13

23.7K 961 6
                                    

Setelah semuanya lari 10 keliling lapangan, pak Aldi pun mengumumkan bahwa hari ini adalah hari pertama ekskul bulu tangkis jadi, akan diajarkan tentang teknik-teknik dasar bermain bulu tangkis, dan anak kelas X akan diajarkan oleh anak kelas X1, kecuali Aufa juga akan membantu kelas XI...

Semuanya mulai berhamburan ke sekeliling lapangan mencari tempat dan teman untuk belajar bermain bulu tangkis...

"gue diajarin siapa nih" Dara berdiam diri di tengah lapangan..

Tiba-tiba Aufa datang dari sudut kanan Dara...

"yesss kayanya Aufa mau ngajarin gue deh" gumam Dara dalam hati...

Aufa pun tepat berada di depan Dara... Dara tersenyum menyambutnya..

"semangat yah" kata Aufa seraya menepuk pundak Dara..

Kemudian Aufa berlalu melewati Dara...

Dara masih tersenyum, kemudian senyumannya terkulum menjadi wajah yang cemberut...

"ayok belajar" kata seorang cowok berkacamata tebal dengan tahi lalat di atas alisnya... seraya memberikan raket kepada Dara...

Dara tersentak kaget... lalu menepis pandangan pada Aufa..."eh iya kak"

***

"jadi gini, kok gak bisa-bisa sih?" kata cowok yang sedang mengajari Dara, kalau tidak salah namanya Kak Dodit...

Kira Dara dia baik, tau nya galak dan tidak sabaran untuk mengajari pemula seperti Dara...

Peluh membasahi kening Dara, sedari tadi mata Dara tidak luput memperhatikan Aufa yang tengah mengajari cewek lain untuk bermain bulu tangkis... itu membuat Dara sedikit tidak konsentrasi...

Ralat, bukan sedikit tapi sangat membuat Dara tidak konsentrasi...

"iiiya kaak, aku kan emang belum bisa makannya ikutan ekskul ini biar bisa" jawab Dara seraya menghentak-hentakan raket ke kakinya...

"yaudah, sekarang kamu coba servis" kata Dodit sembari berkacak pinggang

"iiya ka iya" Dara pun bersiap untuk melakukan servis yaitu memukul kok ke arah lawan atau ke arah depan...

Ketika Dara sudah siap untuk memukul kok tiba-tiba....

"EHHHHHH!!!!" sialnya, bukan kok yang terlempar ke depan malah raket Dara yang terlepas dan terlempar cukup jauh....

"kok lo lempar raketnya sih?" kata Dodit teriak

Semua mata tertuju ke arah tengah Dara, dan semuanya pun memperhatikan kebodohan Dara tersebut... dan mereka langsung riuh menertawakan Dara...

"eh itu, lo ngapain raket juga sampe dilempar? hahah" kata seorang cowok dipojok lapangan sembari memegang perutnya menahan tawa

Dara pun menunduk malu akibat ulahnya sendiri, dia sempat mengutuki dirinya sendiiri... "ah mampus gue malu,bego banget sih gue" kata Dara yang masih menunduk malu...

"sudah-sudah, namanya juga belajar... kalian lanjutkan lagi sudah" kata Pak Aldi menenangkan...

Dara masih menunduk malu... dia pingin segera pergi dari tempat ini namun, ekskul belum selesai... gak lucu kan Dara tiba-tiba berlari pergi...

"eheeem" tiba-tiba seorang cowok berdehem di depan Dara, lalu Dara mendongkakan kepalanya.. "biar saya aja kak yang ngajarin dia" pinta Aufa kepada Dodit..

"ayo belajar lagi" kata Aufa yang menghentak-hentakan raketnya ke telapak tangannya...

Dara pun masih diam...

"Ra? Ayooo, udah gausah dipikirin yang tadi, kita belajar lagi yah, belajar buat pegang raketnya dulu aja" kata Aufa

Darapun hanya mengangguk..

"senyum dong jangan cemberut gitu Ra"

Dara pun menyunggingkan senyumannya...dibalas dengan senyuman Aufa...

