Author POV
"Yup, planning kita malam ini nobar kan, Danial?" Senyum Shireen yang melangkahkan kakinya turun dari tangga lantai dua. Karena kebetulan kamar para gadis berada di lantai dua villa itu.
Aldi dan Danial yang sudah terduduk di ruang tengah melihat ke arah Shireen yang hanya memakai T-shirt berwarna merah muda sedikit ketat. Bukan, bukan Aldi dan Danial. Lebih tepatnya, hanya Danial saja.
Aldi hanya celingak-celinguk sambil berbatin dimana gadis itu. Kenapa tak kunjung keluar dari kamarnya? Apakah dia menerima sebuah masalah?
Aldi langsung berdiri dari tempatnya duduk sekarang, seakan pria itu akan menengok kamar Ara.
"Woy, lo mau kemana, bro?" Danial menghentikan Aldi yang hendak saja akan melangkahkan kaki jenjangnya ke depan.
"Nggak mau kemana-mana." Jawab Aldi singkat, padat dan jelas.
"Ara? Dia udah turun tuh." Secara refleks, Aldi segera melihat ke arah tangga setelah mendengar pernyataan dari Danial.
"Hai semua, maaf ya kalau nunggu lama." Ara sedikit mengembangkan senyumnya.
"Lo nggak ada masalah kan di dalam?" Aldi segera memberikan Ara pertanyaan yang sudah dipikirkannya sejak tadi.
"Nggak kok." Singkat gadis itu.
"Syukurlah." Senyum Aldi tenang. "Kalo ada masalah, jangan sungkan bilang ke gua." Titah Aldi. "Ya maksud gua, ke Danial dan Shireen juga bisa."
Ara hanya mengangguk.
"Okay deh, gue sama Danial udah milih film buat ditonton kita berempat." Shireen mengerlingkan matanya sebelah.
"Apaan?" Aldi menjawabnya bingung.
"Udah deh, pokoknya lihat aja ya. Pasti romantis dan seru." Sorak Shireen kegirangan.
Danial yang baru saja menghubungkan ponselnya ke proyektor itu segera menghampiri Shireen dan mengelus puncak kepalanya. "Udah, duduk gih. Duduk semuanya. Pop corn udah siap, semuanya udah siap. Mari kita tonton!"
Sebelum itu, mereka sudah membagi kedua sofa itu menjadi dua bagian.
Satu bagian di depan, dan satu bagian lagi di belakangnya hingga membentuk dua baris.
"Oke, mulai!" Teriak Danial. Segera proyektor yang ada di ruangan itu melakukan tugasnya dengan otomatis.
Soal tempat duduk, tentu saja, Danial dengan Shireen di bangku tengah sedangkan Aldi dan Ara berada di bangku belakangnya.
Film yang dipilih Danial dan Shireen memang cukup bagus, romantis dan sangat unik untuk usia remaja.
Mereka semua tertawa saat beberapa adegan yang diperankan aktor dan aktris di dalamnya menuai sebuah lelucon.
Bukan mereka semua sebenarnya, hanya Aldi, Danial dan Shireen yang tertawa. Sedangkan Ara?
Ara hanya salah fokus. Kenapa?
Ya, salah fokus dengan pemandangan yang berada tepat di depan matanya sekarang. Pemandangan yang sebenarnya Ara sendiri belum mengakui semua perasaan itu. Perasaan yang hanya Ara sendiri yang mengetahuinya.
Beberapa kali, Aldi sudah mengajak Ara untuk berbicara, tertawa atau mengomentari beberapa adegan film yang menurut Aldi sangat lucu dan aneh.
Namun, jawaban Ara hanya sekedar jawaban sekenanya. Jawaban yang terkesan singkat dan lempeng.
Aldi tetap saja tak menyerah dengan jawaban Ara. Sesingkat apapun itu, Aldi tetap berusaha mengajaknya bercengkrama.
"Ara, lihat deh lucu kan, kok bisa ya dia ngelakuin itu? Menurut lo gimana? Pasti ada alat bantunya ya kan? Hahaha. Gua udah duga sebelumnya sih!" Canda Aldi panjang lebar untuk gadis di sampingnya ini. Jujur, Aldi berusaha untuk tidak canggung sama sekali kepada Ara.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETABLE
Teen Fiction"Because, everyone keep secrets of their own." ✔Biar nyambung, baca Silhouette dulu okay(: ❤ "Lo lihat laut yang dalam itu? Sedalam itu pula rahasia gue yang gak pernah mereka tau selama ini." Seorang gadis tangguh dan pekerja keras yang tak pernah...