[COMPLETED] [MIN YOONGI]
"Sebelum mengenal dirimu, aku tak tahu bahwa ternyata dunia akan secerah ini."
⚠️ Peringatan! Ini adalah cerita pertamaku, benar-benar dimulai dari menginjakkan kaki pertama kali di dunia wattpad. Mohon maaf jika banyak kes...
"Teman? Apa seseorang yang sedang kau produseri itu?" tanya Nara penasaran.
Yoongi pun hanya mengangguk lemah, "iya, maafkan aku Ra-ya."
"Baiklah, aku mengerti." Nara tersenyum sangat manis, membuat Yoongi yang duduk disebelahnya mencubit pipinya dengan gemas.
Dan mereka berdua pun masih menikmati angin sepoi-sepoi di pinggiran Sungai Han. Tapi pikiran Nara masih saja tertuju kepada siapa teman Yoongi yang menghiburnya disaat ia tidak ada disisinya.
"Apakah dia seorang wanita?"
"Ya."
"Siapa namanya?"
"Suran-ssi."
Yoongi menjawab santai setiap pertanyaan Nara, karena ia kini sedang asyik sekali mengunyah keripik singkong yang ia beli tadi.
Oke lupakan. Sekarang mendadak sebuah ide gila muncul dikepala Nara untuk menggoda dan mencari informasi lebih lagi agar rasa penasarannya terobati.
"Apakah dia cantik?"
"Hmm."
Heol, jawaban macam apa yang keluar dari mulut pedasmu itu Min! padahal Nara sangatlah penasaran dengan reaksi lelaki pucat itu jika ia membicarakan wanita lain.
"Yoonnn—"
Belum selesai Nara berbicara, Yoongi sudah memasukan beberapa keripik singkong ke dalam mulut Nara.
"Kunyahlah, atau aku saja yang mengunyahkannya untukmu?"
"T-tidak! terima kasih!"
Nara dengan terpaksa mengunyah keripik singkongnya, menghentak-hentakkan kakinya kasar berharap agar Yoongi tau jika dirinya sedang kesal setengah mati padanya.
Yoongi pun hanya bisa menatap heran gadisnya— sesekali menjilati sisa makanan yang menempel pada ujung bibirnya. Terheran karena kekasihnya itu masih saja rewel seperti biasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Setelah mereka menghabiskan keripik singkongnya, Nara pun mulai merebahkan kepalanya dipaha Yoongi untuk menjadikannya bantalan tidur. Yoongi menyambutnya dengan senang hati, membelai surai hitam panjang kekasihnya.