"jadi gini, cara pegang raket yang bener tuh harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan dengan luwes terus rileks juga, tapi harus tetep bertenaga waktu mau mukul kok nya, jangan pegang raket menggunakan telapak tangan kaya megang golok haha" Aufa menjelaskan seraya mempraktekan cara memegang raket yang benar..

Aufa terlihat keren banget, dengan peluh yang bercucuran di keningnya membuat Aufa semakin keren...

"Ra? Lo ngerti kan?" tanya Aufa...

Dara hanya memandangi Aufa dengan lekat-lekat lalu mengulum senyum "Fa, ganteng banget sih Fa, makin gak konsen gue" rasanya Dara ingin menyeka peluh Aufa menggunakan tangannya sendiri...

Melihat hal itu Aufa kembali memanggil Dara... "Adaraaaa, lo ngerti ga nih?"

Dara pun tersentak, sadar akan lamunannya.... "hmm iiiya Fa, eh lo ga ngajarin cewe itu lagi? Kenapa ngajarin gue disini" kata Dara sembari terlihat cemberut

Loh Dara ngapain harus kaya gitu sih? Dara cemburu? Inget Ra, Aufa bukan siapa-siapa...

"hahahahahahah" Aufa pun tertawa

"ngapain ketawa? Emang ada yang lucu?" tanya Dara

Aufa pun mendekat ke arah Dara, tepat ada dihadapan Dara sekarang...

Dara pun sedikit menengadah, karena tinggi nya hanya sebatas dada Aufa...

"iyaaaa, ini yang lucu" kata Aufa seraya mencubit pipi Dara...

Dara seperti ingin berteriak namun tertahan, mengingatnya ini ada di tempat umum... pipi Dara memerah...

"ahahha ayo ah lanjut belajarnya"

Mereka pun akhirnya kembali belajar, lama kelamaan Dara bisa memegang raket dengan benar akibat diajarkan oleh Aufa, untung bukan si cowok berkacamata tebal yang mengajari Dara... bisa-bisa raket yang digunakan Dara bukan terlempar ke arah depan tapi, ke arah si cowok itu!!

***

2 jam sudah mereka mengikuti kegiatan ekskul bulu tangkis, akhirnya pun selesai...

Dara masih belum bisa mengontrol dirinya yang teramat senang karena, tadi diajarkan oleh Aufa...

Sekarang Dara masih berada dipinggir lapangan, menyeka peluhnya sembari memperhatikan Aufa yang masih mengobrol dengan kaka kelas di tengah lapangan...

Dari kejauhan terlihat segerombolan anak basket yang mungkin telah selesai latihan, lapangan basket dan bulu tangkis memang tidak terlalu jauh... namun, jika anak basket kembali ke kelas akan melewati lapangan bulu tangkis..

Terlihat ada Devan dan Rafsan ditengah gerombolan anak basket tersebut, mereka merupakan anak basket disekolah ini...

Devan dan Rafsan sibuk mengobrol begitu pula Aufa yang masih mengobrol ditengah lapangan... Dara pun hanya berdiam diri sembari meminum sebotol air mineral...

"ga ada yang mau nyamperin gue ngajak ngobrol apa yah? Temen-temen gue pada kemana sih" gerutu Dara

Terlihat beberapa anak basket tersebut sedang memainkan bola basketnya...

"udah woy jangan dilempar-lempar disini tar kena orang" kata Rafsan pada kedua temannya yang sedang bermain bola basket...

Tanpa mendengar ucapan Rafsan kedua orang temannya tersebut masih tetap bermain bola basket dan salah satu temannya tersebut melempar bola basket dengan kencang ke arah dimana Dara berdiri....

"DARAAAAA AWAS!!!" teriak Devan

"DARA!!!!" teriak Rafsan

"RA!!!!! AWAS!!" teriak Aufa

Ketiga cowo yang melihat bola basket terlempar ke arah Dara pun, langsung berlari ke arah Dara.....

Mereka bertiga pun berhenti tepat dihadapan Dara dengan tangan saling direntangkan untuk melindungi Dara dari bola basket tersebut...

Akhirnya bola basket tersebut terlempar dan mengenai punggung Aufa...

Dara, yang menyadari akan hal itu hanya bisa diam tersentak kaget....

The Sweetest Memories (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang