“Suatu saat nanti bila aku tak mampu lagi untuk bertahan, maka siapapun yang bertanggung jawab atas senyummu setelah aku pergi, sampaikanlah terimakasih karena telah menggantikan ku.”
.
.
Pagi ini bunyi alarm menggema di sebuah kamar milik gadis cantik yang sedang terlelap dalam tidurnya.
Alarm itu berbunyi untuk membangunkan sang pemilik kamar agar gadis tersebut segera tersadar dari alam tidurnya.
Rahel yang mendengar bunyi alarm itu pun segera terbangun dari tidurnya dan merenggangkan otot-otot nya, rasa nya ia sangat malas untuk berangkat ke sekolah hari ini.
Tetapi sebagai seorang calon istri dan calon ibu yang baik dan pintar untuk anak-anaknya kelak, dengan sangat terpaksa ia bangkit dari tempat tidurnya untuk membersihkan diri dan berangkat ke sekolah.
***
Rahel melangkahkan kaki nya dengan gontai menaiki satu persatu anak tangga yang akan mengantarkannya ke dalam kelas.
Ketika Rahel masuk ke kelas dan memberi salam kepada teman-teman nya, gadis itu langsung menuju ke tempat duduknya dan menjatuhkan dirinya disana.
Keadaan kelas saat ini belum terlalu ramai karena masih pagi.
Rahel mengambil ponsel yang ada dalam tas nya sembari mengambil headset yang biasa ia kenakan ketika dia sedang merasa bosan.
Rahel memakai headset nya dan memilih lagu yang ada dalam daftar lagu ponselnya.
Gadis itu bersenandung kecil sembari mengangguk-anggukan kepalanya mendengar musik tersebut.
Tanpa Rahel sadari sejak kedatangannya tadi bahkan sampai saat ini ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya.
Lelaki itu tersenyum miris menatap punggung gadis mungil tersebut, rasa sesak kembali ia rasakan ketika melihat gadis itu bersenandung sembari tersenyum kecil.
Wanita yang selama ini telah ia sia-siakan, wanita yang dulu pernah berjuang mati-matian untuk dia tetapi malah dia abaikan.
Dia tau rasa nya sangat tidak mungkin lagi untuknya akan kembali bersama dengan gadis itu, tetapi ia tetap memutuskan untuk menunggu gadis itu dalam ketidakpastian.
Ya, lelaki itu adalah Adrian. Lelaki paling bodoh yang meninggalkan wanita yang sudah memperjuangkannya mati-matian tetapi hanya dia anggap seperti debu yang tidak terlihat.
***
Seseorang menepuk pundak Adrian dari belakang membuat lelaki tersebut tersentak kaget dari lamunan nya dan menolehkan kepala nya kepada orang tersebut.
Betapa terkejutnya Adrian ternyata orang itu adalah Reno, seorang lelaki yang menyandang status sebagai pacar Rahel saat ini.
Adrian kembali menetralkan wajah nya dan mencoba untuk biasa saja saat berhadapan dengan Reno.
“Kenapa?” Tanya Adrian sembari menaikkan sebelah alisnya.
Reno tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Adrian, ia tau bahwa sedari tadi Adrian tengah memperhatikan Rahel.
“Lo nyeselkan sekarang ninggalin cewek sebaik dia?” Tanya Reno sembari duduk di samping Adrian.
Adrian tersentak kaget mendengar pertanyaan Reno dan lelaki itu hanya memilih diam tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaan Reno.
Reno kembali tersenyum tipis, sebenarnya niatnya menghampiri Adrian hanya untuk berbicara dengan lelaki itu.
“Asal lo tau, raga nya Rahel emang milik gue tapi hati nya masih tertinggal di masa lalu. Dan masa lalu nya itu lo, hati Rahel masih tertinggal sama kenangan masa lalu lo.” Jeda Reno.
“Selama ini kalo lo liat dia bahagia banget sama gue itu cuma semata-mata dia nyaman sama gue, dia belum bisa jatuh cinta ke gue karna lo masih setia nempatin ruang yang ada di hatinya.” Sambung Reno lagi sembari menghela nafasnya.
Adrian yang mendengar itupun kembali tersentak, dia pikir bahwa selama ini Rahel telah menghampuskan perasaannya untuk Adrian karena gadis itu sangat bahagia bila bersama Reno. Tetapi semua itu hanya kepalsuan, Rahel bahagia bersama Reno karena rasa nyaman bukan karena dia jatuh cinta kepada lelaki tersebut.
Hati Rahel masih milik Adrian, tetapi entah mengapa Rahel membuatnya terlihat seperti dia memang sudah benar-benar melupakan Adrian.
“Lo tau kalo hati Rahel masih buat gue tapi kenapa lo masih setia sama Rahel?” Ucap Adrian akhirnya membuka suaranya.
Reno yang mendengar itupun hanya bisa terkekeh pelan.
“Karena gue sayang sama dia, gue gak peduli hatinya buat siapa yang terpenting gue selalu bisa ngeliat senyum dan ketawa nya. Gue bahkan rela di bilang bego karena masih aja nungguin orang yang hatinya masih tertinggal di masa lalu, tapi gue gak peduli itu. Yang gue peduliin cuma satu, yaitu kebahagiaan Rahel.” Ucap Reno sembari tersenyum tipis dan memandang kearah punggung gadis kecilnya tersebut.
Adrian tercekat mendengar jawaban Reno, ia tidak menyangka bahwa Reno sangat mencintai Rahel.
“Lo gak akan ngelepasin Rahel?” Tanya Adrian lagi.
“Gue gak akan ngelepasin Rahel kecuali dia sendiri yang minta pergi dan ninggaliin gue.” Jawab Reno santai.
Adrian menganggukkan kepala nya, Reno adalah lelaki yang baik untuk Rahel.
“Lo mau tau satu hal gak Ren?” Ucap Adrian sembari tersenyum tipis.
Reno menoleh kearah Adrian sembari menaikkan sebelah alisnya.
“Apa?” Tanya Reno.
“Gue cinta sama Rahel lebih dari apa yang dia tau. Gue baru sadar ternyata gini sakitnya ngeliat orang yang gue sayang udah jadi milik orang lain. Mungkin ini karma buat gue karna dulu udah nyia-nyiain cewe sebaik dia.” Lirih Adrian.
Reno tersenyum tipis sambil menepuk pundak Adrian.
“Yah I think karma selalu dateng tepat waktu. Dulu Rahel selalu ngikutin gerak gerik lo tapi sekarang dia berjalan untuk menjauh. Dulu senyum dan tawa nya adalah milik lo tapi sekarang udah bukan punya lo lagi. Saat lo mulai sadar sama perasaan lo, saat itu juga dia udah berbalik dan berjalan menjauh buat ninggalin lo.” Ucap Reno sembari bangkit dari duduknya dan melangkah meninggalkan Adrian yang masih terpaku mendengar perkataan Reno barusan.
Adrian memejamkan mata nya sejenak, rasanya seperti baru saja ia tertutusuk oleh ratusan pisau tajam.
Adrian memang telah menjadi cowo brengsek dengan menyakiti hati Rahel. Selama ini dia tidak sadar bahwa dirinya memang telah memenangkan hati Rahel dan berlaku seenaknya kepada perasaan gadis itu.
Adrian sadar bahwa sekuat-kuatnya seorang perempuan mereka pasti akan mengalami fase dimana mereka benar-benar lelah dan memutuskan untuk pergi.
Rahel adalah seorang gadis yang ceria, bahkan wanita itu tidak pernah menunjukkan kesedihannya saat bersama Adrian dulu.
Sekarang Adrian baru menyadari semuanya, sekuat apapun Rahel bertahan untuknya dulu tetapi ada masa dimana wanita itu menangis karena terlalu lelah untuk keliatan baik-baik saja di hadapan Adrian.
Adrian kembali membuka mata nya dan melihat kearah Rahel dan ternyata telah ada Reno yang duduk di samping nya.
Entah apa yang Reno katakan tetapi sukses membuat Rahel tertawa terbahak-bahak.
Adrian tersenyum tipis sembari kembali merasakan sesak di dada nya, benar yang dikatakan Reno bahwa senyum dan tawa gadis itu sudah bukan lagi miliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD ON
Novela JuvenilAda beribu pertanyaan yang ingin aku tanyakan padanya. Contohnya seperti Apakah cinta nya akan hilang untuk yang kedua kalinya? Apakah dia akan tetap tinggal dan tidak akan pergi seperti dulu? Apakah kenangan yang dia berikan sekarang akan lebih ind...