Suasana hening. Umji dan Suga saling memandang satu sama lain. Sama-sama mencari kebenaran arti cinta di mata orang yang begitu penting bagi mereka itu. Entah harus sampai berapa lama Umji menunggu Suga menanggapi kata-katanya. Umji bahkan tidak bisa menebak makna dari tatapan Suga kepadanya.
Umji menghela nafas panjang, ia mencoba tegar untuk tersenyum. Apa dia terlambat menyadari ini? Apa sudah terlambat untuk mengatakan bahwa dia mencintai Suga? Apa Suga sudah berubah pikiran tentang perasaannya kepadanya?
Mendadak seluruh tubuh Umji terasa lemas, tak ada lagi semangat yang ia rasakan seperti sebelumnya. Hatinya sangat kecewa melebihi apapun. Umji mengalihkan pandangannya pada tembok beton yang berdiri dengan kokohnya di sepanjang jalan setapak itu.
Kedua tangan Umji mengepal, ia menggigit bibir. Tanpa ia sadari air mata sudah menggenang di pelupuk matanya. Ah Umji sudah merasa benar-benar lelah untuk menangis. Ia tidak ingin menangis di sini, di tempat ini, di depan pria ini. Apa begini rasanya saat kau mendapatkan penolakan dari orang yang kau cintai?
Umji tersenyum kecut. Bahkan sampai saat ini namja itu tidak mengatakan sepatah katapun. Umji rasa dia sudah tau akan jawabannya. Apalagi yang dia harapkan?
"Mian..." Umji baru akan kembali bicara namun tiba-tiba Suga memotong. "Jangan, jangan minta maaf. Jangan bilang kalau yang tadi itu hanya bercanda."
Umji menoleh, Suga masih menatapnya dengan tatapan yang sangat dalam. Matanya menatap lurus kedua bola mata Umji masih berusaha mencari kebenaran di balik kata-katanya tadi.
"Katakan sekali lagi," ucap Suga. Tangannya bergerak menyentuh lengan Umji. Menarik yeoja itu untuk maju beberapa langkah dan semakin mendekat.
Jantung Umji berdegub sangat kencang, situasi seperti ini terjadi lagi. Tubuhnya dan tubuh Suga bersentuhan, wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja. Umji mematung di tempatnya, namun matanya tak bisa melarikan diri tatapan mengintimidasi Suga.
"Oppa..." Umji berusaha mendorong tubuh Suga agar sedikit menjauh. "Katakan sekali lagi Yewon," ulang Suga serius.
Umji menelan ludah, tiba-tiba saja tenggorokannya terasa kering. Apa dia tidak mengatakannya dengan jelas tadi? Kenapa Suga berubah menjadi menakutkan? Apa dia marah?
Tangan Umji bergerak naik menggapai mantel Suga, jemari tangannya meremas mantel itu untuk menghilangkan kegugupannya.
"Saranghae, jeongmall saranghae oppa". Umji menunduk, ia memejamkan matanya, ia sama sekali tidak berani memandang Suga. Genggaman tangannya di mantel Suga semakin kuat. Bagaimana respon namja itu sekarang?
Umji membuka matanya saat merasakan kedua lengan Suga melingkar di pinggangnya dan menarik Umji ke dalam pelukannya. Umji tersentak kaget, ia mengangkat wajahnya mencoba melihat ekspresi macam apa yang Suga tunjukkan saat ini?
Kiss
Umji mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, ia menahan nafas begitu merasakan bibir Suga menyentuh bibirnya. Kaki Umji terasa lemas, jiwanya seakan terbang keluar dari tubuhnya dan menari-nari di angkasa. Ini bukan mimpi kan? Suga menciumnya? Apa ini artinya Suga menerima cintanya? Apa itu artinya akhirnya mereka bisa bersama dan hidup dengan saling mencintai?
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE LOVE
Fiksi PenggemarCinta itu tidak buta. Hanya saja tidak semua orang yang memiliki mata mampu melihatnya. Seperti aku yang tidak menyadari perasaanku sudah tumbuh sampai sebesar ini. ---- Umji menjadi bulan-bulanan dikelasnya karena ia dianggap jelek dan buruk rupa...