Dara mengerjapkan matanya beberapa kali, tampak samar-samar terlihat disekilingnya, kepalanya terasa sedikit pening dan seluruh tubuhnya terasa berat.
"kamu sudah bangun sayang?" tanya Rana sembari mengusap lembut kepala Dara
Dara tidak menjawab
"mama khawatir nak, mama gak mau kamu kenapa-kenapa" kata Rana dengan air mata yang tiba-tiba jatuh dipipinya
"ayah mana?" Dara mencoba mengeluarkan suaranya
Tiba-tiba Fariz pun datang dan langsung duduk dipinggir tempat tidur
"ada yang sakit nak? Bilang sama ayah" kata Fariz
Dara membangunkan tubuhnya dan duduk, lalu memeluk ayahnya "Dara takut yah kemarin, disana gelap hikss hikss" tanpa sengaja Dara menangis dipelukan ayahnya
Fariz melepaskan pelukannya lalu menyentuh pipi anak kesayanganya "ayah tau nak, maafin ayah yang gak bisa jagain kamu selalu yah"
Dara menggeleng pelan "ini bukan salah ayah kok, aku cuma takut aja kejadian dulu terulang lagi dan aku gak bisa ngelupain semua itu" kata Dara sembari melirik ke arah mama nya
Rana hanya menunduk
"sekarang kamu makan dulu yah, biar sama mama kamu. Ayah kebawah dulu"
Fariz pun meninggalkan Dara dengan mamanya berdua di kamar.
Suasana tampak hening, Dara tak sedikitpun menatap wajah mamanya tersebut, dia malah memalingkan wajahnya ke arah jendela kamar.
"makan dulu sayang" kata Rana seraya menyuapi sesendok bubur
"aku gak laper"
Rana menyimpan mangkuk bubur di atas nakas. Perlahan tangan Rana mengenggam kedua tangan anak gadisnya itu "mama tau, perlakuan mama dulu membuat kamu teramat sakit. Tapi, kamu harus tau Adara mama sangat menyayangi kamu. Gak ada seorang ibu yang tidak sayang sama anaknya sendiri" kata Rana sembari terisak
Dara masih menatap kosong jendela, lalu perlahan membaringkan tubuhnya menghadap jendela "aku mau istirahat sendiri"
"yasudah mama akan biarkan kamu sendiri"
Rana pun pergi meninggalkan Dara sendirian dikamar.
Ujung mata Dara terasa perih, air matanya begitu saja jatuh mengenai bantal tidurnya.
***
"Ra lo gak kenapa-kenapa kan? mana yang sakit mana? Sumpah yah kalo gue ketemu sama tuh anak gue tonjok!" gerutu Karin dengan wajah yang teramat kesal
Saat ini, sahabat-sahabat Dara sedang berada dikamarnya untuk menjenguk. Mereka tampak khawatir melihat keadaan Dara
Dara menyunggingkan senyumnya "makasih yah kalian udah jenguk gue"
"gue mohon sama kalian, untuk gak ngomongin masalah ini ke murid yang lainnya gue pingin Cuma kalian, guru dan Bianca yang bersangkutan yang tau. Gue gak mau bikin rame sekolah" kata Dara memohon
"udah yah lo tenang aja, Bianca udah gue urus sama Aufa dan dia sekarang udah dikasih hukuman yang berat. Jadi, lo tenang aja" kata Devan seraya mengelus kening Dara
"yaudah guys, Dara biarin istirahat kita balik aja" kata Aldo
Yang lainnya pun mengangguk setuju.
Mereka semua meninggalkan Dara sendiri dikamarnya.
***
Ketika Aufa sedang diperjalanan pulang dari rumah Dara, Aufa mengisi bensin di pom bensin terlebih dahulu. Tiba-tiba ponsel Aufa bergetar terdapat satu pesan di layar pop up
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Memories (Completed)
Ficção Adolescente(ALREADY ON GRAMEDIA) (SUDAH TERBIT) (COMPLETED) September 2017 Beberapa cerita aku privat, aku bakal seneng bgt kalo kalian follow aku dulu :) Harusnya Dara tau, jatuh cinta gak selamanya menyenangkan... Jatuh cinta gak selamanya menyatukan... Har...