Part 19

1K 57 1
                                    

Suhu udara menunjukan 28 derajat celcius. Reena dan Danish yang selesai bermain off road, dengan meninggalkan bekas senyuman diwajah Reena serta bercak coklat karna lumpur yang menyelimuti pakaian mereka.

Reena dan Danish bergegas membersihkan diri karna setelah ini, para tourleader akan mengadakan kunjungan ke Floating Market. Mengingat program pekerjaanya adalah bekerja sama dengan tempat wisata tersebut.

"Brr dingin banget Men." Danish meringkus kedinginan dengan handuk yang membungkus badannya setelah mandi tanpa menggunakan Water Heaters.

"Payah lo men, gue sama Ashlyn udah tiga kali mandi." Dero menanggapi santai lalu dibalas dengan wajah bingung Danish.

Ini masih jam 12 siang dan lo berdua udah mandi 3x. Gue curiga jangan jangan.... Bisik Danish dalam hati.

"Gausah panik plus curiga gitu men, gue sama Ashlyn gak ngapa-ngapain."

"Trus, kenapa tiga kali mandi?" Danish mengangkat satu alisnya.

Dero menghela nafasnya kasar,"gara gara Ashlyn, kita main ATV 2x dan ATV nya keguling 2x juga. Udah sekali keguling dia ngajak mandi, trus main lagi, keguling lagi." Dero memasang wajah bete dan Danish tertawa tak ada hentinya.

"Lo emang cocok." Danish terkekeh. "Sama sama bego!" Ketawa Danish semakin menjadi jadi, membuat Dero melemparkan semua bantal yang ada di ranjang mereka ke arah Danish.

"Udah buruan lo ganti baju, dekil banget udah mandi 3x."

"Iya men, santai."

***

Tourleader Lammar Travel sudah sampai di kawasan Floating Market, Lembang. Jarak yang cukup jauh dari hotel, membuat perut mereka berteriak minta diisi beberapa asupan. Danish yang mengerti karyawannya lapar, akhirnya mengadakan rapat disalah satu Restaurant disana. Sambil rapat sekaligus makan siang.

Terdengar deru kaki seperti berlari menghampiri Danish. Danish yang sedang berdiri ingin menarik kursi untuk duduk, menoleh karna merasa terganggu oleh langkah kaki tersebut.

Danish mendapati seorang perempuan, dengan white hotpans, sneakers putih, baju putih, baseball cap putih, semua nya serba putih.

Anya.

"Minggir, lo! Gue mau duduk disebelah Danish." Dengan menyikut Reena yang hampir terhuyung kebelakang. Untung ada Vandy yang sigap menahan Reena sehingga ia tidak terjatuh.

"Aw!" Reena meringis karna terkejut kalau tubuhnya akan jatuh.

"Lo gapapa?" Ucap Danish dan Vandy secara bersamaan. Membuat para tourleader memperhatikan mereka berdua.

"Lebay banget! Geli." Cetus Anya kasar yang memancing emosi Danish.

Danish mengepalkan tangannya kuat kuat. Emosinya sedang menaik. Wajahnya yang berubah menjadi merah padam, kalau saja Anya bukan perempuan, mungkin kepalan tangan Danish sudah menyentuh pipi tirusnya.

"Apa apaan sih lo!" Tegas Danish kepada Anya yang sedang memainkan rambutnya dengan wajah masa bodoh.

"Aduuh, udah udah duduk. Ini kan mau rapat, jangan berantem gitu." Desis Dero yang merasa tidak nyaman ketika permasalahan pribadi dibawa dengan urusan kantor.

"..lo juga, Nya. Jangan cari gara-gara terus."

"Hah? Gua ke.."

Seperti Senja [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang