2. - Awal yang baru.

2.3K 202 46
                                    


"Belajarlah melupakan dari sekarang, karna kalian tidak akan tahu kapan cinta itu akan pergi."
.

.

RAHEL POV

Udah seminggu belakangan ini gue coba buat bener-bener ngelepas dia dari hidup gue. Awalnya emang susah, tapi ternyata gak seburuk yang gue pikirin sebelumnya.

Gue baru aja denger dari temen gue ternyata dia lagi deket sama anak kelas gue juga, dan gue gak nyangka.

Bukan maksud gue mau cemburu ngedenger berita itu, I mean gue cuma shock aja dan gue mikir sejak kapan mereka sedeket itu.

Tapi gue gak peduli lah, mungkin ini salah satu cara buat gue belajar ngelepas dia buat orang lain.

AUTHOR POV

"Anjir anjir, kok gue gak tau kalo akhir-akhir ini mereka deket yah?" Tanya Putri saat mereka sedang berkumpul berbicara mengenai banyak hal.

"Bacot lo bisa di rem dikit kagak? Lo gak liat disini ada mantannya dia?" Jawab Adel dengan kesal.

"Yang lo bilang mantannya dia ini siapa? Lo atau Rahel?" Tanya nya dengan alis yang terangkat sebelah.

"Bego lo, gue cuma mantan gebetannya anjir. Kalo sih Rahel mantan pacarnya. Lo ngeselin ah, gitu doang gak bisa mikir." Balas Adel gak selow.

"Lo berdua mau berantem? Sono keluar. Terserah lo mau jambak-jambakan, cakar-cakaran, tonjok-tonjokan terserah. Asal jangan ngebacot disini." Akhirnya Rahel mengeluarkan suaranya setelah cukup lama mendengar perdebatan kedua sahabatnya tersebut.

"Mampus, kicep kan lo berdua." Tutur salah satu temannya yang berada di tempat itu.

Seketika tawa mereka pecah melihat wajah Adel dan Putri yang tersenyum kikuk mendengar perkataan Rahel.

"Terus lo gimana hel?" Tanya Adara hati-hati kepada Rahel.

"Gimana apanya?" Jawab Rahel sekenanya.

"Perasaan lo gimana bangke." Sekarang Adel yang angkat bicara.

"Santai mba. Yaudah sih terserah dia mau deket sama siapa aja, asal itu orang bisa bikin dia bahagia. Gue gak masalah." Jawab Rahel santai.

"Halah lo ngomong doang okey, tapi hati lo nolak keras buat nerima kenyataan dia deket sama orang lain." Jawab Putri sambil melirik Rahel.

"Kok lo daritadi ngeselin sih? Pengen banget gue cakar tuh mulut. Udah gue bilang gue baik-baik aja sekarang." Jawab Rahel sedikit kesal dan menyipitkan matanya ke Putri.

"Haha selow, gue cuma nanya doang. Lo nya aja yang sensi nanggepin pertanyaan gue." Cecar Putri sambil mengedipkan matanya ke Rahel.

Satu jitakan mendarat mulus di kepala Putri, dan seketika tawa mereka kembali pecah melihat Putri mengaduh kesakitan.
Siapa pelakunya? Yah sudah jelas kita ketahui bersama, pelakunya adalah Rahel.

"Lo daritadi ngejawab mulu elah, diem bisa gak?" Tanya Adara sambil melotot ke arah Putri.

"Iya iya, gue salah mulu di mata lo pada." Jawabnya dengan nada sok sedih.

"Halah drama lo, kebanyakan nonton film India nih jadi gini." Balas Adel sambil melirik Putri.

"Okey guys, back to topic please. Ini kok jadi kemana-mana pembahasannya." Tegur Adara

"Lo yakin udah gakpapa ngeliat dia deket sama orang lain? Terus notabene nya ini cewe yang dia deketin juga sekelas sama kita." Jelas Kika yang memulai pembicaraan.

"Gue udah bilang gue gakpapa. Gue bahkan seneng ngeliat dia dapet pengganti yang lebih baik dari gue. Seenggaknya gue juga bahagia ngeliat dia bahagia. Itukan yang di namakan sayang sesungguhnya?" Jawab Rahel dengan senyuman di bibirnya.

Teman-temannya merasa tersentuh mendengar kata-kata Rahel.

Rahel benar, Adrian sudah menemukan kebahagiaan baru nya. Tugas Rahel sekarang selesai, setidaknya dia lega sudah melepaskan Adrian untuk orang yang lebih baik dari dia.

Kadang mengalah itu lebih baik.
Rasa sayang yang paling tulus adalah bukan ketika kamu bersamanya, tetapi ketika kamu bisa mengalah dan merelakan dia bahagia bersama orang lain dan tugas mu hanya menjadi penikmat kebahagiaan mereka.

Egois kalo kamu bilang Cinta harus memiliki.
Seiring berjalannya waktu kamu akan mengerti, bahwa tidak semua yang Indah harus menjadi milik kita.
Terkadang ada yang memang di takdirkan hanya untuk menjadi penikmat senyumnya tapi tidak bisa menjadi alasan dia tersenyum.

Hidup itu sesederhana ini.
Kamu bilang kamu tidak akan bahagia jika tidak bersama nya.
Teori darimana itu? Kamu bukannya tidak bahagia, hanya saja kamu terlalu takut untuk mencoba.

Kamu takut membuka hatimu untuk orang lain, karna kamu berfikir rasanya tidak akan sama.
Tapi bukannya kita hidup di dunia ini harus merasakan banyak rasa? Kalo kamu hanya memilih satu rasa, kamu tidak akan mengerti bagaimana rasa yang lain karna kamu tidak mau mencobanya.

Rasanya aneh memang jika rasa yang belum pernah kamu rasakan tiba-tiba kamu di minta untuk harus merasakannya.
Tetapi percayalah, jika kamu mau mencobanya, kamu akan mengerti bagaimana rasa itu hadir dalam kehidupan mu.

Kamu akhirnya harus memilih, mau bertahan dengan satu rasa? Atau kamu akan mencoba untuk merasakan rasa yang lain?
Semua keputusan ada di tanganmu.

.

.

Tinggalkan jejak dengan cara Vomment guys 😚

HOLD ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang