Sebuah cerita tentang tiga orang yang bekerja di Restoran Bar bernama Thoria Bar, Alpha Aestron berumur 18 tahun dengan rambut putih dan syal biru di lehernya, Bena Orvalend berumur 18 tahun dengan rambut coklat kemerahan. Mereka berdua adalah korban yang hidup dari penjajahan pada Desanya. Alpha dan Bena pun melakukan petualangan dan bertemu dengan Alice, gadis berumur 17 tahun dengan rambut biru yang sangat indah. Singkat cerita, Alpha dan Bena menyelamatkan Alice dan Desanya dari para pencuri. Alice pun ikut dengan Alpha dan Bena karena dia juga tertarik dengan Legenda Elementhoria, mereka pun melakukan perjalanan menuju Lintya Forest. Sesampainya disana mereka mendapatkan kekuatan sihir oleh sosok Dewa Teratai (Bisa baca series Elementhoria sebelumnya), yang dimana hanya merekalah yang memiliki sihir, selain mereka hanya memiliki kekuatan Element atau Tidak memiliki kekuatan sama sekali seperti Alpha waktu dulu. Setelah kejadian itu, sekitar satu minggu kemudian. Di pagi yang cerah. Alpha terbangun dari tidurnya, namun ada hal yang berbeda dari sebelumnya. Entah kenapa, Alpha tidak berada di dalam kamar aslinya namun berada di kamar yang berbeda. Membuat Alpha terkejut, dan kebingungan tentang apa yang sedang terjadi dan dimana dia. Alpha pun melihat di samping dia ada Alice dan Bena, alpha kemudian membangunkan mereka berdua.
"Alice... Bena... Bangunlah.... Kita sepertinya diculik" Kaget Alpha.
Bena dan Alice pun akhirnya terbangun, hal yang sama terjadi terhadap Bena dan Alice, mereka kebingungan. Mereka mencoba untuk pergi dari ruangan tersebut, namun pintu terkunci rapat dan jendela juga terkunci rapat, namun ada suasana yang berbeda dari luar jendela. Di ujung mata memandang, Alpha melihat sebuah Gedung yang sangat besar, dan di kelilingi oleh para manusia yang memiliki kekuatan sihir. Bena melihat di bawah Gedung mereka, ada beberapa manusia yang sedang memakai seragam. Sedangkan Alice melihat kedua duanya.
Brakk.....Suara pintu terbuka dengan kerasnya
Terlihat seorang laki laki berumur 60 tahunan, dengan jenggot putih dan membawa Tongkat.
"Wah wah wah..... Sepertinya kalian bertiga sudah bangun dan siap untuk melakukan petualangan baru kalian !" Ucap Pak tua tersebut.
Lantas membuat Alpha, Bena dan Alice terkejut akibat suara pintu dan sosok pak tua tersebut.
"Bentar bentar... Kamu siapa ?" Ucap Alpha.
Pak tua pun memperkenalkan dirinya.
"Baik baik.. Tenang lah... Jangan terkejut seperti itu"
"Ehem Ehemm.... Namaku Adalah Jeallos Naver Opsius VIII, yaaa biasanya di panggil Jeal, disini aku sebagai kepala sekolah di Akademi Opysius yaitu Akademi Sihir... Dimana para murid melatih sihir mereka, dan Satu satunya Akademi Sihir di peradaban kita..." Ucap Pak Tua.
Mereka bertiga pun kebingungan.
"Alpha... Apakah kau punya sihir untuk mengubah Khayalan jadi nyata ?" Ucap Bena dengan nada datar.
"Haha.. Bercanda mu bisa saja"
"Tidak tidak... Sepertinya sihir ku memang itu !" respon Alpha dengan muka yang terkejut.
"Baiklah... Aku akan mencobanya, Aku akan menghayal uang yang sangat banyak !"
"Hiaatt..... Wuuutttt... Konsentrasiii... Uang uang uang........"
"Tidak bekerja..." Hal yang dilakukan konyol.
"Apa yang kalian lakukan coba" Ucap Alice yang tertawa karena sikap mereka berdua.
"Sepertinya kalian sangat bersemangat sekali ya... Asal kalian tau, kalian bertiga adalah orang terpilih dari Tempat asal kalian yang memasuki Akademi ini... Hanya sedikit manusia dari tempat asal kalian yang dapat masuk ke akademi ini..." Ucap Jeal.
"Terus... Bagaiaman dengan tempat kami ? Restoran kami ? Bagaimana dengan kondisi kerajaan asal kami ?" Ucap Alpha.
Jeal pun menjelaskan dengan baik, bahwa tempat asal mereka baik baik saja. Jeal pun memberikan informasi tentang sistem di akademi ini. Akademi ini berada di sebuah Kerajaan bernama Selenis, Akademi ini di bangun untuk melatih kemampuan sihir para umat manusia.
"Kami.. tidak pernah mendengar kerajaan itu" Ucap Bena.
Jeal pun menjelaskan kembali, bahwa mereka berada di tempat yang benar benar berbeda. Didunia yang berbeda, disini para manusia semuanya memiliki sihir yaitu Kekuatan yang sama dengan Alpha, Bena dan Alice.
Lantas karena itu mereka bertiga terkejut.
"Iya... Sepertinya sihir mu alpha.." Ucap Bena.
"Benar benar.." Ucap Alpha.
Alpha pun bertanya apakah bisa untuk kembali ke tempat asal mereka. Jeal pun menjelaskan kembali, bahwa mereka bertiga adalah orang terpilih dan disini bisa melatih sihir mereka menjadi lebih kuat, sayang sekali jika mereka ingin meninggalkan kesempatan besar ini. Kemudian Jeal pun menjelaskan sistem akademi Opysius. Akademi ini memiliki sistem kasta, dimana terdiri dari A sampai F. Kelas A berisikan orang orang yang terkuat dan Kelas F berisikan orang orang yang paling lemah. Saat memasuki Akademi ini, mereka akan di tes kemampuan nya, dan akan di letakkan sesuai kemampuan mereka saat itu. Akademi Opysius memiliki sebuah kelompok bernama Raven yang mana berisikan orang orang terkuat di akademi ini. Jika kalian lulus di akademi ini sebagai Raven, maka kalian akan dihormati karena menjadi yang terkuat dan menjadi lulusan terbaik. Para murid akan di latih selama 3 bulan setiap kelas (mereka menyebutnya Periode, 1 periode = 3 bulan) , atau bisa di sebut dengan Bimbingan Pelajar. Para murid bisa minta luluskan kapanpun, nanti mereka yang lulus akan mendapat sertifikat sesuai dengan pencapaian mereka saat itu juga. Minimal ingin lulus harus berada di kelas B. Saat berada di kelas A, kalian akan di latih selama 1 tahun oleh para guru. Jeal pun memberitahukan bahwa setiap tahunnya akan ada murid baru, dan tahun ini baru saja di adakan pembukaan murid baru. Mereka bertiga termasuk jalur istimewa, karena terpilih oleh Benua mereka yaitu Benua Heldrea, saat ini ada sekitar 110 murid yang akan melakukan tes seleksi untuk pemilihan kelas, termasuk Alpha, Bena, dan Alice. Tes seleksi akan di laksanakan besok, Jeal pun mengajak mereka bertiga untuk berkeliling di akademi ini. Akademi ini memiliki beberapa gedung yaitu Akademi itu sendiri, Collodea atau bisa dibilang colloseum tempat para murid dapat latih tanding atau pertandingan sesungguhnya, Perpustakaan, dan lain lain. Dalam akademi sendiri terdiri dari kelas A, B, C, D, E, dan F. Masing masing kelas memiliki ruang yang tak terbatas, tergantung dari jumlah murid kelas tersebut, dan ruang ruang yang selayaknya ada di akademi. Tes seleksi akan di laksanakan di Collodea besok pagi, sore hari tiba tidak terasa berkeliling akademi mereka bertiga di antar ke asrama mereka masing masing.
"Pak Jeal, barang barang kami dimana ?" Tanya Alpha.
"Barang barang kalian ada berada di Asrama" Ucap Jeal.
Orang terakhir yang di antarkan Jeal adalah Alpha, saat Alpha memasuki ruangan nya dia merasa kehilangan sesuatu. Ya, dia sama sekali tidak melihat pedangnya.
"Pak Jeal, apakah kau lihat pedang ku ?" Tanya Alpha.
"Barang seperti itu tidak akan di bawa, jika kamu mau pedang bisa minta ke bagian Peralatan Akademi" Ucap Jeal.
Alpha pun kecewa karena Pedangnya ditinggal begitu saja. Alpha pun menjelaskan ke Jeal, bahwa sihirnya menggunakan pedang dan agar dapat di siapkan saat melakukan Tes Seleksi.
Malam hari tiba, Alpha sedang berbaring di kamarnya. Merenung, memandang atap kamar, dan baru sadar akan satu hal.
"BUAH KU PUN JUGA ?" Teriak Alpha.
"Diam woy, udah malem" Ucap Seseorang di sebelah kamar Alpha.
Alpha pun berharap agar barang mereka tidak hilang sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elementhoria
FantasyElement, dalam dunia kami element itu adalah hal yang lumrah. Ada yang menyebutnya sebuah kutukan, ada yang menyebutnya sebuah anugerah. Dunia kami telah dilindungi oleh dewa ratusan tahun lebih. Cerita ini berawal dari dua remaja yang menyukai tent...