3. Dia bahagia.

1.9K 145 22
                                    

"Laughter is the shortest distance between two people."
(Victor Burge)
.

.

Pagi ini langit sangatlah mendung pertanda hari ini akan turun hujan deras.
Langit sudah tidak lagi berwarna biru. Langit hari ini tidak secerah langit kemarin.

Rahel membenci hal ini, jika hujan turun sebelum ia sampai di sekolah.
Gadis berusia tujuh belas tahun ini melajukan motornya dengan kecepatan penuh, dia harus buru-buru berada di sekolah sebelum hujan turun untuk membasahi bumi.

Setibanya Rahel di sekolah, rintik hujan mulai turun. Mungkin jika tadi ia terlambat sedikit saja, ia akan basah terkena hujan.

Rahel berlari kecil menuju kelasnya yang berada di lantai dua.

Sesampainya di pintu kelas, mata Rahel langsung tertuju pada dua insan yang sedang bercanda gurau sembari tertawa dengan bahagianya.

RAHEL POV

Entah hanya aku yang terlalu perasa atau kah mungkin ini kenyataannya.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dia tertawa lepas bersama orang lain.
Jujur saja, masih ada sedikit rasa sesak yang aku rasakan ketika melihat dia bisa sebahagia itu.
Tetapi aku tidak mau egois. Aku harusnya senang bahwa tau dia benar-benar sudah bahagia.

Kedua ujung bibirku terangkat membentuk sebuah senyuman.
Aku tersenyum melihat tawanya, tawa yang dulu milikku tapi sekarang telah menjadi milik orang lain.
Jika ditanya bagaimana perasaanku? Aku akan tersenyum sembari menjawab "tak apa, aku baik-baik saja."

AUTHOR POV

Rahel mematung di depan pintu kelas sembari melihat keduanya tertawa bersama.
Jika saja Rahel tidak dikagetkan dengan kedatangan guru yang akan mengajar di kelasnya pagi itu, mungkin dia masih akan tetap terpaku di depan kelas dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Hatinya sedikit bergemuruh.
Dengan langkah gontai ia berjalan kearah tempat duduknya yang berada di pojok kiri barisan paling depan.

Guru tadi pun memulai pembelajaran dan mengajarkan cara penggunaan rumus sebelum memberikan latihan soal kepada Rahel dan teman-temannya.

SKIP

Bel istirahat telah berbunyi membuat siswa-siswi tidak sabar untuk pergi ke kantin karna sudah lapar.

Rahel hanya berdiam diri di tempat duduknya tanpa ada niat bangkit dari tempat itu.

Teman-teman dekat Rahel sedang pergi ke kantin membeli cemilan untuk mereka makan sambil bergosip di kelas nanti.

Rahel yang memang tidak berniat itu pun hanya menitip uangnya dan meminta mereka untuk membeli cemilan untuknya juga sembari mengatakan kepada temannya bahwa dia menunggu di kelas saja, alasannya karena dia sangat malas untuk naik turun tangga.

Rahel yang hanya berdiam diri di kelas pun mengambil ponselnya dari tas dan memainkannya.
Dia mendengarkan lagu yang ada di hpnya menggunakan earphone sambil membuka aplikasi sosial media yang ia miliki.

Rahel sudah bosan menunggu temannya yang tak kunjung datang.
Dia juga hanya meng-scroll dan merefresh timeline nya.

Tiba-tiba Rahel merasakan kursi di sampingnya di duduki oleh seseorang.
Ia menoleh melihat siapa yang duduk di sampingnya, dan hampir saja dia menjatuhkan ponselnya ke lantai kalau saja orang itu tidak menahan ponsel tersebut.

"Lo gila ya? Kalo hp lo tadi jatoh gimana pea?" Tanya orang itu.

"Anjir Adrian tai, abisnya lo ngagetin gue dugong." Jawab Rahel kesal.

Ya orang yang duduk di samping Rahel adalah Adrian, MANTANNYA.

Sekali lagi kita capslock "MANTANNYA" biar greget hehe.

"Lah lo ngapain kaget kalo gue duduk disini? Bukannya dulu gue emang sering duduk di samping lo?" Balas Adrian sambil menatap mata Rahel.

"Tai bangke lo ah, ngeselin. Ngapain lo dateng terus tiba-tiba flashback? Bikin gue deg-degan." Ucap Rahel sembari memanyunkan bibirnya.

Rahel memang memiliki mulut yang ceplas-ceplos, dan dia tidak merasa canggung ketika mengatakan itu kepada Adrian.
Itu sebabnya Rahel memiliki banyak teman.

"Haha gila lo, masih aja gak berubah." Ucap Adrian sambil tertawa kecil.

"Yakali gue berubah, sorry gue manusia maz bukan power rangers." Jawab Rahel sambil memeletkan lidahnya ke Adrian.

"Iya dah terserah apa kata lo." Jawab Adrian.

"Bodo ah, lagian lo ngapain sih disini?" Tanya Rahel gondok melihat tingkah Adrian.

"Emangnya gue gak boleh disini?" Tanya Adrian sembari mengangkat sebelah alisnya.

"Bukan gitu, gue cuma ngerasa gak enak aja sama Rina. Dia lagi deket sama lo kan?" Jawab Rahel sekenanya.

"Lo udah denger?" Bukannya menjawab pertanyaan Rahel, Adrian malah balik bertanya.

"Lo pikir gue budeg? Kita sekelas, yakali berita gitu gue gak denger." Jawab Rahel.

"Yah harusnya gue udah tau sih, lo kan juga suka ngegosip bareng temen-temen lo." Tutur Adrian sambil menoleh kearah Rahel.

"Bangke lo. Sana lo ah, gue gak mau di tuduh deketin pacar orang." Ucap Rahel sambil menyengir lebar.

"Gue sama dia belum pacaran." Tegas Adrian menjawab perkataan Rahel.

"Berarti akan dong?" Tanya Rahel.

Adrian hanya mengangkat bahunya tanda ia tak tau.

"Gue udah bilang kalo gue suka sama dia. Tapi kalo pacaran atau gak nya, liat aja nanti." Jawab Adrian cuek.

"Yaudah lo sanaan. Walaupun lo bukan cowonya tapi lo harus tanggung jawab sama sikap lo. Gue juga cewe, gue tau gimana rasanya ngeliat orang yang gue sayang lagi deket sama cewe lain. Gue cuma gak mau bikin dia sakit hati karna ngeleliat lo sama gue deket kayak gini. Yang notabene nya kita pernah pacaran dulu." Tutur Rahel sambil tersenyum manis kepada Adrian

Adrian yang mendengar itu pun merasa jika perasaannya belum sepenuhnya hilang kepada perempuan yang berada di sampingnya ini.

"Udah gede lo sekarang sampe bisa nasehatin gue." Balas Adrian sambil mengacak rambut Rahel.

"Halah Adrian mah, rambut gue jadi berantakan." Sungut Rahel menatap tajam Adrian.

"Yaudah maaf, kalo gitu gue pergi dulu. Bye mantan." Jawab Adrian sambil mengedipkan matanya ke Rahel.

"Kampret lo." Balas Rahel kesal.

Rahel tersenyum melihat punggung Adrian yang semakin menjauh dan dia mengatakan dalam hatinya, terimakasih tuhan untuk percakapan sederhana yang terjadi antara mereka berdua.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang daritadi memperhatikan mereka.

.

.

Nah loh siapa tuh yang ngintip ? 😂Dah taukan yah😆
Makasih buat udah yag luangin waktu untuk Vomment 😢
Jangan bosen yah 😂

HOLD ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang