Reena menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang. Perutnya terasa perih akibat hari pertama menstruasi. Reena menggulingkan tubuhnya keseluruh penjuru ranjang.
Reena mengerang sakit sambil memeras perutnya. Keringat dingin keluar terus menerus. Dengan rasa perih yang tak bisa ia tahan, Reena memaksakan diri untuk menutup mata. Menenggelamkan kepalanya dalam bantal yang ia harap dapat menghilangkan rasa sakit tersebut.
Jam menunjukan pukul dua pagi. Reena terbangun entah mengapa dapat dorongan untuk membuka matanya. Rasa perih yang ia rasakan berangsur hilang. Ia mengambil satu obat dan berharap rasa sakit itu tidak hadir lagi.
Reena mengecek ponselnya, beberapa pesan line masuk dari Rosse dan Danish. Ia terlebih dahulu membaca pesan dari Rosse.
Rosse: Besok jadi kan kita ke UI?
09.56 PMReena: iya jadiiii, gue lagi PMS nih sakit banget :(
02.23 AMSetelah membalas pesan Rosse, Reena beralih membaca pesan dari Danish. 5 pesan berhasil Reena dapatkan.
Danish: Adreena????
08.56 PMDanish: Thanks ya mau nemenin gue satu hari ini :)
08.56 PMDanish: Besok lo ada acara? Gue mau ngajak lo jalan nih
09.45 PMDanish: lo udah tidur ya?
10.34 PMDanish: Goodnight.
11.00 PMJantung Reena berdebar kencang membaca satu persatu pesan yang Danish kirim. Sudah satu minggu lebih Danish selalu melakukan hal-hal manis kepada Reena. Namun, dibalik sikap manis Danish, Reena memiliki rasa cukup prihatin tentang kondisi keluarganya.
Reena: Gue mau ke UI, Nish. Sorry ya hehe
02.25 AMTak butuh waktu lama bagi Reena untuk menunggu balasan dari Danish. Tiga menit setelah Reena menjawab pesan itu, lelaki tersebut dengan sigapnya membalas.
Danish: Ok, gue antar.
02.28 AMYang menjadi pertanyaan Reena sekarang adalah: ngapain Danish jam segini masih bisa membalas pesan?
***
Reena membuka lemarinya, mencoba mencari baju yang pas untuk mengikuti test. Rosse yang melihat Reena kebingungan mencari baju hanya bisa menghela nafas. Temannya yang satu ini memang susah kalau mencari outfit yang menurutnya penting.
Satu persatu baju Reena keluarkan. Ia biarkan mereka semua terlantar di ranjang Reena. Reena menggaruk kepalanya yang tidak gatal karna pusing mencari sepasang baju.
"Lo mau test atau mau ngedate sama cowok sih? Ribet." Decak Rosse kesal melihat sahabatnya yang tak kunjung menemukan pakaian.
"Dua duanya!" Reena jawab spontan.
"Hah?" Rosse terkejut."sejak kapan lo punya cowok baru dan gak cerita sama gue?"
"Liat ntar aja ya, dia bukan cowok gue. Lo tahu dia kok." Reena berbicara sambil menggunakan baju yang telah ia temukan.
*bunyi klakson mobil*
Reena membuka pintu balkon, dan mendapati Danish dibawah yang sedang melambaikan tangan.
"Tunggu ya, gue kebawah." Reena sedikit berteriak kearah bawah.
Danish mengangguk pelan tanda mengiyakan apa yang Reena bilang.
"Yuk, Ros. Udah sampe tuh jemputannya." Reena menarik tangan Rosse yang siap untuk mengeluarkan seribu pertanyaan.
"Reen, kita gak naik mobil lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Senja [COMPLETED]
Teen Fiction#38 in patahhati [ 17 Juni 2018 ] #7 in makinglove [ 23 Desember 2018 ] Aku pernah belajar mencintaimu. Aku pernah belajar menerima perasaanmu. Aku pernah belajar memiliki hatimu. Hingga akhirnya, aku belajar merelakanmu. Sangat sulit, asal kau tah...