18.Indirect Kiss (Hayoung-Dongwoon)

546 33 5
                                    

Gadis dengan tubuh semampainya itu melangkah tergesa gesa. Menilik jam digital yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya.

"Duh, aku sudah sangat terlambat. Kuharap oppa tidak marah,"

Rambut pirang panjangnya sampai berkibar kibar karena dia semakin mempercepat laju langkahnya. Tak dipedulikannya peluh yang mulai menetes, bahkan membasahi poni yang menutupi keningnya.

Sedikit lagi dia sampai ke tempat yang ditujunya. Beberapa meter lagi, membuatnya semakin semangat melangkah.

Tring!

Lonceng yang berdenting itu menandakan ada pelanggan baru yang masuk. Seketika membuat para pegawai kedai ice cream yang baru saja dimasuki Hayoung, nama gadis itu, bergegas meninggalkan aktivitas santai mereka dan menyambut gadis itu dengan sopan.

"Selamat siang nona cantik, silahkan duduk dan aku akan membuatkan pesananmu,"

Seorang pegawai lelaki bername tag Yang Yoseob segera menyambut Hayoung yang dibalas senyum sekilas oleh gadis itu.

"Yak! Hyung jangan ganggu pacarku!"

Pletak!

Dan satu gulungan kertas pun mendarat sempurna di kepala Yoseob, membuat lelaki itu mendengus dan memandang sengit pada sang pelaku. Seorang lelaki dengan wajah bule dan rambut pirangnya yang juga memandangnya tak kalah sengit.

"Yak! Aku hanya melakukan tugasku, menyambut setiap pelanggan yang datang. Perintah bos, ingat!" ujar Yoseob membela diri.

"Cih alasan, dasar jomblo tukang modus!"

Son Dongwoon, lelaki berwajah bule tersebut segera menghampiri Hayoung yang hanya bisa tersenyum kikuk menyaksikam perdebatan kedua lelaki yang berteman baik itu. Digenggamnya tangan Hayoung erat, Dongwoon tersenyum mengejek kepada Yoseob yang berusia beberapa tahun di atasnya.

"Ayo sayang kita duduk, kau mau pesan apa?"

Dongwoon berkata manis pada Hayoung membuat Yoseob mencibir kesal. Tak ingin menghiraukan sepasang kekasih itu, Yoseob segera menghilang di balik pintu dapur. Baiklah, mari kita biarkan saja Yoseob meratapi nasibnya karena masih saja jomblo.

"Oppa, maaf aku terlambat. Kau pasti sudah menunggu lama," Hayoung memasang ekspresi memelasnya berharap kekasihnya itu tidak marah.

"It's okay dear, aku mengobrol banyak dengan Yoseob hyung jadi tidak terasa begitu membosankan," Dongwoon tersenyum sekilas, meyakinkan bahwa dia baik baik saja.

"Benarkah? Kau tidak marah?"

Dongwoon hanya menggeleng, lelaki itu menyodorkan segelas ice coffe with float melihat wajah Hayoung yang terlihat lelah. Tentu saja, karena gadis itu berlari lari demi menemui Dongwoon.

Hayoung menggeleng, "Aku mau cone double chocolate saja,"

Pucuk dicinta, ice cream yang Hayoung mau pun tak lama tiba. Membuat gadis cantik itu membulatkan matanya, karena dia bahkan belum memesan.

"Cone with double chocolate pesanan Anda, Tuan.." ujar pelayan wanita pengantar itu dengan sopan. "Tapi maaf, karena hanya ada satu. Mesin ice cream kami tiba tiba rusak."

"Ah, baiklah tidak apa apa.."

Dongwoon tersenyum, memberikan ice cream tersebut pada Hayoung yang menerimanya dengan bahagia.

"Tapi bagaimana denganmu, oppa?"

Hayoung bertanya dengan ragu, namun tetap melahap ice cream tersebut dengan cepat.

"Aku mau minta punyamu saja,"

Dongwoon memajukan duduknya, meraih tangan Hayoung yang memegang ice cream cone. Menjilati pelan, menikmati rasa manis ice cream tersebut.

"Aah, manisnya.." Dongwoon menjauhkan tubuhnya sesaat setelah puas melahap ice cream milik kekasihnya.

"Jadi begini rasanya ciuman tak langsung? Manis sekali.."

Hayoung mengerjap, perlu beberapa saat hingga ia harus mengerti ucapan lelaki tampan di hadapannya itu. Ciuman tak langsung?

Son Dongwoon, lelaki itu hanya tersenyum lalu memusatkan perhatiannya pada ponselnya. Tak menyadari jika Oh Hayoung, sudah merona merah.

"Cih, ada ada saja.."




















-FIN-

***

Haaai!!
Aku kembali dengan Hayoung-Dongwoon couple request nanoko_ hehe^^~

Maafkan kalau pendek, semoga puas ya😀

Don't forget to read vote and comment^^

Thankseu💕

Pink In Paradise ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang