Dara menunggu angkot yang lewat untuk pulang ke rumahnya... tapi, sudah setengah jam Dara menunggu tidak ada juga yang lewat... sekalinya ada yang lewat penuh...
"duh gimana gue balik ini, minta jemput Devan juga hp gue mati huft" gerutu Dara sembari menghentak-hentakan kakinya...
Tidak lama kemudian ada seseorang pengendara motor vespa matic berwarna coklat berhenti di depan Dara...
Dara memandang heran kenapa motor tersebut berhenti di depannya...
Seseorang tersebut pun melepaskan helm yang berwarna senada dengan motornya..
"Aufa" gumam Dara
Aufa bangkit dari motornya dan menghampiri Dara "lo ngapain disini?"
"nunggu angkot lama banget" kata Dara
"mau pulang?" tanya Aufa
"iiyaaa" Dara mengangguk
"yaudah, bareng gue aja"
"ehhh gaakkk usaah..."
"nih pake helm nya" Aufa sembari memberikan helm satunya yang sengaja dia bawa
"eh gue ngerepotin ga nih?" tanya Dara
"lo mau sampai kapan coba nunggu angkot? Udah mendung nih"
"emmhhhhh" Dara masih berdiam diri melihat Aufa, yang biasanya cowok ganteng dan keren memakai motor ninja atau motor yang berukuran besar, tapi lain dengan Aufa malah memilih mengendari vespa matic namun, ke ganteng an Aufa tidak hilang sedikit pun malah bertambah dengan mengendari vespa matic kerennya ini...
Akhirnya, Aufa mengambil helm yang Dara pegang lalu memakaikannya ke kepala Dara...Dara hanya bisa berdiam diri
"ayooo" Aufa menaiki vespa nya...
Dara berdiam diri dibelakang Aufa dia bingung cara menaiki vespa, karena dia belum pernah naik vespa sebelumnya...
"Adaraaaa, lo nunggu apa lagi?" tanya Aufa sembari menoleh ke arah belakang
"gue bingung duduknya gimana fa"
Aufa pun tersenyum... "ya biasa aja, miring aja deh kalo lo ribet sama rok"
Akhirnya pun Dara duduk miring, walaupun Dara merasa tidak nyaman tapi dia sangat senang dibonceng Aufa
"udah?"
"udaaah fa"
"pegangan.." kata Aufa
DEG!!! Dara melingkarkan tangannya ke perut Aufa.. seketika jantung Dara berdegup tanpa kompromi... Dara dapat merasakan punggung Aufa yang bidang... aroma vanila yang lembut kembali menyeruak di hidung Dara...
Dari kaca spion motor, Aufa dapat melihat jika Dara tidak berhenti tersenyum...
"Ra, lo kenapa senyum-senyum gitu?" teriak Aufa
Dara salting bukan main, terlihat blushing, Dara bingung harus bagaimana, dia tidak mengira Aufa akan melihatnya tersenyum... Dara pun menelungkupkan wajahnya di pundak Aufa...
Aufa hanya tertawa melihat Dara yang seperti udang rebus...merah merona
"aduhh, gue meluk Aufa gini dia bisa ngerasain degupan jantung gue yang keras ini gak yah" gumam Dara dalam hati
Langit mulai mendung dan rintik-rintik hujan mulai berjatuhan dari langit... namun, Dara dan Aufa belum sampai mereka masih ada ditengah perjalanan....
"Ra, hujan nih neduh dulu yah ntar lo sakit hujan-hujan an" teriak Aufa menyadari hujan semakin deras
"gak apa-apa fa gue belum pernah hujan-hujan an dari kecil" kata Dara teriak
Dara memang tidak pernah hujan-hujan an dari kecil, karena Dara memang tidak terlalu suka hujan... ayah dan mama nya juga selalu melarang dia bermain dikala hujan..
"kita harus neduh tar lo sakit" kata Aufa
Aufa pun mencari tempat untuk berteduh... akhirnya, terdapat ruko dipinggir jalan yang mereka lewati... ruko ini sangat sepi hanya ada mereka yang meneduh.. karena di jalanan juga sangat sepi..
Mereka pun turun dari motor dan berlari kecil ke halte tersebut...
"sini Ra.." Aufa menggandeng tangan Dara sehingga mereka sekarang duduk di kursi depan ruko... mereka membuka helm dan terlihat baju mereka sudah sedikit basah...
"ya ampun Ra, sorry banget gue malah bikin lo basah gini" kata Aufa
"eh gakpapa kok fa Cuma basah dikit ajaa kok" kata Dara sembari menggibas-gibaskan ujung rambut yang sudah basah...
"kita tunggu sampai reda disini gakpapa yah?"
"iya fa gakpapa kok"
Sebenarnya Dara sangat tidak suka dengan hujan karena, jika dia kehujanan rambutnya akan kusut dan lepek... apa lagi kalau sudah dingin karena hujan bisa-bisa Dara bersin-bersin..
Tapi, untuk kali ini semuanya berbeda.. Dara tampak menikmati setiap rintik air hujan yang jatuh dari langit... sesekali Dara menatap ke arah Aufa... ketika Aufa menyeka air yang jatuh dari rambut ke keningnya...
"duh lama banget yahh" Dara berdiri dari duduknya dan menatap sekitar
Aufa pun mengikuti Dara, dan berdiri di hadapan Dara...
"Ra, gue mau ngelakuin sesuatu" kata Aufa
Dara menengadah memandah tubuh tinggi Aufa yang sekarang ini berada di depan Dara... mungkin jarak mereka tidak lebih dari 5cm...
Tubuh Dara bergetar... nafas Dara semakin tak teratur... Dara menatap mata Aufa lekat-lekat.. Aroma tubuh Aufa membuat Dara kembali ingin menenggelamkan wajahnya dipundak Aufa..
"aduhh, dia mau ngapain? Dia mau cium gue? Hah masa iya sih dia mau cium gue, ini adegan percis banget kaya di drakor yang gue tonton, aduhhh gue belum pernah ciuman gue harus gimana? Wajah gue harus miring ke kanan apa ke kiri? Terus gue harus jinjit ga nih? Kan Aufa lebih tinggi, kok dia gak nunduk sih kalo memang mau cium gue aduuhhhhh gimana ini" Dara bergumam dalam hati...
Aufa pun membuka jaket kulit merah maroon yang dia kenakan... lalu memakaikannnya ke tubuh Dara...
"gue mau ngelakuin hal romantis yang kaya di drama korea tadi biar lo ga kedinginan, kaya gini kan?" tegas Aufa sembari membenarkan jaketnya untuk di pakai Dara lalu mundur dan kembali berdiri disebelah Dara...
Dara melenguh nafas panjang...."kirain gue mau..." ups! Dara keceplosan langsung menutup mulut nya dengan tangannya
"mau apa???" tanya Aufa
"enggak fa enggaaaak... " jawab Dara kikuk...
"hahahaha gue romantis ga?" kata Aufa
Dara pun juga ikut tertawa "yaa lumayan laah"
"Aufa lucu banget sih, langsung cerna hal-hal romantis yang kaya di drama korea, kalau gini gue gausah nyari oppa oppa ke korea deh, yang deket aja udah" gumam Dara dalam hati
"heh, gue heran deh sama lo dari tadi senyum-senyum sendiri, jadi serem gue" kata Aufa sembari menggibaskan tangannya ke mata Dara
Dara pun memukul lengan Aufa..
"awww kok di pukul sih"
"ya habis masa lo bilang gue serem sih"
"karna lo ga berenti senyum dari tadi Ra"
Dara pun kembali tersenyum... "iyaaa gue senyum-senyum sendiri karena lo Fa!!" gumam Dara dalam hati
"tuh tuh kan senyum-senyum lagi serem ih serem" kata Aufa sembari menunjuk dengan telunjuknya ke arah wajah Dara..
Dara dan Aufa pun tersenyum.... mereka menikmati hujan berdua dengan mengobrol.. sampai tak terasa hujan sudah mulai reda..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Memories (Completed)
Teen Fiction(ALREADY ON GRAMEDIA) (SUDAH TERBIT) (COMPLETED) September 2017 Beberapa cerita aku privat, aku bakal seneng bgt kalo kalian follow aku dulu :) Harusnya Dara tau, jatuh cinta gak selamanya menyenangkan... Jatuh cinta gak selamanya menyatukan... Har...