat di samping kursi kemudinya. Gadis itu terdiam, memandang tepat ke arah kaca mobilnya yang gelap.

"Apa yang dia lakukan?"

Woohyun mengerut heran karena gadis itu tak kunjung pergi. Justru sedikit menundukkan badannya dan berkaca pada kaca mobilnya, membuat Woohyun tak dapat menahan tawanya.

Apa gadis itu tak tahu jika masih ada orang di dalam mobil tersebut? Memang kaca mobil Woohyun terlihat gelap hingga orang yang memandangnya dari luar tak akan bisa melihat yang ada di dalam. Namun sebaliknya, dari dalam mobil Woohyun bisa melihat dengan jelas bagaimana gadis itu dengan sangat percaya diri, berkaca di mobilnya.

Cantik.

Satu kata yang mendeskripsikan gadis itu. Dengan tinggi badan bisa dibilang tak terlalu tinggi dan tubuh mungil, gadis itu terlihat sangat imut.

Tingkah gadis itu membuat Woohyun benar benar mengakhiri permainan gamenya. Tersenyum menatap gadis itu yang membenarkan poninya serta bandana kelinci yang dikenakannya. Bahkan memajukan bibirnya, mungkin memastikan lipstiknya masih terpoles dengan sempurna.

Sungguh, membuat Woohyun hampir saja tergelak. Hingga sebuah ide jahil muncul di kepalanya.

Syuuuut!!

Lelaki itu menurunkan jendela mobilnya dengan tiba tiba, tepat ketika sang gadis sedang memaju-majukan bibirnya.

"Halo, nona manis!"

Nam Woohyun menyapa tak lupa dihiasi cengiran lebarnya. Menampilkan deretan gigi putihnya.

Kedua manik cokelat gadis itu sontak membulat sempurna. Terkejut. Shock. Malu. Semua ekspresi tersebut tergambar jelas di wajah cantiknya.

Pipi gadis itu merona merah, tak ubahnya seperti kepiting rebus. Jangan lupakan wajah terkejutnya, benar benar terlihat sangat menggemaskan di mata Woohyun.

Dalam hitungan detik, gadis itu berlari kesetanan. Menahan rasa malunya yang berlebihan. Tentu saja membuat Woohyun tertawa terbahak bahak.

"Astaga.. lucu sekali sih gadis itu hahaha,"

Woohyun sampai memegangi perutnya yang kesakitan karena tertawa begitu keras. Namun, sebuah dompet berwarna jingga yang tergeletak manis di tanah menarik perhatiannya.

Lelaki itu turun dari kursi kemudinya. Memungut dompet berukuran cukup besar tersebut dan meneliti isinya. Senyumnya terkembang lebar saat tangannya memegang sebuah kartu identitas.

"Sepertinya kita memang ditakdirkan untuk bertemu lagi, nona Park Chorong!"

~~~

"Apa kau kenal dengan Park Chorong?"

Keesokan harinya, Woohyun mendatangi kampus tempat gadis itu kuliah. Tentu dengan melihat kartu mahasiswa milik gadis itu.

"Park Chorong, anak fakultas kedokteran?"

"Uumm.." Woohyun menggaruk rambut belakangnya bingung. Mana dia tahu gadis itu berada di fakultas mana. "Park Chorong, aku tak tahu dia fakultas mana. Tapi dia mempunyai tinggi badan yang kecil dan rambutnya berwarna orange kemerahan. Kau kenal dia?"

Lelaki dengan tinggi badan amat jangkung yang ditanyai oleh Woohyun terdiam, berpikir sebentar. Tak berapa lama dia menjentikkan jarinya semangat.

"Ah, Park Chorong yang itu! Ya, dia memang anak fakultas kedokteran. Kau bisa menemuinya setengah jam lagi, kalau sekarang dia sedang ada kelas."

Pink In Paradise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang