Alpha berdiri dengan tegap tepat di depan Kapten itu.
"Hey bocah ingusan, kau mau main pedang pedangan ?" Ucap Kapten dengan nada songong dan menolah ke atas yaitu muka Alpha..
Alpha pun menendang Kapten tersebut di kepala dengan sekuat tenaga, Kapten tersebut pun terlempar keras menuju ujung kiri ruangan.
"Penjahat Sialan !" Teriak Alpha dengan nada yang keras seolah olah dia melampiaskan seluruh amarah nya di dalam teriakan itu dan tendangan itu.
Bena yang sudah sampai di gudang penjahat itu melihat pintu nya di lapisi Api. Bena yang mencoba untuk menghilangkan Api tersebut. Namun karena Api tersebut sangat kuat, Bena tidak bias mencobanya dalam sekali coba.
Didalam gudang terjadi pertarungan antara Alpha dan Kapten tersebut.
"Wow.... Berani sekali ya kau menendang aku yaitu Tuan Dorgon. Baiklah mungkin akan ku beri sedikit pelajaran" Ucap Kapten musuh yang sedang duduk di ujung ruangan karena habis terpental oleh Alpha.
Dorgon pun berdiri dan langsung menembakkan api dari tangan nya, dengan tembakan bertubi menyerang Alpha. Alpha berhasil menghindari semua tembakkan api tersebut dan jalan menuju Dorgon dengan pedang Putihnya.
"Lumayan juga ya..... Kalau begitu aku akan mulai serius," Ucap Dorgon.
Dorgon mengeluarkan Apinya dan membentuk sebuah pedang Api yang ukuran nya sama dengan Alpha.
"Mungkin segini saja, biar adil melawan mu," Ucap Dorgon.
Dorgon pun maju, dan terjadi pertarungan antar pedang Antara Dorgon sang Pedang Api, dan Alpha yang hanya memiliki Pedang Biasa.
Dorgon melakukan serangan bertubi tubi, Alpha yang lihai menangkis semua serangan nya.
"Lumayan juga kau," Ucap Dorgon.
"Akan kubunuh kau," Teriak Alpha dan langsung maju menuju Dorgon.
Adu pedang pun berlanjut antara Alpha dan Dorgon, Setiap kali Dorgon menyerang Alpha selalu menangkis. Namun setelah itu Alpha terlihat mulai serius dan mulai melakukan serangan.
"Ada apa ini, tiba tiba serangan dia bertambah kua,t" Ucap Dorgon dalam hati yang sedang kesulitan menangkis serangan Alpha.
Dorgon mulai kesulitan menangis serangan Alpha, karena kesulitan tiba tiba ada serangan Alpha yang tidak bisa dia tangkis dan akhirnya mengenai badan nya, meski hanya sebuah goresan di bagian perut sebelah kanan. Meski begitu itu tetaplah luka fatal.
Disisi lain, Bena yang masih berusaha menghapus api yang ada di pintu tiba tiba kedatangan sebuah Tamu. Yaitu para penjaga yang kena jebakan dia.
"Sialan.... Kukira serangan ku bisa mengalahkan setidaknya 2-4 prajurit, namun hanya 1 yang lumpuh" Ucap Bena dalam hati.
"Hey kau bocah sialan. Kurang ajar sekali kau menjebak kami..." Ucap salah satu para penjaga yang dijebak Bena.
"Tenang saja... Kami hanya akan membalas dua kali lipat dari itu" Ucap salah satu Penjaga.
"Oke.... Fokus dan tetap konsenstrasi, aku pasti bisa mengalahkan mereka" Ucap dalam hati Bena.
"Ayok... Majulah !" Ucap Bena dengan nada percaya diri.
Salah satu penjaga pun maju terlebih dahulu menuju Bena. Penjaga tersebut maju dan mencoba untuk memukul Bena dengan tangan nya, namun perkiraan Bena salah dan ternyata Penjaga itu berhenti di jarak yang cukup dekat dan menembakkan api di tangan nya. Bena pun menghindar dan maju untuk menyerang penjaga yang maju tersebut. Bena pun langsung menyerang penjaga itu, gerakan Bena yang sangat indah seperti menari dengan Api. Mengenai penjaga tersebut dan kemudian terluka, tidak hanya itu. Bena pun memukul penjaga itu dengan pukulan Api yang mengakibatkan penjaga tersebut jatoh pingsan. Bena pun berhasil mengalahkan satu dari sebelas penjaga. Tersisa sepuluh penjaga lagi, namun bena yang sadar bahwa dia baru mengalahkan satu penjaga pun merasa ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elementhoria
FantasyElement, dalam dunia kami element itu adalah hal yang lumrah. Ada yang menyebutnya sebuah kutukan, ada yang menyebutnya sebuah anugerah. Dunia kami telah dilindungi oleh dewa ratusan tahun lebih. Cerita ini berawal dari dua remaja yang menyukai tent...