Cinta itu tidak buta. Hanya saja tidak semua orang yang memiliki mata mampu melihatnya. Seperti aku yang tidak menyadari perasaanku sudah tumbuh sampai sebesar ini.
----
Umji menjadi bulan-bulanan dikelasnya karena ia dianggap jelek dan buruk rupa...
Umji memandangi sosok Suga dari kejauhan. Lagi-lagi keyakinannya di uji, entah kenapa setiap kali melihat namja itu Umji selalu merasa bimbang tentang keputusan yang telah ia buat sendiri. Umji berbalik, ia benar-benar tidak boleh bertemu dengan Suga atau semuanya akan berantakkan. Ragu-ragu Umji melangkahkan kakinya berjalan menjauh dari rumah, entah kemana ia akan pergi sekarang, namun yang jelas selama Suga masih berada disana ia tidak akan kembali.
"Mianhae," gumam Umji pelan.
☀️☀️☀️
Umji masuk ke sebuah kafe yang berada di dekat shopping center siang itu. Masih dengan membawa ransel yang berisi pakaiannya, Umji duduk di salah satu meja di sudut kafe dan menghela nafas panjang.
Umji mengambil ponselnya dari dalam tas, sejak semalam ia sengaja untuk tidak mengaktifkan ponselnya karena tau Suga pasti akan terus menerus menelponnya. Dengan penuh pertimbangan, akhirnya Umji kembali menghidupkan ponselnya. Baru saja beberapa detik setelah ponselnya menyala, puluhan text pesan masuk bertubi-tubi.
Umji membuka pesan demi pesan itu, semuanya adalah pesan dari Suga. Tampaknya sejak pagi tadi namja itu terus mencoba untuk menghubunginya.
Kau dimana?
Aku ingin bertemu.
Yewon aku akan menemuimu.
Kumohon balas pesanku.
Aku akan menjelaskan semuanya jadi kita harus bertemu.
Yewon kenapa kau tiba-tiba seperti ini.
Aku mohon balas pesanku.
Umji menggigit bibir, perasaannya terasa bercampur aduk sekarang. Apa yang harus ia lakukan? Suga tampaknya tidak peduli dengan apa yang telah ia putuskan. Kenapa namja itu sangat keras kepala?
Umji membenamkan wajahnya di antara lipatan kedua tangannya di atas meja. Ia menghela nafas panjang, mencoba untuk berpikir kembali mengenai banyak hal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kau bilang kau melepaskan Suga untuk Eunha agar tidak menyakiti siapapun. Tapi nyatanya kau salah besar. Bagaimana dengan Yoongi?! Kau pikir kau tidak menyakitinya?
Kata-kata Sinb tadi kembali bergema di kepalanya. Umji mengangkat wajahnya, apakah dia egois? Apakah keputusan ini sama sekali tidak benar? Lalu apa yang harus ia lakukan tentang Eunha? Umji tidak mau sesuatu yang buruk akan terjadi di masa depan.
"DASAR BODOH! KAU TIDAK HARUS MENGALAH UNTUK ORANG LAIN!"
Tatapan mata Umji berubah kosong, apa benar tidak apa-apa baginya untuk tidak mengalah? Apa semua akan baik-baik saja? Tapi Eunha...
"Aah aku tidak tau." Umji mengacak-acak rambutnya frustrasi. Umji mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe, saat melihat ke arah pintu masuk, secara tak sengaja manik matanya menangkap sosok seorang pria yang terlihat tidak asing baginya berjalan memasuki kafe.