Twenty◾Menjadi Tau

1.6K 122 6
                                    

Author POV

15.38 WIB

Aldi mengeluh hari itu, "Papa lama amat jemputnya. Pasti lagi meeting." Pria itu masih saja berdiri di depan gerbang SMA. Seketika hidup cogan itu terlihat membosankan. "Ngomong-ngomong, daritadi gua gak lihat Ara keluar gerbang, ya? Padahal mau gua jahilin mukanya yang sok jutek itu, haha."

Aldi seraya berpikir, "Dia kemana ya? Sudah pulang? Tapi lewat mana? Kok gua khawatir."

Aldi terlihat celingak-celinguk melihat sekelilingnya. "Jangan-jangan, ini ulah Lareina lagi." Aldi pun langsung bergegas dengan kaki jenjangnya berlari masuk kembali ke dalam area sekolah. Memang ada beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan pada sore hari sehingga sekolah masih lumayan ramai.

"Gua harus cari kemana ya?" Aldi terdiam sejenak, "Perpustakaan! Bisa saja dia di sana!"

Langkah kaki Aldi yang sangat cepat membawanya segera sampai ke dalam ruang perpustakaan yang sudah sepi.

Aldi berkeliling dari rak ke rak untuk memastikan bahwa di dalam perpustakaan itu memang hanya ada seorang penjaga pria.

Aldi yang menyerah segera mendekati meja penjaga yang sedang sibuk memberi label pada beberapa buku, "Pak, bisa lihat daftar kunjungan terakhir hari ini?"

"Boleh, itu buku kunjungannya. Kamu check sendiri. Saya sedang sibuk." Setelah mendapat ijin dari penjaga, Aldi segera meraih buku besar nan lebar bersampul hijau yang tergeletak di atas meja.

Aldi membuka buku itu perlahan-lahan dan mulai menfokuskan pandangannya untuk membaca satu-persatu nama yang tertulis di buku itu.

"Aaa." Aldi membuka sedikit mulutnya. "Nah, Azalra Bellvania. Pinjam buku Geometri. Tapi ini kan catatan kunjungan kemarin? Dan hari ini, sungguh keajaiban. Dia gak pergi ke perpustakaan sama sekali." Gumam Aldi heran.

"Terimakasih bukunya, Pak. Saya pergi dulu." Pamit Aldi yang langsung bergegas pergi tanpa mendengar jawaban dari petugas penjaga itu terlebih dahulu.

Aldi hanya memasukkan tangannya ke dalam saku dan berjalan melewati lorong sekolah. "Nggak mungkin jam segini dia ada di dalam kelas. Kelas pasti udah dikunci."

Dan derap langkah kaki Aldi membawanya sampai di depan toilet wanita, "Tapi bisa aja dia ada di dalam toilet. Kan toilet gak bakalan dikunci." Pikir pria itu singkat.

Sifat Aldi yang sangat ceroboh, sudah kembali lagi merasuk ke dalam raganya dengan cepat.

Aldi segera mendekati toilet wanita itu dan masuk saja tanpa pikir panjang. Tiba-tiba, ada seorang siswi yang mendadak keluar dari toilet tersebut.

Brak!

"Aduh, sakit!" Lemparan gayung mendarat tepat di wajah tampan Aldi.

"Dasar mesum! Ganteng-ganteng mesum! Ngapain masuk ke dalam toilet cewek huh!" Geram beberapa gadis yang ikut keluar dari ruang toilet yang berjajar.

"Gua gak maksud! Gua lagi nyari temen gua! Gua salah toilet!" Aldi mencoba menghindari pukulan-pukulan dari para gadis tersebut.

"Alasan! Alasan! Pergi!" Para gadis itu berhasil mengusir Aldi dan tanpa kendali membuat Aldi berlari menuju ke tengah lapangan.

"Cewek emang kalo lagi marah kayak masuk ke dalam kandang singa." Gumam Aldi pada dirinya sendiri. Akhirnya, pria itu berhenti.

Aldi mengedarkan pandangannya. Terdapat empat gedung berlantai tiga yang di bangun berkeliling.

SECRETABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang