Siang ini seperti biasa, Dara hanya menghabiskan waktu istirahat ke duanya dengan berkutik di perpustakaan sekolah...
Dara sedang mencari-cari buku di rak khusus buku tentang bahasa Indonesia...
Mata Dara begitu teliti menatap rak demi rak yang tersusun rapih, seketika mata Dara tertuju pada celah yang berada diantara barisan buku disana...
"Aufa sama cewek itu lagi? Ngapain sih mereka barengan terus?" gumam Dara dalam hati... masih saja memperhatikan Aufa dan Syara dari celah barisan buku
Teringat kejadian kemarin, Dara jadi ingat ternyata bukan hanya Dara yang dibonceng Aufa, tapi cewek lain juga dengan mudahnya dibonceng Aufa... berarti Dara tidak boleh gr akibat hal itu....
Dara semakin memanas, ketika melihat Aufa dan Syara semakin asik mengobrol diantara rak buku mereka tanpak tertawa pelan disana.... Dara pun malas untuk melihatnya lebih lanjut akhirnya Dara berlalu....
"ughhhh!! Gregetan gue" seraya Dara mengepalkan kedua tangannya dan mengangkatnya sampai ke depan wajahnya....
Ketika Dara berada diujung rak buku untuk belok ke arah tempat duduk tiba-tiba Dara tersentak kaget....
"tangan lo kenapa kaya gitu?" tanya seorang cowok yang dari tadi sedang diperhatikan Dara tiba-tiba sekarang berada di hadapan Dara, dengan menaikan satu alisnya heran...
Dara pun menurunkan kedua tanganya... "gakpapa" lalu Dara berlalu melewati Aufa...
Belum beberapa langkah, tangan Dara seperti ada yang menahanya...
"bentar dulu, jangan kabur" kata Aufa yang sekarang sedang menggenggam tangan Dara
Dara tersentak, jantungnya terasa berdebar... sentuhan Aufa benar-benar membuat Dara hilang kesadaran... dipandangnya wajah Aufa lekat-lekat.... tahi lalat yang berada di atas bibir Aufa, kumis tipisnya, hidung mancungnya, dan alis tebalnya sempurna menghias wajah Aufa...
"gue sibuk" seraya Dara melepaskan genggaman Aufa dari tangannya dan buru-buru kabur... tiba-tiba "Brukkkkkk!!!!!"
Karena, Dara pergi dengan sedikit berlari ia tiba-tiba bertabrakan dengan penjaga perpus yang sedang membawa tumpukan buku...
"aduh pak maaf pak maaf saya buru-buru" kata Dara seraya berlutut untuk membantu membereskan buku yang berserakan dilantai
"iya lain kali hati-hati neng" kata Pak Didi
Melihat hal itu Aufa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.... Dara sekejap melihat ke arah Aufa yang masih berdiri dipojok sana, namun cepat-cepat ia palingkan wajahnya dan berlalu...
***
"yaudah, hari ini kita sudahi rapatnya semoga acara nanti bisa berjalan dengan lancar" kata Rafsan ketua OSIS
Siang ini ada rapat OSIS mengenai acara tahunan sekolah yaitu, bakti sosial dengan menyantuni anak yatim-piatu...
Sedari tadi Aufa dan Dara hanya saling mencuri pandang tanpa ada yang memulai untuk bicara, rasanya aneh.... dan mereka bingung sendiri ada apa diantara mereka berdua...
Dara sudah berada di pintu ruang rapat OSIS...
"Ra...." ucap Aufa yang saat ini berada di sebelah Dara... belum sempat Aufa mengatakan sesuatu tiba-tiba Rafsan datang
"ayo Ra, jadi kan?" kata Rafsan
Dara menatap ke arah Aufa sebentar lalu memalingkan wajahnya...
"iiya ka jadi" jawab Dara pelan
"yaudah, eh bro gue duluan yah" pamit Rafsan sembari menepuk bahu Aufa yang hanya dibalas anggukan Aufa
Dara dan Rafsan belalu pergi, Aufa masih berada didepan pintu memandang Dara belalu...
Dara dan Rafsan sudah sampai di parkiran mobil tiba-tiba ada tiga orang cewek yang Dara sangka mereka adalah senior Dara...
"Rafsan!!!" teriak salah satu cewek tersebut
Rafsan yang tadinya ingin membukakan pintu mobil untuk Dara, menoleh "hmm?"
"kamu mau kemana sih? Anter aku pulang yah?" pinta cewek itu
"gue gak bisa, ada yang harus gue kerjain" jawab Rafsan ketus
Cewek itu langsung mengantungkan tangannya di tangaan Rafsan "yaudah aku temenin deh" rengeknya
"gue gak bisa Bianca" jawab Rafsan bosan...
Dara hanya terdiam menonton mereka, ke-dua temannya yang lain memandangi Dara dari atas sampai bawah yang membuat Dara risih...
"ayo Ra, kita pergi" Rafsan pun membukakan pintu untuk Dara, lalu Dara memasuki mobil Rafsan yang diikuti Rafsan di bangku kemudi...
Dara masih melihat jelas di kaca spion cewek yang baru dia tau namanya Bianca itu menghentak-hentakan kaki nya kesal...
"kak, itu pacar kaka? Kayanya dia marah deh kita jalan bareng" kata Dara
Rafsan mengehela nafas gusar... "dia bukan cewek gue, jadi tenang aja ga akan ada yang marah lo sama gue jalan bareng" kata Rafsan menegaskan...
Dara hanya mengangguk pelan...
***
"baik bu terimakasih, acara ini akan berlangsung 2 minggu lagi" kata Rafsan kepada pengurus panti asuhan Cahaya Bintang
"iya nak terimakasih yah, karena selalu menjadikan panti asuhan ini dalam acara sekolah kalian" jawab Bu Mila
Sekarang Dara dan Rafsan sudah berada di panti asuhan yang akan menjadi acara bakti sosial sekolah mereka...
"kami pamit dulu yah bu" kata Dara sembari menyalami punggung tangan Bu Mila yang diikuti Rafsan...
***
"makasih yah ka udah anter aku pulang" kata Dara seraya membuka pintu mobil
Namun, tangannya ditahan oleh Rafsan "bentar Ra, gue mau nanya"
Dara pun kembali menoleh "iya ka nanya apa?"
"hmmmm" Rafsan terlihat ragu sembari memegang stir mobil... "lo udah punya pacar?"
Dara tersentak kaget mendengar pertanyaan dari Rafsan "engga kok ka, kenapa?" jawab Dara
Wajah Rafsan langsung berubah yang tadinya kaku menjadi tersenyum lebar "hmm gakpapa, yaudah lo masuk gih" kata Rafsan, Dara pun mengangguk dan membuka pintu mobil Rafsan lalu masuk ke dalam rumahnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Memories (Completed)
Teen Fiction(ALREADY ON GRAMEDIA) (SUDAH TERBIT) (COMPLETED) September 2017 Beberapa cerita aku privat, aku bakal seneng bgt kalo kalian follow aku dulu :) Harusnya Dara tau, jatuh cinta gak selamanya menyenangkan... Jatuh cinta gak selamanya menyatukan... Har...