Chapter IX : Seorang Master

49 3 1
                                    

Alpha yang mengikuti turnamen yang akan dilaksanakan 4 hari lagi harus berlatih dengan keras, dan berharap element Alpha muncul dalam 4 hari itu.

Besok hari pun tiba, Pukul delapan Bena dan Alice pergi bekerja sedangkan Alpha pergi untuk Latihan di sebuah Hutan di luar Ibu Kota..

"Mungkin cukup sudah disini, Baiklah menu latihan ku hari ini adalah. Pertama Push Up 200x, Sit up 300x, Meditasi 4 jam" Ucap Alpha dalam hatinya, kemudian meletakkan Pedang nya terlebih dahulu.

Dengan begitu Alpha memulai latihan nya dengan Push Up sebanyak 200 kali. Selama 1 jam dia melakukan push up dan akhirnya sudah 200 kali push up, lanjut Sit Up 300x selama 1 jam lebih, Kemudian dia Meditasi di bawah Pohon yang rindang. Dia sangat menikmati meditasi nya, dia merasakan angin segar dari sebuah kedamaian di kerajaan ini. Dia merasakan energi yang masuk ke dalam tubuhnya, selama 4 jam dia meditasi dan akhirnya selesai pada pukul 2 siang. Karena masih ada waktu, dia mencoba mengendalikan energi yang sudah dia dapat. Namun sayang sekali, dia masih tidak bisa apa apa.

"Sepertinya, kekuatan ku bisa keluar besok. Aku merasakan Energi di tubuh ku, mungkin besok akan bisa menggunakan Element karena Energi besok pasti lebih besar dari ini." Ucap Alpha, kemudian dia pun kembali ke penginapan.

Besok harinya, mereka bertiga melakukan aktivitas seperti hari kemarin yaitu Bena dan Alice bekerja, Alpha melanjutkan Latihan nya.

Hari ini, Alpha akan melakukan push up sebanyak 300 kali, kemudian sit up 400 kali, dan Meditasi 5 jam. Alpha pun langsung memulai Push Up nya, di lanjutkan dengan Sit up, dan akhirnya dia pun Bermeditasi.

Dari kejauhan ada seorang Pak Tua dengan selendang Coklat dan rambut hitam, serta membawa pedang di punggung nya. Tiba tiba Pak Tua tersebut mendatangi Alpha dan ikut Bermeditasi di bawah Pohon Yang Rindang. Alpha pun membuka matanya karena merasa ada seseorang di samping nya.

"Siapa kau ?" Tanya Alpha kemudian Pak Tua itu pun membuka matanya.

"Aku ? Aku hanyalah seorang pengembara seperti kau" Jawab Pak Tua itu.

"Ngomong ngomong, kau pengendali apa ?, Kalau aku masih belum bisa" Tanya Alpha.

"Aku bukan seorang pengendali tanah jadi aku bertarung menggunakan pedang" Jawab Pak Tua.

Pak Tua itu pun menoleh ke pedang nya Alpha kemudian berkata "Kamu memiliki pedang yang bagus dengan ukiran teratai putih di bagian genggaman nya. Kau dapat darimana Pedang itu ?"

"Ibu ku yang memberikan nya" Jawab Alpha.

Pak Tua itu tiba tiba mengeluarkan air matanya, dan Alpha bertanya "Kau kenapa menangis pak ?."

"Oh, maaf maaf cuman kena debu. Mau ku ajarin seni berpedang ?" Tanya Pak Tua yang menawarkan Alpha.

"Bolehkah ? Aku mau kalau begitu" Jawab Alpha.

"Oh ya, nama ku Feris" Ucap Pak Tua.

"Nama ku Alpha, salam kenal pak" Ucap Alpha.

"Baiklah kita akan mulai berlatih" Ucap Pak Feris.

"Pedang adalah senjata yang baik hati, namun saat hatimu menuju ke sebuah kegelapan maka Pedang itu akan menjadi busuk. Anggap Pedang adalah bagian dirimu, anggap pedang bukanlah senjata namun salah satu bagian tubuh mu yang dapat dijadikan senjata" Ucap Pak Tua.

"Alpha... Kau mulai sekarang harus dapat bertarung dengan Pedang mulai sekarang, dan jangan takut melukai seseorang secara langsung dengan Pedang........ Kalau begitu coba lawan aku" Ucap Pak Tua.

ElementhoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang