Thirty◾Bertemu di Taman

2.9K 133 49
                                    

Author POV

Hari Jum'at kedua bulan September, 13.30 WIB.

Ara berjalan melewati lorong setiap kelas. Menerpa beberapa siswa yang terlihat berjalan lebih santai.

Celingak-celinguk ke arah ke kanan dan ke kiri. Ara sama sekali tak memperhatikan derap jalannya. Dan malah sibuk dengan bayangannya sendiri. Entah apa, gadis itu tampak seperti sedang banyak urusan yang mengganggu.

Ia masih memikirkan tentang kejadian semalam, di dalam kamarnya, otak gadis itu terlintas berbagai hal yang aneh. Mulai dari seluruh impiannya, keinginannya, bahkan sampai beberapa orang yang akhir-akhir ini memberi warna dalam kehidupannya.

Bahkan sebelum tidur, Ara sampai membaca buku yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah. Buku itu mendefinisikan tentang kehidupan remaja. Kisah prestasi, sampai ciri dan cara jatuh cinta yang benar. Judulnya About Teen Secret. Ara meminjamnya karena ia rasa isi bukunya pasti menarik dan akan mengajarkannya tentang sesuatu.

Ara sendiri sebenarnya merasa sedikit bingung, kenapa tubuh gadis itu menuntunnya untuk mengambil buku  About Teen Secret tersebut dari meja belajar dan membacanya dengan detail. "Gue emang pernah jatuh cinta sih, tapi sama Danial doang, gitu pun gue juga ditinggal pergi." Gumamnya sesaat sebelum lebih lanjut membaca buku itu semalam.

"1. Jatuh cinta adalah ketika kau bergetar, jantungmu berdebar dan bahkan ujung kakimu terasa gusar, seraya hati kecilmu berkata, "Aku senang sekali berada di dekatnya.'" Kata pertama ciri jatuh cinta dalam buku About Teen Secret tersebut masih terngiang di dalam kepalanya.

"2. Jatuh cinta, ketika dekat bertengkar. Ketika jauh, dia selalu terikat dalam pikiranmu." Baris kedua yang tertuang di dalam buku itu.

"3. Jatuh cinta, memang tidak harus untuk diungkapkan. Namun, diam itu bukan satu-satunya solusi. Berjuanglah untuk selalu mewarnai masa mudamu!"

DEG

BRUK

Karena sibuk dengan lamunanya, tanpa sadar Ara menabrak sebuah tiang besi di depan pertigaan jalan antara kelas 11 IPA 1 dengan perpustakaan. Semua buku-buku yang berada di dalam genggamannya terjatuh berserakan.

"Hei, lo nggak apa-apa?" Kejut seseorang yang tiba-tiba menghampiri Ara.

Ara yang menunduk, belum sempat melihat wajah seseorang yang membantunya. Namun, gadis itu sudah berkira jika seseorang yang berada di hadapannya sekarang pasti adalah laki-laki. Terdengar dari suaranya yang baru saja terlontar.

"Oh, nggak apa-apa." Ara masih tertunduk dan memunguti beberapa kertas lembarannya.

"Lo masih sama seperti dulu, ya. Covernya emang goodgirl, tapi cerobohnya gak pernah bisa hilang." Kekeh seseorang itu yang refleks membuat kepala Ara terdongak ke atas.

"Rudi?" Ara tertegun. Ternyata pria yang dari tadi berada di hadapannya adalah Rudi. Pantas saja, Ara tidak asing dengan suara pria itu.

"Mari kita lihat." Beberapa lembaran milik Ara sudah berada di tangan Rudi. "Wow. Fisika 100, Biologi 98, Bahasa Inggris 96, Matematika 100, Seni 65."

Ara merebut lembaran ulangannya serentak terkejut karena Rudi membacanya keras-keras, "Apa'an sih. Kepo. Gue emang nggak ahli pelajaran Seni. Nggak usah ketawa." Entah terkena angin topan macam apa, mendadak jantung Ara berdesir, setiap rentan kecepatan detaknya meningkat.

"Lo nggak harus bisa segala hal kok karena setiap jiwa punya kekurangan. Intinya, lakukan apa yang lo suka sepenuh hati. Jalani dengan ikhlas. Jangan pernah menyerah. Hasil nggak akan pernah ngehianati seluruh usaha yang lo tekunin." Rudi seraya memberikan Ara sekali tepukan lembut di kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRETABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang