Chapter VI : Pengorbanan

12 1 0
                                    

Alice menghilangkan semua genangan air, agar Bena gampang bertarung dengan Apinya. Bena pun menyerang Reyson dengan sekuat tenaga, saat itu Reyson sihirnya kebanyakan berfokus ke kurungan Air tersebut.

Para penonton hanya bisa diam karena ketakutan, kelas A yang kuat hanya bisa menyaksikan karena kebanyakan setuju dengan pendapat Reyson.

Saat itu Reyson terkena serangan Bena, Kurungan tersebut pun melemah. Memanfaatkan hal tersebut, Mary mengeluarkan sihirnya.

Sihir Bunga.... Pelindung Kelopak Bunga

Membuat tubuhnya dilindungi ribuan kelopak bunga, mary pun lompat ke kurungan tersebut dan berhasil menyelamatkan Alpha. Beberapa detik kemudian tiba tiba Reyson tumbang, dan terdengar dari teriakan beberapa penonton.

"Reyson.... Kau adalah pahlawan kami..."

" Kau benar... Kita harus dapat mengalahkan manusia Benua Dalam suatu saat nanti... Kita buktikan bahwa porsi mereka berbeda dengan kami"

Tanpa mendengar hal tersebut, mereka bertiga yaitu Bena, Alice dan Mary membawa Alpha yang benar benar sekarat akibat serangan Reyson. Mereka bertiga hanya bisa duduk diluar ruang medis untuk menunggu.

"Ini salahku..." Ucap Alice yang sedang bersedih.

Alice merasa bahwa ini salah dia, andaikan saja dia bisa lebih kuat lagi Alpha pasti tidak akan terluka parah seperti ini. Mary terus mencoba menenangkan Alice. Suster lucy pun keluar dari ruang medis dan menghampiri mereka.

"Kondisi Alpha benar benar parah... Tubuhnya benar benar rusak... Beberapa tulang hampir meleleh secara penuh... Tangan kanan, kaki kanan juga terluka akibat sihir yang dia pakai... Aku mungkin dapat menyembuhkan nya.. Namun hal tersebut akan membuat fisik dia menurun, karena banyak kekuatan sihir yang akan dia gunakan untuk ku sembuhkan." Ucap Suster Lucy.

"Lakukan yang terbaik saja suster" Ucap Bena yang sedang berduka.

3 hari berlalu, Alpha pun berhasil di sembuhkan namun Alpha harus tetap istirahat di ruang medis. 2 hari yang lalu, Bena dan Alice bertemu dengan kepala sekolah untuk melapor tentang hal tersebut. Kepala Sekolah bilang, dia tidak memiliki wewenang atas muridnya namun Raven lah yang memiliki wewenang itu. Kemudian mereka berdua mendatangi Raven, anggota Raven ke 5 pun yang akan bertemu dengan Bena dan Alice. Saat pertandingan, yang hadir untuk mengawasi pertandingan adalah Raven ke 5.

"Hal seperti itu sudah biasa... Tidak ada yang salah dari Reyson.." Ucap Raven ke 5.

"Biasa ? Alpha juga manusia !.. Dia terluka parah, dan lagi bukankah pertandingan nya sudah selesai ? Kenapa kalian tidak menghentikan Reyson saat itu" Murka Bena yang sedang membentak Raven ke 5.

"Tidak tidak... Aku belum memutuskan bahwa temanmu itu sudah Menang.. Lagi pula si Reyson hanya pura pura pingsan, itu adalah termasuk strategi" Ucap Raven ke 5.

Bena cukup kesal atas perkataan Raven kelima tersebut.

"Baiklah kalau begitu.. Terimakasih !" Ucap Bena.

Hari ini, Alice mendapatkan surat keterangan bahwa dia dilepas dari bimbingan Reyson dan dinyatakan di akui karena Reyson di Anggap kalah di saat saat terakhir. Namun ada syarat khusus, dia tidak akan naik kelas sampai Bena dan Alpha naik ke kelas A.

"Alice... Bukankah ini hal yang baik ?" Ucap Bena yang sedang duduk di dalam ruang medis Alpha.

"Aku... Memang benar ini hal yang baik, namun aku tetap merasa bersalah kepada Alpha." Ucap Alice.

Melihat Alpha yang masih berbaring, tiba tiba Alpha membuka matanya. Melihat hal itu, alice dan bena pun mendekat.

"Alice... Apakah kau sudah di akui ?" Ucap Alpha dengan suara yang terbata bata.

"Iya aku sudah di akui... Kamu istirahat saja dulu.." Ucap Alice.

"Syukurlah... Tenang aku baik baik saja kok" Ucap Alpha.

Alpha kemudian duduk, Alice kemudian meminta maaf sebesar besarnya dan berterimakasih kepada Alpha. Alice pun berjanji dia akan lebih kuat lagi, Bena pun juga sangat Bangga dengan Alpha karena dia telah membawa nama tempat asal mereka.

"Entah kenapa... kekuatan fisikku seperti melemah.." Ucap Alpha.

Bena pun menjelaskan bahwa kekuatan fisik Alpha sedikit melemah karena pengorbanan yang harus di lakukan agar penyembuhan Alpha sempurna.

"Asal kau tau Alpha, beberapa tulang mu itu hampir meleleh sepenuhnya. Tangan dan kaki mu juga fungsi nya kacau" Ucap Bena.

"Sihirku... Aku masih kurang kuat untuk menampung sihirku" Ucap Alpha.

Saat pertarungan, uap dan air yang berjatuhan itu. Alpha membuat seluruh materi itu naik beratnya, yang mengakibatkan banyak sihir yang terkuras. Mary pun menjenguk Alpha juga, senang hati Mary melihat Alpha sadar kembali.

"Oh ya Bena... Bagaimana dengan Pembimbing mu?" Tanya Alpha.

"Sikapnya agak berbeda dari sebelumnya, namun dia tetap mau melatihku dengan semampunya..." Ucap Alpha.

"Saat aku tau kau dari Benua Dalam, aku memang terkejut, aku memang tidak menyukai manusia dari benua dalam, namun aku berbeda dengan Reyson, aku memiliki tanggung jawab yang harus ku selesaikan. Tenang saja.... Itulah yang di katakan Pembimbing ku" Ucap Bena.

"Syukurlah..." Ucap Alpha.

Besok harinya, hari berjalan seperti biasa. Namun pandangan beberapa murid disana terhadap Alpha Alice dan Bena berubah, namun itu tidak menghalangi semangat mereka. Akibat kejadian Reyson tersebut, Alpha mencoba untuk dapat lebih tenang menghadapi hal yang sejenis. Masa pembimbingan mereka pun sudah habis, Bena pun akhirnya mencoba untuk dapat pengakuan dari Pembimbing nya yaitu Leo Heibert Kelas A.

"Baiklah bena... tunjukkan kemampuan mu.." Ucap Leo Heibert.

Bena pun bertarung sekuat tenaga, pertarungan terjadi cukup sengit. Namun hasil akhir adalah Leo yang menang, namun Leo saat itu juga terluka akibat serangan Bena. Bagi leo itu adalah perkembangan yang luar biasa dari Bena. Leo pun akhirnya mengakui Bena, Bena dan Alpha pun ikut tes seleksi kembali untuk tes seleksi. Namun sebelum itu, Alpha setelah melawan Reyson sampai saat Bena di akui, Alpha berlatih dengan Rury, dan saat tes seleksi Rury pun ikut karena sudah di akui oleh pembimbing dari kelas E. Hasil tes seleksi adalah, Rury menjadi kelas D, Alpha dan Bena menjadi kelas A. Sesuai surat keterangan Alice, mereka bertiga menjadi kelas A dalam waktu 3 bulan.

"Tiga murid tersebut... Memang luar biasa..." Ucap Anggota Raven keempat

"Sejarah dulu adalah satu murid... Sekarang menjadi tiga murid... Sepertinya, kita harus mengatur ulang akademi ini" Ucap Anggota Raven pertama.

2 hari setelah tes seleksi di lakukan, kepala sekolah mengumpulkan Alpha, Bena dan Alice di ruangan kepala sekolah itu sendiri.

"Pertama... Aku mengucapkan selamat kepada Kalian"

"Kedua... Aku ingin memberitahukan tentang keberadaan ku disini.. Aku kepala sekolah, bukanlah penguasa sesungguhnya disini, kewenangan ada di Raven itu sendiri.."

"Ketiga... Aku ingin memberitahu, bahwa yang mengirim kalian kesini adalah Raja Heora" Ucap Jeal

Mendengar hal itu, Alpha Alice dan Bena merasa sangat berterimakasih kepada beliau.

"Keempat... Aku akan memberitahukan sistem kelas A itu sendiri... Mereka di didik dengan cara yang agak berbeda."

"Kalian akan di bimbing langsung oleh guru disini, kalian akan lebih di asah dalam sihir kalian sendiri, bukan lagi tentang pengontrollan sihir, energi dan lain lain. Namun mengasah kekuatan sihir kalian masing masing, untuk kelulusan kelas A hampir sama dengan kelas lainnya. Namun tingkat kesulitan pengakuan guru, benar benar sangat ketat. Kemudian tahap terakhir adalah permagangan." Penjelasan Pak Jeal.

Pak jeal pun mempersilahkan mereka bertiga keluar, terkecuali Alice karena ada yang ingin di omongkan.

"Alice... Saat kau dirawat oleh Suster Lucy, kami menemukan sesuatu.."

"Apakah kau tau tentang bangsa Elf ? mereka adalah bangsa terkuat saat ini, dan tahukah bahwa darah mu bercampur dengan darah Bangsa Elf... Alice.." Ucap Jeal.

Mendengar Ucapan itu, Alice pun benar benar terkejut 

ElementhoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang