10. Gosip baru

1.1K 79 2
                                    

"Ketika kau mengatakan tidak memiliki perasaan, itu bukan berarti tidak ada rasa sama sekali."
.

.

Semakin hari kedekatan Reno dan Rahel pun semakin terlihat, ada banyak orang yang bertanya tentang kedekatan mereka berdua.

Salah satunya adalah teman Rahel, seperti yang dilakukan teman-teman Rahel saat ini.

Mereka sedang mengintrogasi Rahel mulai dari bagaimana Rahel bisa sedekat itu dengan Reno.

“Rahellllllllllll,,,” Suara teriakan itu menggema dan membuat siapa saja yang mendengarnya akan menutup telinga mendengar suara tersebut.

Kelas yang awalnya ribut pun seketika menjadi sunyi akibat teriakan gadis bertubuh mungil ini.

“Woy Adel bacot lo gede amat bangke, lo makanin toa Masjid yah?” Tanya salah-satu murid laki-laki yang ada di kelas itu.

“Sembarangan lo ngomong, suara gue lemah lembut gini lo katain makan toa Masjid.” Sungut Adel tidak terima.

“Lemah lembut kepala lo kotak, lo tau gak suara lo bahkan sampe kedengeran di kelas bawah.” Sambung lelaki yang baru saja masuk ke dalam kelas.

“Udah-udah, ribut lo semua. Maafin temen gue, kadang dia emang gak sadar diri.” Ucap Adara kepada anak laki-laki yang daritadi sudah protes akibat ulah Adel.

“Ihh Adara mah, belaiin gue kek. Ini malah ngataiin, sama aja kayak mereka.” Cecer Adel sambil memanyunkan bibirnya.

“Lagian lo juga gila. Niat awal kita tadi ngapain coba, jadi gak usah ngurusin orang-orang gak penting kayak mereka.” Jawab Adara.

“Anjirr iya gue lupa. Rahel mana woii?” tanya Adel kepada anak-anak kelasnya.

Rahel yang sedari tadi diam memperhatikan kelakuan teman-temannya pun hanya bisa memutar bola matanya kesal.

“Malu-maluin lo semua.” Ucap Rahel menatap tajam mereka satu persatu.

Orang-orang yang diberikan Rahel tatapan tajam pun hanya mampu menyengir tanpa dosa kearah Rahel.

“Sakit jiwa, ngapain lo semua nyengir kayak gitu?” Tanya Rahel sambil memasang muka jijiknya.

“Ada yang lebih penting dari kita sakit jiwa atau gak.” Jawab Sarah.

“Ho’oh, ada hal yang lebih penting yang mau kita tanyain ke lo langsung.” Sekarang giliran Adel yang angkat bicara.

“Apa?” Tanya Rahel dengan muka datarnya.

“Lo lagi deket yah sama Reno?” tanya Adara.

“Gosip darimana tuh?” Bukannya menjawab, Rahel malah balik bertanya.

“Gue lagi nanya lo, ngapain lo malah balik nanya?” Jawab Adara kesal.

“Yah lagian lo nanyaiin yang kayak gituan.” Balas Rahel tak mau mengalah.

“Tinggal jawab aja sih, susah amat.” Sekarang giliran Reka yang berbicara.

"Menurut lo aja deh, keliatannya gue gimana sama sih Reno,” Jawab Rahel seadanya.

Teman-teman Rahel yang mendengar jawaban Rahel pun hanya bisa memutar bola matanya jengah dengan kelakukan sahabatnya yang satu ini.

“Sejak kapan lo sama Reno deket?” Tanya adara lagi.

“Gue aja gak tau sejak kapan kita berdua deket, taunya kita akrab aja gitu.” Jawab Rahel.

“Lo ngerasain apa pas deket sama dia?” Sekarang giliran Adel yang bertanya.

“biasa aja sih.” Jawab Rahel singkat,padat, jelas.

Mereka hanya mengangguk mendengar jawaban yang keluar dari mulut Rahel.
Mereka berharap bahwa Rahel benar-benar bisa menemukan pengganti Adrian.

“Tapi gue mau nanya serius deh, kali ini lo juga jawab serius.” Ancam Adara.

“Hmm, apaan lagi?” Tanya Rahel dengan muka datarnya.

“Kalo misalnya Reno serius suka sama lo, terus dia nembak lo. Lo terima gak?” Tanya Adara memastikan.

"Pertanyaan lo gak jelas. Gak mungkin lah Reno suka sama gue, kita Cuma temen doang.” Jawab Rahel sekenanya.

“Yah mana tau dia beneran suka sama lo.” Balas Adara dengan wajah seriusnya.

"Tau dah, ngapain sih ngomongin yang gak jelas gini?” Tanya Rahel kesal kepada teman-temannya.

“Ini semua tuh perlu di pertanyakan Rahel Amanda, lo nya aja yang anggep ini gak jelas.” Jawab Reka kesal.

Rahel yang mendengar itupun hanya memutarkan bola matanya kesal.

“Berisik lo semua. Gue yang deket sama Reno, kenapa lo semua yang ribet?” Tanya Rahel dengan nada ketus.

“Jadi sekarang lo ngakuin nih kalo lo lagi deket sama Reno?” Tanya Reka sembari terkekeh kecil.

“Kan salah lagi. Tembak aja gue sekalian.” Jawab Rahel kesal.

“Sini gue tembak. Mau di tembak pake kenangan dari Adrian atau di tembak pake hatinya Reno?” Balas Adel sambil memainkan alisnya.

“Ya Allah, ya Rabb. Temen-temen gue kok pada sakit jiwa gini sih? Beri hamba mu kesabaran untuk menghadapi orang-orang gila kayak mereka.” Ucap Rahel sembari mengelus dadanya.

"Anjirrr, nih anak kalo ngomong gak pernah di saring dulu.” Balas Adara dengan tatapan tajamnya.

“Salahin noh sih Adel ngomong lancar amat kayak perosotan anak TK.” Jawab Rahel tak mau kalah.

“Lagian kan emang bener. Tadi lo minta di tembak, giliran gue kasih pilihan, lo malah marah-marah. Harusnya yang berdoa di kasih kesabaran itu gue bukan lo.” Ucap Adel sembari menoleh kearah Rahel.

“Bangke lo ah.” Balas Rahel sambil memanyunkan bibirnya.

Akhirnya terjadi perdebatan-perdebatan yang berkepanjangan antara mereka, perdebatan ini akan berhenti jika salah-satu dari mereka ada yang mau mengalah.

Tapi entah siapa yang mengalah nanti, semoga hasilnya baik-baik saja dan semoga tidak ada korban jiwa dalam perdebatan kali ini.

.

.

Jadi pilih yang mana AdrianRahel atau RenoRahel 😆💕
Tinggalkan jejak teman-teman😊

HOLD ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang