GIVE UP

1.5K 180 23
                                    

Umji merasa sangat canggung. Kini ia duduk di sebuah kafe tak jauh dari gedung SOPA bersama Eunha. Yeoja cute itu sejak tadi hanya diam dan mengamati Umji dengam sangat teliti.

Umji masih belum mengerti apa maksud dari ucapan Eunha tadi. Jangankan itu, Umji bahkan tidak tau kenapa ia harus menuruti permintaan yeoja itu untuk bicara empat mata.

"Kau tidak terlalu cantik kok," ucap Eunha tiba-tiba. Umji mengerutkan keningnya, apa-apaan wanita ini. Wajahnya memang cantik tapi mulutnya sangat tidak sopan.

"Aku tau," jawab Umji kesal. Yup benar, Umji sudah kenyang dengan kata-kata itu.

"Jinjja? Hahaha." Bukannya merasa tersinggung, Eunha justru tertawa mendengarnya. Umji tampak semakin kesal.

"Ada perlu apa denganku?" tanya Umji tak sabar. Eunha menghentikan tawanya, ekspresi wajahnya berubah serius.

"Ya, aku ini lebih tua darimu," ucapnya.

Umji tampak sedikit terkejut. Dengan wajah seperti itu? Wah daebak, kata Umji dalam hati.

"Ehem, unnie." Umji berusaha tetap bersikap Sopan. Eunha tersenyum sinis.

"Aku teman sekelas Yoongi, aku sudah memperhatikan dia sejak lama. Jujur saja aku menyukainya," ucap Eunha terus terang.

Umji terdiam. Ia mengamati Eunha yang masih tampak serius. Tampaknya yeoja itu mengatakannya dengan jujur.

Tentu saja. Kenapa Umji tidak pernah memikirkan itu. Sudah pasti di luar sana ada yeoja yang juga jatuh cinta kepada Suga. Terlebih lagi jika bisa bertemu Suga di sekolah. Umji pikir Eunha sangat beruntung bisa bertemu orang yang ia sukai setiap hari.

"Walaupun bisa dibilang sangat sulit sekali mengajaknya bicara," lanjut Eunha. Kali ini yeoja itu terlihat sedih.

"Yoongi bukan tipe laki-laki yang mudah bergaul dengan wanita. Tapi dibalik sikapnya itu aku tau ia adalah orang yang peduli kepada orang lain. Tapi belakangan ini aku dengar dia selalu bicara dengan seorang siswi SOPA dan itu kau." Tunjuk Eunha pada Umji.

Umji melirik pintu gerbang SOPA dari balik kaca etalase kafe, sudah banyak siswa siswi yang memasuki lingkungan sekolah.

"Aku tidak menyukaimu karena bisa dibilang kau ancaman untuk masa depanku bersama Yoongi. Tapi aku tidak akan melakukan apa-apa, aku hanya perlu dekat denganmu agar bisa bicara padanya," lanjut Eunha.

Kening Umji berkerut. Dekat dengannya? Yang benar saja.

"Jangan melihatku begitu! Itu karena kau satu - satunya wanita yang dia ajak bicara." Eunha tampak kesal dan sedih diwaktu yang bersamaan.

☀️☀️☀️

Umji memandang ponselnya, ia menghela nafas panjang. Eunha memaksa mereka untuk saling bertukar nomor ponsel. Sepertinya yeoja itu serius dengan ucapannya. Ia ingin dekat dengan Umji agar bisa bicara dengan Suga. Tapi bukan itu masalahnya, kendalanya adalah Umji bahkan tidak tau apa Suga masih ingin bertemu dengannya.

Tiba-tiba kata-kata Sinb tadi malam kembali tergiang di telinga Umji.

"Kau merasa sedih saat dia tidak memperdulikanmu dan kau juga merasa berdebar saat memikirkan dia. Yang lebih sederhana, kau merasa senang saat menerima pesannya. Lalu kalau bukan cinta, itu apa namanya?"

INVISIBLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang