Twenty Six◾Kompetisi Karate

1.6K 100 16
                                    

Author POV

Masih hari minggu pertama, bulan September, 19.00 WIB.

Ara berhasil sampai di rumahnya. Baru kali ini, ia pergi keluar rumah tanpa meminta ijin kepada ibunya. Hal yang sangat tidak patut untuk menjadi contoh anak teladan seperti Ara.

Ara sebenarnya merasa bersalah, mungkin nanti gadis ini akan menemui ibunya untuk menjelaskan semuanya.

Namun, Ara memilih untuk terlebih dahulu membaringkan tubuhnya ke atas kasur.

Menatap langit-langit kamarnya.

Pipinya memerah. Satu senyuman kecil terukir di bibir manisnya.

"Kok gue mendadak aneh sih." Ara memukul-mukul kasurnya gemas.

Ara segera meraih kantong kresek yang diberikan Rudi kepadanya tadi.

"Novel baru. Rejeki nggak pernah kemana deh." Ara kembali mengembangkan senyumnya dan memeluk guling.

"Secretable, menarik nggak ya?" Ara melihat setiap sisi dari buku tersebut. Mulai dari nama pengarangnya, sinopsis serta cover yang melekat pada sampul buku itu.

"Masing-masing diri akan memiliki waktu berjuang dan berkilau, walaupun rahasia 7 samudera masih mereka sembuyikan di balik sang mentari. - R" Ara membaca keras di dalam hatinya. Ara mencoba mencerna setiap inchi kata-katanya. Dan pada baris terakhir, Ara mengamati huruf 'R' yang terukir di samping bait kalimat itu.

"Rudi yang nulis?" Kening Ara terkerut, senyum kecil di bibirnya seketika berubah menjadi sebuah kebingungan di seluruh raut muka gadis itu. "Kalo emang dia yang nulis, pasti suatu saat hal ini berharga buat gue."

Ara menjadi ingat dengan seluruh ucapan yang dilontarkan oleh Rudi. Termasuk, Rudi mengetahui semua seluk beluk Ara dan begitu pula lengkap dengan rahasianya.

"Dalamnya lautan ini ibarat seluruh rahasia yang tidak pernah diketahui oleh mereka." Ara terlihat sedikit menganggukkan kepalanya. "Kenapa Rudi milihin novel tentang rahasia ini buat gue? Apa ini semua ada hubungannya dengan quote di balik cover itu? Atau karena ceritanya yang keren? Ah. Oke deh, mending gue baca aja."

Ara mulai membuka bab pertama novel Secretable. Namun, di dalam kepalanya masih terngiang quote balik cover novel itu.

Entah mengapa, tiga larik tulisan itu benar-benar menancap kuat dan melekat di pikirannya.

-----------

Hari Rabu, minggu kedua bulan September, 09.34 WIB.

Hari ini, adalah hari dimana Ara harus mengerahkan segala kemampuannya.

Kompetisi Aditama Dharma Bakti sub karate ini dilaksanakan pada tingkat antar SMA untuk memilih calon atlet karate yang akan dikarantina untuk masuk ke team pusat di bawah tanggung jawab walikota. Sebenarnya, bukan hanya karate, tetapi seluruh cabang olahraga, kebanyakan menjadi sub dari kompetisi tersebut. Seperti renang, basket, taekwondo, senam lantai, sepak bola dan lain sebagainya.

Team pusat tersebutlah yang akan dilatih secara ketat untuk mewakili kejuaraan nasional bahkan ke tingkat internasional sekalipun. Tergantung kemampuan setiap personalnya.

Untuk masuk ke team nasional tersebut, bukan hanya kemampuan saja yang menjadi acuan, namun kedisiplinan, daya tahan tubuh dan seleksi yang sangat sulit harus dilalui.

Diumumkan, hanya ada tiga tiket yang bisa diperebutkan untuk masuk ke team pusat.

Team nasional yang terpusat tersebut biasa disebut dengan team Aditama Dharma Bakti. Mirip dengan nama universitas olahraga. Tempat para atlet besar negara dilahirkan.

SECRETABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang