Chapter XIII : Tantangan 4

15 2 0
                                    

Alice dan Mavis pun mengambil posisi bertarung mereka dan Pertandingan pun dimulai.

"Aku sebenarnya tidak suka melukai Perempuan seperti kamu.."

"Tetapi.. Sayang nya kau adalah pemberontak" Ucap Mavis.

Seperti informasi yang di dapat, Mavis langsung membuat dua Golem yang dapat mengeluarkan sihir. Golem tersebut saat sudah di panggil, langsung memanggil Sihir Sihir Salju yang menyerang kepada Alice. Alice pun menangkis serangan tersebut dengan Sihir Tebasan Airnya. Namun Golem tersebut tiba tiba kecepatan sihir nya meningkat, serangan bertubi tubi di luncurkan oleh Golem.

"Bagaimana.... Golemku ini kuat lohhh"

"Sudahlah... Nyerah saja, kasian aku" Ucap Mavis.

Alice pun membuat pelindung dari Sihirnya, serangan bertubi dari golem tersebut pun berhenti dan Satu dari mereka ke kanan dan satu lagi ke kiri. Alice pun melihat kedua Golem tersebut menuju Alice dengan arah yang berbeda. Golem tersebut tiba tiba menggunakan Sihir Es Salju, yaitu memunculkan Air air yang membeku membentuk benda tajam. Golem pun meluncurkan nya, Alice didepannya ada Golem dan di belakang nya ada Golem juga. Serangan datang dari dua arah, Karena Alice menyadari itu Alice pun menghindari dua serangan tersebut. Mengakibatkan dua sihir itu berbenturan dan membuat sebuah Uap Salju di sekitar Alice.

"Astaga... Itu hanya sebuah pengecoh" Ucap Alice yang berada di dalam Uap tersebut.

Alice yang tidak melihat apapun, tiba tiba ada sebuah serangan Es dari banyak arah. Alice mencoba dan berusaha keras untuk menghindari, namun banyak dari es tersebut mengenai Alice. Lambat laun, Uap Salju itu pun Hilang.

"Alice... Semangatlah" Ucap Alpha yang cukup tegang melihat pertarungan Alice.

Setelah Uap salju itu hilang, kemudian Alice pun mengubah Arena tersebut menjadi Lautan. Alice menyebut itu Sihir Dunia Laut. Golem golem tersebut pun di serang oleh ikan hiu yang ada di dalam Lautan tersebut, karena bantuan para hiu itu Golem akhirnya bisa dialihkan perhatian nya ke hiu hiu tersebut.

"Kenapa kau tidak langsung menyerangku dengan hiu hiu tersebut ?" Ucap Mavis.

"Karena aku akan menyerang mu oleh diriku sendiri" Ucap

Alice pun dengan leluasa bergerak disana, dia berlari dengan seluncuran air yang dibuat oleh kakinya Alice.

"Sekarang kau akan menyerang ku dengan apa ?"

"Kau hanya berseluncur saja dari tadi" Ucap Mavis.

Alice dari tadi hanya berkeliling arena dengan berseluncur, kemudian tiba tiba Alice kembali menuju Mavis dan merem Seluncur tersebut. Ternyata, Alice membuat sebuah Gelombang yang kuat dan dahsyat, dan membuat Mavis terkena serangan tersebut dan terhempas ke dinding arena. Kemudian muncul Gurita dari bawah Laut tersebut yang mengikat Mavis.

"Waduh... Kekuatan Elf, memang mengerikan.." Ucap Mavis dalam hatinya.

Alice pun mendatangi Mavis dan membuat gelombang gelombang kuat untuk memukul Mavis yang menempel dinding dengan bantuan Gurita.

"Alice... KAU MEMANG RATUNYA LAUTAN !" Teriak Alpha.

"Kau pasti terkejut kenapa aku bisa lebih hebat daripada saat aku melawan Reyson... Kami berempat dilatih oleh Bell, dia sangat benar benar berpengalaman untuk membimbing orang." Ucap Alice.

"Bell ? Tidak tidak, itu bukan karena dia kau bisa jadi kuat. Kau mungkin sudah tau alasan nya kenapa" Ucap Mavis yang mengejek Alice.

"Sepertinya ada dialog yang tidak bisa kita dengar dibawah sana !" Ucap Theo pembawa Acara.

"Apa maksudmu ?" Ucap Mavis.

"Hadeh.. Kau pura pura tidak tau, Alice... Bukan bukan"

"Emmmm... Alice Nesty, ya itu nama mu kan ya..." Ucap Mavis.

"Darimana kau tau itu !?" Ucap Alice.

"Darimana pun itu, tidak penting saat ini. Akan kuberitahu satu hal, jika para warga dan pihak kerajaan mengetahui kau adalah Anak dari Elf itu, maka temanmu akan dalam bahaya juga.. Percayalah kepadaku..."

"Aku bisa saja memberitahukan dan mengumumkan nya disini, baiklah bagaimana kalau kita buat kesepakatan... Kau pura pura kalah, dan kau dan teman mu itu akan selamat dari Eksekusi Kerajaan." Ucap Mavis yang sedang memberi tawaran kepada Alice.

Saat itu, Alice benar benar dalam keadaan Bimbang dan kebingungan.

Kerajaan Mentheya di waktu yang sama, tepatnya di Lintya Forest ada seseorag yang sedang mencari bahan bahan pangan di hutan tersebut. Seseorang itu pun melihat sebuah bangunan yang sudah hancur, Orang tersebut pun memasuki bangunan tersebut, dia pun menelusuri ruangan tersebut. Kemudian ada sebuah lorong yang menuju kebawah, orang tersebut pun memasuki nya. Sampai dibawah, hanya ada satu jalan, orang itu pun mengikuti jalan tersebut sampai ke Ruangan Yang Sangat Besar. Ada sebuah pintu yang terbuka, orang tersebut pun memasukinya.

"Apa ini..." Ucap Orang tersebut yang melihat sebuah kristal putih besar berisikan manusia, tidak bisa terlihat jelas karena hanya bentuk hitam di badan Manusia Tersebut.

Kemudian muncul dua serigala hitam dari belakang Kristal tersebut.

"Hai manusia... Apa yang kau lakukan disini ?" Ucap Serigala yang ada di sebelah kanan kristal.

"Ti-tidak... Aku hanya kebetulan lewat" Ucap Orang tersebut yang sedang ketakutan melihat serigala itu.

"Owh.. Kalau begitu maaf saja, kami harus membunuhmu" Ucap Serigala sebelah kiri.

"Ja-jangaannnnn." Ucap Kalimat Terakhir dari Orang tersebut.

Orang tersebut pun dibunuh oleh kedua serigala tersebut.

"Tuan.... Apakah energi yang kita butuhkan sudah cukup ?" Ucap Serigala dengan seseorang yang tidak ada sosoknya.

"Belum... Kita harus menunggu manusia lain dan mendapatkan energi nya untuk membuka segel ini" Suara misterius yang berbicara kepada serigala serigala tersebut.

"Baik tuan..." Ucap Serigala.

"Tidak lama lagi... Rave kau akan menyesal karena tidak membunuhku secara utuh.." Ucap suara misterius tersebut.

ElementhoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang