31. END

1K 56 9
                                    


"Kita mungkin akan seperti Bulan dan Matahari yang tidak mungkin bertemu setiap hari. Tetapi percayalah, mereka pasti akan bertemu suatu saat nanti. Dan pertemuan mereka akan dinamakan sebagai Gerhana."
.
.

Besok adalah hari keberangkatan Reno ke Surabaya dan malam ini Rahel sedang bergerak gelisah di kamarnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 12:30 dini hari tetapi gadis itu masih saja belum bisa memejamkan mata nya.

Rahel mengambil ponselnya yang terletak di nakas kemudian menelfon nomor Reno tetapi tak kunjung di angkat oleh lelaki itu.

Sekitar 10 menit kemudian ponsel Rahel berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk.

Rahel segera mengetikkan password hp nya kemudian membuka pesan yang terdapat di notifikasi tersebut.

Reno Dirgantara:
Tadi kenapa nelfon?
Sorry, gue baru selesai packing.

Rahel Amanda:
Sorry gue ganggu yah?
Lo pasti capek.
Gue gak bisa tidur.

Reno Dirgantara:
Yaudah, gue temenin.

Rahel Amanda:
Gak usah!
Lo kan lagi capek.

Reno Dirgantara:
Capeknya hilang pas denger suara lo.
Gue video call yah?

Rahel tersenyum tipis membaca balasan pesan Reno, kemudian di layar ponsel Rahel telah tertera nama Reno.

Rahel menerima panggilan video call dari Reno kemudian terlihat di sebrang sana Reno tengah tersenyum lembut menatapnya.

“Lagi insom yah?” Tanya Reno memulai percakapan.

Rahel tersenyum sembari menganggukkan kepala nya.

Sorry tadi gue gak denger pas lo nelfon soalnya gue lagi packing.” Ucap Reno lagi.

“Gakpapa, emangnya besok penerbangan jam berapa?” Tanya Rahel sembari tersenyum tipis.

“Berangkat sekitar jam sembilan pagi.” Jawab Reno sembari merapihkan rambutnya.

“Yah, gue gak bisa nganter dong. Soalnya besok sekolah.” Balas Rahel dengan wajah sedihnya.

“Udahlah, gakpapa.” Jawab Reno sembari tersenyum lembut.

“Apa gue bolos sekolah aja kali yah?” Ucap Rahel sembari menaruh jari telunjuknya di dagu sembari berpikir.

Reno yang melihat tingkah Rahel pun hanya bisa terkekeh geli, Rahel sangat menggemaskan apabila sedang bertingkah seperti itu.

“Heh gak ada bolos-bolos sekolah yah. Mau jadi apa lo gede kalo mau bolos kayak gitu?” Balas Reno sembari menatap Rahel tajam.

“Iyakan sekali-kali Ren.” Jawab Rahel sembari mengerucutkan bibirnya.

Big no princess. Gue gak izinin lo bolos.” Ucap Reno tak mau kalah.

“Tapi kan gue pengen liat lo.” Balas Rahel dengan wajah sedihnya.

“Lah sekarang ini bukannya lo lagi ngeliatin gue juga yah?” Tanya Reno sembari menaikkan sebelah alisnya.

“Aish, maksud gue tuh ngeliat langsung. Bukan kayak gini yang cuma mantengin layar hp doang.” Jawab Rahel dengan nada kesal.

Reno tertawa mendengar perkataan Rahel, kemudian ia berjalan ke sudut kamarnya untuk mengambil sesuatu.

Rahel mengerutkan dahi nya bingung melihat Reno yang tiba-tiba pergi dan meninggalkannya.
Sesaat kemudian wajah Reno muncul kembali di layar ponsel milik Rahel dan di temani oleh sebuah gitar yang berada di pangkuannya.

HOLD ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang