"Yoon, kau dimana?"
Setelah terbangun dari tidurnya, Nara terburu mencari Yoongi di dalam kamar Chanyeol. Setelah sampai ia pun tak menemukannya, padahal ia sangat yakin jika Yoongi semalam tidur di rumahnya.
"Ck, apa kau tidak bisa membangunkanku dulu sebelum kau akan pergi?!" gerutu Nara yang kini sudah duduk di sofa depan televisi.
Nara lalu melihat sekitar ruangan itu, "Wah, apa-apaan ini? Kenapa ruangan ini berantakan sekali? Apa semalam dia meneruskan menonton basketball?" Nara terus saja mengomel tak jelas, bangkit dari duduknya untuk membersihkan ruangan televisi yang kotor karena ulah kekasihnya semalam.
Disisi lain, Yoongi sudah berada di dalam ruang studio musiknya. Ia terpaksa tidak membangunkan Nara sebelum pergi karena ia melihat Nara yang tidur begitu nyenyaknya. Ia tak tega untuk membangunkannya, hanya sebuah morning kiss lah yang ia berikan pada kekasihnya.
Sebelum Yoongi pergi dari rumah kekasihnya, ia tak lupa untuk membuatkannya semangkuk bubur ayam yang diletakkan di atas meja makan lengkap dengan note yang ditulisnya.
To: Nara-ya.
"Sayang.. Maafkan aku karna pergi tidak memberitahumu, aku tidak tega membangunkanmu.
Jangan khawatir.. aku hanya pergi ke studio musikku, ada beberapa hal yang harus aku selesaikan.
Makanlah bubur ayam itu, aku memasaknya dengan cinta.. Ingat dengan C I N T A❤
Jadi, kau harus menghabiskannya, nee?Dari,
Kekasih tampanmu, Min Yoongi.Nara lalu tersipu malu saat membaca note yang cukup menggelikan itu.
"Bagaimana ia bisa mengatakan ini dimasak dengan cinta? Padahal jelas-jelas ini dimasak dengan ayam," guman Nara terheran.
Setelah menghabiskan sarapannya, ia lalu mandi dan bersiap untuk bekerja. Karena kebetulan ia memiliki sebuah kedai kopi yang bersebrangan dengan perusahaan tempat Yoongi bekerja. Setiap harinya pun Nara hanya mengawasi pegawainya. Jadi, ia tak perlu repot-repot mengeluarkan tenaganya.
Dan Yoongi pun sudah biasa mampir di kedai kopi milik Nara pada jam makan siang. Bukan hanya sekedar untuk makan siang biasa, tetapi kesempatan untuk bertemu gadis yang sangat ia cintai. Kesempatan dalam kesempitan mungkin kata yang pas untuk keadaan sepasang kekasih itu.
***
Yoongi :
12.00 PM KST
"Akhirnya selesai juga pekerjaanku! Argh, badanku pegal sekali," aku lalu mengangkat kedua tanganku ke atas, merenggangkan sedikit badanku yang terasa pegal.
Setelahnya Aku keluar dari dalam ruang studioku, melihat teman-temanku yang sudah menungguku diluar.
"Akhirnya kau keluar juga hyung, kami sudah sangat lapar!" ucap Jimin tiba-tiba.
"Ayo hyung kita makan siang bersama!" ajak Taehyung.
"Dari tadi kita menunggumu keluar hyung! Kenapa kau lama sekali sih?" omel Hoseok yang sudah seperti ibu-ibu komplek.
"Kalian ini kenapa tidak masuk saja ke studioku?" tanyaku sedikit heran dengan mereka.
"Hey hyung, apa kau sudah lupa kejadian kemarin? kita masuk ke dalam studiomu dan kau tiba-tiba saja melempari kami dengan kaleng bekas minuman!" Namjoon angkat bicara, menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu saat aku sedang banyak pikiran.
"Wah! Benar hyung, kau sudah seperti gorilla kelaparan waktu itu" Jungkook tertawa mengejek ketika mengingat kejadiannya kembali.
"YAKK! Kalian kan tau jika waktu itu aku sedang banyak pikiran, kalian saja yang tidak pernah mengerti!" protesku setelahnya.
"Kami hanya trauma hyung," saut Jimin dengan raut muka yang sangat menyebalkan. Membuatku ingin sekali melemparkan kaleng bekas minuman lagi.
Mereka semua tertawa tak henti-hentinya ketika mengingat kejadian beberapa hari yang lalu saat aku sedang stress memikirkan masalahku dengan Nara yang tak kunjung selesai.
"Ah tapi aku sudah berencana untuk makan siang dikedai kopi milik Nara, apa kalian ikut saja?" kataku mengajak mereka.
"Baiklah kami ikut denganmu saja hyung, sudah lama juga kita tidak bertemu kekasihmu," kata Namjoon mewakili yang lainnya.
"Kajja!" jawab mereka semua.
Dan saat ini kami sudah berada di dalam kedai kopi milik Nara. Tapi kenapa aku tak melihat kekasihku? Apa dia tidak datang hari ini? Padahal aku sudah mulai merindukannya semenjak pergi dari rumahnya pagi tadi.
"Dimana nonna, hyung? Aku tidak melihatnya" tanya Jungkook mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan.
"Padahal biasanya dia berkeliaran disini," sambar Jin yang asal bicara.
"Apa kau kira Nara itu monyet, hyung? Kkkk." Jimin membalas ucapan Jin.
"Hey jaga mulut kalian! Aiss," kata ku yang sedikit kesal, "Aku sendiri juga tidak tau kemana perginya gadis itu."
"Ah padahal aku sangat rindu pada Nara," kata Taehyung dengan wajah tanpa dosa.
"Hey Tae? Apa sekarang sedang jamannya terang-terangan untuk menikung pacar temannya sendiri?" sindirku.
"Tenang hyung, aku merindukannya hanya sebatas rindu kepada mantan gebetan saja," balas Taehyung yang terus saja menggodaku.
"Uhukkk! Perang dunia ketiga akan segera dimulai. Mari kita lihat siapakah pemenangnya! Uwu~" dan Hoseok mulai heboh mengompor-ngomporinya.
"Cih, lagi-lagi aku yang salah," guman Taehyung kesal.
"Hey, aku masih bisa mendengarmu, Kim Taehyung," ucapku dengan penuh penekanan.
Lalu semuanya terkekeh girang, seperti menganggap aku dan Taehyung ini adalah topeng monyet yang bisa sesukanya ditertawakan karena tingkahnya yang lucu.
"Tertawa saja sampai kalian jadi kakek-kakek!" omel Taehyung yang tambah membuat mereka tertawa.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ My Sweet Devil
Fanfiction[COMPLETED] [MIN YOONGI] "Sebelum mengenal dirimu, aku tak tahu bahwa ternyata dunia akan secerah ini." ⚠️ Peringatan! Ini adalah cerita pertamaku, benar-benar dimulai dari menginjakkan kaki pertama kali di dunia wattpad. Mohon maaf jika banyak kes...