Author POV
Seminggu berlalu, ujian-ujian kenaikan kelas sudah dilaksanakan Aldi dengan baik.
Aldi sudah merasa suntuk saja berada di dalam rumah. Sepi. Hanya ada Oliv dan Alen yang masih bermesraan layaknya anak muda jaman sekarang.
Ting tung
Suara ponsel silver Aldi yang baru saja berbunyi. Tanda ada beberapa chat masuk ke ponselnya.
Danial Javas : Woy! Aldi!
Danial Javas : Molor ye lo?
Danial Javas : Woy! Di!
Danial Javas : Sat lo. Sat.
Danial Javas : Di!
Woy paan?
Danial Javas : Sat lo.
Lo chatting gua cuma buat bangsat-bangsatin gua?
Danial Javas : Ga lah.
Danial Javas : Lo suntuk di rumah?
Tau banget lo. Ada apa emang?
Danial Javas : Ikut gua yuk. Pinjem villa Papa lo sono.
Ngapain ke villa? Males ah. Jalanan Jakarta macet, bro.
Danial Javas : Nginep dua malem di sana. Nobar. Setuju ga lo?
Good idea, sih. Tapi males gua.
Danial Javas : Sat lo. Gua ngajak Shireen.
Terus maksud lo gua jadi induk nyamuk bertelor di sana? Bangsatan lo deh kayaknya.
Danial Javas : Beneran lo masih gamau?
Danial Javas : Gua ngajak Ara.
Oke berangkat.
Danial Javas : Fuck. Berangkat nanti. Kumpul di cafe gua.
Read
"Wah beneran nih, Ara ikut. Kenapa tiba-tiba jadi semangat gua. Haha. Kebetulan juga nih, Papa sama Mama di rumah kan. Tinggal minta kunci villa, terus berangkat. Ara, i'm coming!." Ucap Aldi dengan riang yang segera bangkit dari ranjang empuknya dan berlari menuju ke arah kamar Oliv dan Alen yang notabene adalah Mama dan Papanya.
Langkah kaki yang jenjang dan tegap itu benar-benar sangat gagah melangkah. Seakan-akan ia memiliki semangat yang siap berlabuh dengan kepulan asap membara.
Tanpa ijin, tanpa panggil, tanpa mengetuk pintu, Aldi membuka kamar Mama dan Papanya penuh semangat.
"Aaaaa! Bangsat!" Umpat Aldi yang terkejut dan segera keluar dari kamar itu lagi.
"Sayangg." Oliv yang berada di posisi tersebut juga ikut panik.
"Aldi, kamu kebiasaan banget ganggu waktu quality time Papa sama Mama. Papa kurang baik apa sama kamu sebenarnya?" Alen yang sedang bertelanjang dada itu spontan langsung memeluk Oliv sambil menggerutu.
"Maaf. Maaf. Sorry, Pa. Sorry. Makanya dikunci pintunya." Aldi membalas gerutuan Papanya.
"Udah masuk aja sayang, Mama nggak papa kok." Oliv yang berbalut selimut tebal itu menyuruh Aldi masuk kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETABLE
Teen Fiction"Because, everyone keep secrets of their own." ✔Biar nyambung, baca Silhouette dulu okay(: ❤ "Lo lihat laut yang dalam itu? Sedalam itu pula rahasia gue yang gak pernah mereka tau selama ini." Seorang gadis tangguh dan pekerja keras yang tak pernah...
