Suga bermaksud untuk pergi meninggalkan ruang kesehatan, namun langkahnya terhenti saat Jimin dan beberapa orang siswa dari klub basket SOPA berjalan mendekatinya.
"Hyung, tandunya?" tanya Jimin keheranan melihat Suga yang tidak membawa apapun ditangannya.
Suga mundur beberapa langkah dan memegang ganggang pintu ruang kesehatan di belakangnya agar tidak ada satupun dari mereka yang mencoba untuk masuk.
"Tidak ada. Aku tidak menemukannya disini," jawab Suga singkat.
Jimin dan beberapa siswa SOPA saling bertukar pandang. "Aku tau dimana tempatnya," ucap salah satu dari siswa itu seraya berjalan mendekat.
"Sudah aku bilang tidak ada!" Suga mengeraskan suaranya. Jimin dan siswa-siswa itu terdiam. Suga tampak sangat kesal dan marah.
Tiba-tiba dari balik pintu Suga bisa merasakan seseorang berusaha membuka pintu dari dalam. Spontan Suga melepaskan pegangannya dan menjauhi pintu.
Suga membuang muka begitu Changsub muncul dari balik pintu itu bersama Umji. Tampaknya mereka berdua mendengar kegaduhan yang Suga buat.
Umji tampak terkejut melihat Suga berada disana. Spontan yeoja itu menunduk dan menyembunyikan wajahnya dibalik rambutnya yang jatuh terurai. Jantung Umji berdegup kencang, terasa sangat canggung untuk bertemu Suga setelah kejadian kemarin. Apalagi saat ini ia sedang bersama Changsub.
Tiba-tiba nafas Umji tertahan. Ia menyentuh bibirnya. Sekilas Umji melirik Suga yang masih membuang muka. Apa Suga melihatnya?
"Ada apa?" tanya Changsub pada beberapa siswa SOPA disana. Changsub melirik Suga beberapa saat lalu kembali memandang Jimin.
"Apa yang dilakukan siswa Hanlim disini?" lanjut Changsub melihat seragam Hanlim yang Jimin kenakan. Nada bicara Changsub terdengar sangat dingin dan tidak suka melihat kedua siswa Hanlim itu berada di sekolahnya.
"Ah kami dari klub basket, kami sedang program latih tanding hyung. Kami kesini karena salah satu dari anggota Tim Hanlim ada yang mengalami cidera," jawab salah satu siswa SOPA.
Changsub tampak tidak tertarik dengan jawaban itu. Changsub melirik Umji yang masih menunduk lalu kembali melihat Suga yang masih membuang muka.
"Aku tidak peduli dengan kegiatan kalian. Tapi sepertinya seseorang yang hanya menumpang disini harus tau batasan," ucap Changsub datar.
Suga menoleh. Ia tau kata-kata itu ditujukan untuknya. Tatapan Suga dan Changsub beradu. Mendadak suasana hening.
"Oppa..." Umji menarik ujung baju Changsub. Changsub menoleh, ia berusaha menahan emosinya.
"Kajja." Changsub menggandeng lengan Umji dan berjalan meninggalkan ruang kesehatan. Saat melewati Suga, Changsub sengaja menabrakkan pundaknya pada pundak namja itu.
"Tetap berada di tempatmu atau aku akan menghajarmu," ucap Changsub setengah berbisik.
Suga hanya berdiri diam di tempatnya. Changsub berlalu, Umji yang juga melewati Suga hanya bisa menunduk. Umji menggigit bibir. Situasi saat ini terasa sangat tidak menyenangkan. Umji tidak tau harus melakukan apa.
Saat hampir sampai di tikungan koridor, Umji menoleh dan melihat Suga masih berdiri di tempatnya dalam diam. Namja itu bahkan tampak tidak ingin melihat Umji. Tatapan mata Umji berubah sendu. Entah kenapa ia merasa kecewa.
☀️☀️☀️
Jimin melirik Suga yang duduk diam tanpa suara dan melemparkan pandangannya keluar jendela bus. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang kembali ke Hanlim. Sejak kejadian tadi siang Suga sama sekali tidak bicara sepatah katapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/111971142-288-k55615.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INVISIBLE LOVE
FanfictionCinta itu tidak buta. Hanya saja tidak semua orang yang memiliki mata mampu melihatnya. Seperti aku yang tidak menyadari perasaanku sudah tumbuh sampai sebesar ini. ---- Umji menjadi bulan-bulanan dikelasnya karena ia dianggap jelek dan buruk rupa...