YEOJACHINGU

2.4K 191 48
                                        

Eunha membuka matanya perlahan, kepalanya terasa berat sementara kakinya masih terasa kaku dan mati rasa. Samar-samar ia bisa melihat ruangan dengan cat putih tempat di mana ia berada sekarang. Tentunya ruangan itu sudah tidak asing lagi, itu adalah kamar rawatnya.

Eunha ingin buka suara tapi sesuatu menganggunya. Sebuah masker oksigen terpasang nenutupi hidung dan mulutnya.  Ia masih tampak kebingungan dengan apa yang telah terjadi, ia mencoba untuk menggerakkan jemari tangannya dan tiba-tiba ia bisa merasakan tangan seseorang memegangi jemari tangannya itu.

Eunha spontan menoleh, terlihat seorang pria tertidur di tepi tempat tidurnya sambil memegangi tangannya. Tatapan mata Eunha berubah teduh, tiba-tiba ia bisa mengingat sedikit dari apa yang telah terjadi sebelumnya.

Saat ia nyaris terjatuh, dengan cekatan tangan Jungkook menangkap tangannya dan menahannya. Mencoba untuk menarik tubuhnya dengan seluruh kekuatan yang ia punya. Setelah itu ia tidak bisa mengingat apapun lagi.

Maka di sinilah ia sekarang berada, kembali ke kamar rawatnya di temani oleh namja itu. Tanpa Eunha sadari sudut matanya mengeluarkan air mata yang mengalir dengan gerilya membasahi pelipisnya. Ia pikir ia akan mati, ia pikir semuanya telah berakhir. Namun Jungkook menyelamatkannya, seolah-olah menjanjikan kehidupannya yang baru setelah ini akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Eunha?" Terdengar suara serak seorang wanita paruh baya dari balik tirai putih yang mengelilingi tempat tidurnya.

Ibu Eunha berjalan mendekat dengan susah payah di bantu oleh Eunsa, kali ini wanita itu berjalan tanpa kursi rodanya. Eunha kembali menangis dalam keheningan, menatap ibunya itu penuh rasa sayang dan menyesal.

"Ya tuhan Eunha akhirnya kau membuka matamu," seru ibu Eunha lega dan memeluk puterinya sulungnya itu erat. Eunha tidak bisa membalas pelukan itu, tubuhnya masih terasa kaku, namun meski begitu ia masih bisa merasakan genggaman tangannya yang sejak tadi di raih Jungkook tiba-tiba terasa semakin erat.

Eunha melirik pria itu, tampaknya ia terbangun karena mendengar suara ibunya. Tatapan Eunha dan Jungkook bertemu, ia bisa melihat kekhawatiran mendalam di mata pria itu. Matanya masih merah dan sembab, sepertinya ia banyak menangis dan tidak tidur dalam waktu yang lama.

"Ibu sangat khawatir karena kau sudah tiga hari tak sadarkan diri, syukurlah kau baik-baik saja sekarang. Ibu minta maaf atas semua penderitaan yang kau rasakan Eunha. Ibu mohon jangan pernah lakukan ini lagi." Ucap ibu Eunha di sela isak tangisnya.

Kening Eunha berkerut, tiga hari? Ia ingin bicara tapi tenggorokannya terasa sangat kering. Banyak sekali hal yang ingin dia tanyakan. Apa yang telah terjadi? Bagaimana bisa ia tidak sadarkan diri selama tiga hari?

Ibu Eunha melepaskan pelukannya, akhirnya wanita paruh baya itu bisa tersenyum. Ia membelai rambut Eunha penuh sayang dan mengusap pipi wanita itu lalu mengecup keningnya.

"Ibu tidak pernah merasa sangat bersyukur lebih dari ini."

"Terima kasih." Kali ini ibu Eunha menoleh untuk melihat Jungkook. Jungkook balas tersenyum tipis lalu melirik Eunha sekilas.

"Aku akan memanggil dokter," Jungkook bangkit dari duduknya lalu berlalu. Eunha kembali melirik ibunya, wanita itu masih menyeka air matanya.

"Unnie, kenapa kau tidur lama sekali?" tanya Eunsa yang menengok dari balik tubuh ibunya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INVISIBLE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang