Suga menyandarkan punggungnya di tembok pagar School of Performing Arts Seoul pagi itu. Sekilas ia melirik teman-temannya yang sedang sibuk bernegosiasi dengan beberapa guru yang tampak melarang mereka untuk masuk.
Sudah hampir setengah jam Suga dan teman-teman dari Hanlim Art High School menunggu di depan gerbang SOPA untuk kunjungan klub basket tetapi mengalami kendala di pintu masuk. Seharusnya pagi ini kedua klub basket SOPA dan Hanlim melakukan latih tanding tetapi dikarenakan miss komunikasi di antara guru, mereka harus tertahan disana.
Suga memandang sekeliling, tatapan matanya tiba-tiba saja mengikuti sebuah mobil yang melaju menuju pintu gerbang sekolah. Saat mobil itu melewatinya, tatapan matanya bertemu dengan seorang yeoja yang duduk di dalam mobil tersebut. Yeoja itu melirik Suga sesaat, wajahnya tampak pucat dan matanya sembab. Sekilas Suga melirik seorang pria yang sedang menyetir di balik bangku kemudi juga ikut melihat ke arahnya dan melambatkan laju mobilnya karena teman-teman Suga yang menghalangi jalan di pintu masuk.
Suga masih memandangi mobil tadi. Mobil itu tampak berhenti beberapa saat. Lagi tatapan Suga dan yeoja itu kembali bertemu. Yeoja itu terlihat memaksakan dirinya untuk tersenyum sebelum akhirnya membuang muka dan berbicara dengan pria yang sedang mengemudi. Beberapa detik kemudian mobil itu pun kembali melaju masuk menuju halaman parkir sekolah.
☀️☀️☀️
"Benar-benar menyusahkan saja iyakan? Kenapa tidak dari tadi saja mereka konfirmasi langsung dengan klub basketnya?" celetuk Jungkook kesal.
"Kalau saja itu terus berlanjut aku akan langsung pulang, menyebalkan," sambung Jhope yang tak kalah kesal.
Setelah lama berdebat dengan para guru akhirnya Suga cs diperbolehkan untuk masuk ke lingkungan sekolah. Suga hanya diam dan tak memberikan komentar apapun mengenai kejadian tadi, ia justru sibuk dengan ponselnya dan mulai memasang earphone di telingannya.
Mereka berjalan menyusuri koridor sekolah dan bergegas menuju ruang klub basket saat tiba-tiba terdengar keributan dari salah satu kelas yang mereka lewati. Langkah Suga cs melambat saat dilihatnya beberapa orang berdiri di depan pintu kelas tersebut, spontan mereka ikut menengok kedalam kelas melalui jendela di koridor.
Disana terlihat seorang yeoja tengah di bully oleh beberapa orang siswi. Suga awalnya tak begitu tertarik dengan sekolah yang penuh drama, tapi saat ia melihat yeoja itu ia langsung teringat akan sosok yeoja yang ia lihat di mobil tadi pagi.
Yeoja itu berdiri dari duduknya dan bergegas untuk pergi namun langkahnya terhenti dan pandangannya tertuju pada seorang pria yang berdiri di depan pintu kelas. Kening Suga berkerut, dia ingat pria ini. Dia adalah pria yang sama dengan pria yang mengemudikan mobil tadi pagi.
Buk
Yeoja tadi menabrak pria itu saat hendak pergi keluar kelas, yeoja itu bergumam sesuatu yang tidak bisa Suga dengar sebelum akhirnya kembali berlari menjauhi kelas.
Saat yeoja itu berlari melewati suga, lagi-lagi tatapan mereka bertemu. Hanya dalam waktu persekian detik Suga bisa melihat kesedihan yang mendalam di mata yeoja itu.
"Waah, kedatangan kita disambut keributan," celetuk Jimin menahan tawa.
Pandangan Suga masih mengikuti punggung gadis itu hingga ia menghilang di tikungan koridor. Suga diam beberapa saat sebelum akhirnya kembali melangkahkan kakinya meninggalkan kelas tadi. Saat melewati pintu masuk kelas itu, Suga melirik pria tadi yang masih diam di tempatnya dan tampak frustrasi.
"Maafkan aku, sepertinya dia salah paham." Samar-samar Suga mendengar ucapan yeoja yang sejak tadi berdiri di samping pria itu.
"Masalah pacar ya," ucap Jin setengah tertawa yang ternyata juga mendengar ucapan gadis tadi.
"Hey apakah kita harus menghibur gadis yang menangis tadi?" Goda Taehyung dengan senyuman nakalnya.
"Itu bukan urusan kita, berhentilah mengatakan hal yang tidak berguna." sahut Suga tepat setelah Taehyung menyelesaikan kalimatnya.
"Wooow Min Yoongi, pedas seperti biasanya," jawab Taehyung diikuti tawa teman-temannya.
☀️☀️☀️
Sudah hampir setengah jam dan Umji masih terus menangis sesegukan di balik bilik toilet. Umji terpaksa harus membolos jam pelajaran karna ia masih tidak sanggup untuk kembali kesana setelah apa yang terjadi tadi pagi.
Ingatan Umji kembali membawanya pada sosok yeoja yang menggadeng lengan Changsub tadi, ia adalah teman akrab Changsub, Park Chorong. Umji tau ia dan Changsub sudah berteman sejak lama, tapi apakah pantas ia menggandeng lengan seorang namja yang sudah memiliki kekasih seperti itu? Dan lagi...
"Oppa mendengarnya, ia tau jika aku dikucilkan." Tangis Umji kembali pecah dalam keheningan. Ekspresi wajah Changsub kala itu melintas di benaknya, apakah dia kecewa? Apakah dia malu? Apakah dia juga berpikir bahwa aku buruk rupa?
Pikiran Umji sudah berkelana tanpa arah. Sesaat Umji melihat ponselnya, tidak ada satupun pesan dari Changsub.
Umji menggigit bibir, ia kembali menangis tanpa henti. "Aku benci diriku sendiri, tidak ada yang membutuhkanku," gumamnya.
☀️☀️☀️
Suga bergegas pergi menuju toilet pria yang berada tak jauh dari ruang klub basket SOPA siang itu. Suga melirik ponselnya, tinggal 3 menit lagi sebelum teman-temannya pergi meninggalkannya terlebih dahulu jika ia terlalu lama ke kamar mandi.
"Sial, aku akan menghajar kalian jika kalian benar-benar meninggalkanku," umpatnya.
Saat hendak masuk ke dalam toilet, secara tidak sengaja Suga menabrak seorang yeoja yang baru saja keluar dari toilet wanita di samping pintu masuk. Mereka berdua jatuh terduduk di lantai.
"Ah mian," ucap Suga spontan.
Suga terdiam beberapa saat begitu mengetahui siapa yeoja yang ia tabrak tadi, lagi-lagi ia bertemu dengan yeoja ini. Entah ada angin apa tapi hari ini sudah ketiga kalinya ia bertemu dengannya.
Suga melirik ponselnya yang terjatuh dan buru-buru mengambilnya lalu berdiri. "Kau tidak apa-apa?" Suga mengulurkan tangannya mencoba membantu yeoja itu berdiri.
Kedua mata yeoja itu terlihat semakin sembab tapi ia tetap mencoba untuk tersenyum. Tanpa menyambut uluran tangan Suga, yeoja itu berdiri dan tampak mencari sesuatu.
"Ah ponselku," serunya seraya mengambil sebuah ponsel yang tergeletak di bawah kaki Suga.
"Ah mian," ucap Suga sekali lagi. Yeoja itu kembali tersenyum kecil dan menjawab singkat "Gwenchana, maafkan aku juga."
"Aku harus pergi, sampai jumpa," lanjut yeoja itu lagi dan bergegas pergi. Suga mengangguk kecil dan masih memandangi yeoja itu hingga ia menghilang dari jangkauan pandangannya.
Dert dert
Tiba-tiba ponsel Suga bergetar. Ada pesan grup masuk. Kening Suga berkerut, disana tertulis name grup kelas 1-2 SOPA.
"Kemana perginya badut jelek itu?"
"Biarkan saja dia, aku harap dia tidak pernah kembali."
"Terlalu memalukan."
Tanpa Suga sadari ia tampaknya salah mengambil ponsel sebelumnya. Ponsel mereka memang sekilas terlihat sama. Tapi bukan itu masalahnya, entah kenapa melihat pesan singkat itu membuat Suga merasa sangat kesal.
"Apa-apaan ini," serunya gusar.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE LOVE
Fiksi PenggemarCinta itu tidak buta. Hanya saja tidak semua orang yang memiliki mata mampu melihatnya. Seperti aku yang tidak menyadari perasaanku sudah tumbuh sampai sebesar ini. ---- Umji menjadi bulan-bulanan dikelasnya karena ia dianggap jelek dan buruk rupa...