Epilog

2K 60 8
                                    

Matahari tenggelam menutup hari lelaki dengan bomber hitam yang melekat dibadannya.

Pandangannya lurus menatap sebuah batu nisan, tempat dimana pujaan hatinya dikebumikan.

Hatinya kembali berdesir mengingat kejadian beberapa hari lalu. Wajah wanita itu, tetap setia memenuhi pikirannya.

Tangannya mengusap pelan benda pipih dengan ukiran nama, sekali lagi ia teteskan air matanya.

"Nish," lelaki itu menoleh, "ini, dari Reena buat lo," ucap Rosse seraya menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat.

"Apa ini?" Tanyanya.

"Buka aja," Sahutnya, "nih, Reen. Titipan lo udah gue kasih, ya! Lo baik-baik aja kan disana?" Rosse mengusap air matanya seraya tersenyum menatap nisan tersebut, "gue sama Danish kangen banget hehe,"

"Gue buka ya," ucapnya.

Juz 1, Tentang Senja.
Jakarta, 24 September 2017.

Lembaran baruku, tentang dirimu dan senja.

Aku pernah merasakan senja sore itu bersamamu. Aku merasakan kehangatan yang belum pernah aku dapatkan dari yang lain. Aku belajar menerima hatimu saat itu. Aku mencintaimu seterusnya karna senja.

Hari itu, matahari tenggelam menjadi saksi bisu antara perasaanmu kepadaku. Tak matahari pun hadir, kicauan burung juga ikut beramai ramai menyaksikan. Aku sungguh malu dulu, haha, aku serius.

Kamu selalu berjanji untuk membuatku bahagia, kamu bilang membuatku tersenyum adalah kewajibanmu, kan? Pasti kamu ingat itu.

Perlu kamu catat, aku tidak akan pernah melupakan masa-masa kita bertemu, bertengkar, bahkan aku merajuk karna kamu tidak mau mengalah saat ingin membeli es krim.

Kita sangat lucu, bukan?

Tapi hari ini, kamu mengingkarkan semuanya. Kewajiban yang sudah kamu bangun, seketika kamu hancurkan dengan kebohonganmu. Jangan tanya betapa sakitnya hatiku, itu tidak cukup membuatmu berhenti menangis.

Melalui lembaran ini, ketahuilah, aku sangat menyayangimu. Masa laluku yang buruk dapat kamu kubur saat itu, keresahanku dapat kamu tampung dengan usaha yang kamu miliki.

Tapi sayang, semuanya telah berakhir.

Hey, dengar, kalaupun kamu membaca lembaran ini, mungkin ini lembaran terakhir yang akan aku buat. Tulisan dramatis ini akan berakhir sekarang. Aku tidak akan pernah menulis lagi, aku akan berhenti melukis kalimat-kalimat yang justru membuatku sedih.

Terimakasih, sayang, sudah menganggapku sebagai senja yang selalu kamu tunggu. Aku senang pernah menjadi bagian dalam hidupmu. Membuat memori indah yang terkadang sulit terlupakan oleh akal manusia.

Aku mencintaimu, Danish.

Danish tersenyum pahit setelah membacanya, "Kamu itu selalu memberi kehangatan, Reen. Kamu itu Seperti Senja."

***

FINISHHHHHH!!!♥️♥️

Seperti Senja [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang