14. Jangan Tersenyum

991 68 8
                                        

"Kau tidak bisa menentukan kepada siapa kau akan jatuh cinta, karena perasaan akan mengalir begitu saja, biarkan semuanya mengalir seperti air."
.

.

Diluar sangat terik, matahari seakan mengeluarkan semua sinarnya hari ini.

Gadis yang memiliki rambut panjang ini sedang melihat kearah jendela kamarnya.

Entah apa yang ingin dia lakukan karena hari ini adalah hari libur dan dia hanya berdiam diri dirumah.

Tiba-tiba ponsel Rahel berbunyi menandakan bahwa ada orang yang sedang menelfonnya.
Rahel pun meraih ponselnya dan mengerutkan kening nya ketika melihat nama sang penelfon.

"Hallo?" Sapa seseorang di ujung sana.

"Hallo, iya kenapa?" Tanya Rahel to the point.

"Lo lagi ngapain? Sibuk gak?" Tanya nya lagi.

"Gak lagi ngapa-ngapain sih, gak sibuk juga. Emangnya kenapa Ren?" Balas Rahel.

Ya, orang yang sedang berbicara via telfon bersama Rahel ini adalah Reno.

"Jalan kuy. Mau gak?" Tanya Reno.

"Ayo deh, gue juga lagi bosen di rumah." Jawab Rahel.

"Yaudah, ntar gue jemput." Ucap Reno.

"Okay, bye." Jawab Rahel mengakhiri percakapan.

Skip

Rahel telah selesai bersiap-siap dan sekarang dia tinggal menunggu Reno untuk menjemputnya.

Sesampainya Reno di depan rumah Rahel, ia mengeluarkan ponselnya dan menelfon Rahel dan menyuruh gadis itu untuk keluar.

Rahel pun keluar rumah dan mendapati Reno yang menunggu nya dalam mobil.

"Sorry yah telat, udah lama?." Tanya Rahel sembari tersenyum kearah Reno.

"Belom kok, baru aja nyampe pas nelfon lo." Jawab Reno sambil menoleh kearah Rahel.

"Oh yaudah, kalo gitu kita mau kemana nih?" Tanya Rahel.

"Mau nonton pertandingan basket gak? Kebetulan sekolah kita lagi tanding nih." Tanya Reno kepada Rahel.

"Okay boleh deh." Jawab Rahel.

Reno pun menganggukkan kepalanya kemudian melajukan mobilnya.

Sesampainya di tempat pertandingan, Reno pun memarkirkan mobilnya.
Disana telah banyak anak dari sekolah mereka yang ikut menonton pertandingan itu.

"Anjirr, udah rame." Gumam Reno.

"Iya dah, mana cogan banyak banget lagi." Balas Rahel yang mata nya telah berbinar-binar melihat banyak cowo ganteng yang berhamburan.

Reno yang mendengar perkataan Adel pun hanya memutar bola matanya kesal.

"Ngapain lo ngeliatin yang lain kalo di samping lo aja udah ada cowo yang gantengnya 11, 12 sama Zayn Malik." Ucap Reno dengan pede nya.

Rahel yang mendengar itupun berekspresi seperti orang yang sedang muntah.

"Gak gitu juga kali muka lo." Gumam Reno lagi.

"Abisnya lo kepedean sih. Lo sama Zayn Malik mah beda jauh." Jawab Rahel sambil memeletkan lidahnya.

"Sejauh apa sama hubungan kita?" Tanya Reno ngaco.

"Gak nyambung geblek." Jawab Rahel sambil terkekeh geli.

"Anjirrr asing banget gue denger kata kita." Ucap Rahel lagi sambil nyengir lebar.

"Ada-ada aja lo, keliatan banget nih yang udah lama jomblo." Balas Reno sambil tertawa.

"Anjirr, kayak lo gak aja." Jawab Rahel kesal.

Reno yang melihat wajah kesal Rahel pun hanya bisa tertawa.

"Yaudah yuk duduk di kursi penonton, keburu pada penuh." Ucap Rahel.

"Yaudah ayo." Balas Reno.

Mereka pun berjalan menuju tempat duduk penonton.
Sesampainya disana, mereka memilih tempat duduk yang berada di tengah.

Entah ini yang di namakan kebetulan atau memang sudah takdir dari Tuhan.

Di barisan itu terdapat Adrian dan Rina yang juga ikut untuk menonton pertandingan basket.

Rahel termenung sesaat ketika matanya tidak sengaja bertubrukan dengan mata milik Adrian.

Reno yang melihat itupun hanya bisa mendesah pelan, mungkin Tuhan tengah memainkan skenario terbaiknya untuk mereka. Begitu menurut Reno.

"Woi Hel, ngeliatin apa lo?" Tanya Reno pura-pura tidak tau.

Rahel yang awalnya melihat kearah Adrian pun tersentak kaget dan menoleh kearah Reno. Berharap bahwa lelaki di sampingnya ini tidak mengikuti arah pandangan Rahel.

"Ngeliatin cogan banyak banget neh." Jawab Rahel berbohong sembari nyengir kuda.

Reno yang mendengar perkataan Rahel pun hanya bisa tersenyum tipis.

Dia tau Rahel berbohong.
Entah sekarang Rahel menganggap nya ada atau tidak, tetapi itu cukup membuat Reno bahagia ketika berada bersama Rahel.

"Reno kok lo diem aja sih?" Tanya Rahel sambil menatap lekat-lekat ke mata Reno.

"Hah? Perasaan gue gak diem dah." Jawab Reno sembari mencubit pipi Rahel.

"Ih Reno mah ngeselin." Gerutu Rahel.

"Yaudah maaf, gak usah ngambek gitu ih. Udah jelek, tambah jelek lagi." Ucap Reno sambil mengelus Puncak kepala Rahel.

"Apaan sih." Jawab Rahel sambil menepis tangan Reno.

"Iya maaf elah. Gak usah ngambek dong." Ucap Reno lembut kepada Rahel.

"Siapa yang ngambek? Orang gue biasa aja." Balas Rahel.

"Yaudah kalo gitu senyum." Suruh Reno ke Rahel.

Rahel yang mendengar perkataan Reno pun hanya bisa mendengus pelan.
Akhirnya Rahel pun tersenyum paksa.

"Nih udah." Gumam Rahel sembari tersenyum paksa.

"Senyum tuh yang ikhlas. Jangan di paksa gitu." Jawab Reno.

Rahel hanya memutar bola mata nya kesal.

"Nih gue udah senyum ikhlas." Balas Rahel sembari tersenyum lembut menatap kearah mata Reno.

Reno yang melihat Rahel sedang menatapnya sembari tersenyum lembut seperti itu membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Jangan senyum kayak gini ke cowo lain yah, cukup ke gue aja." Gumam Reno lembut sembari mengelus puncak kepala Rahel.

Rahel yang mendengar perkataan Reno pun terlonjak kaget.
Dia tidak menyangka jika senyuman lembut yang ia berikan pada Reno membuat lelaki itu berkata seperti tadi.

"Reno itu pertandingan nya udah mau mulai." Ucap Rahel sembari mengakhiri tatapan mereka dan mengalihkan pembicaraan.

"Iya tau kok." Jawab Reno sambil mengacak pelan rambut Rahel.

Rahel yang mendapati Reno yang bersikap seperti itupun hanya bisa tersenyum.

Akhirnya mereka menonton pertandingan itupun dengan tenang tanpa ada yang berbicara lagi.

.

.

Nah loh tuh kan apa deh tuh 😂
Rahel ama Reno makin deket, terus bang Adrian kamu kemanaain Hel 😂

Update lagi 😊Vomment nya ditunggu 😆

HOLD ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang