Chapter X : Tantangan

14 1 0
                                    

"Erlan... Apakah kau tau, bahwa Alpha dan teman temannya ingin merebut Kursi Raven ?" Ucap Max.

"Jangan takut... Santai saja, mereka itu lemah sekali." Ucap Erlan.

"Santai saja member baru, kita pasti akan memenangkan nya." Ucap Mavis.

"Lagi pula... salah satu yang menantang kita adalah murid kelas B.." Ucap Madam.

"Itu bukan kartu AS lagi namanya, namun curang hahaa" Ucap Nova.

Hari ketujuh merek latihan, Alice mendatangi Alpha ingin berbicara empat mata.

"Alpha... Ada yang ingin kuberitahukan.. Aku dapat informasi ini dari Pak Jeal, ini menyangkut asal usul aku" Ucap Alice.

"Tentang Desa mu ?" Ucap Alpha.

"Bukan.. Keluarga asliku, siapa ayah dan ibuku." Ucap Alice.

"wah... bagus dong kalau begitu, kamu jadi tau siapa orang tuamu" Ucap Alpha.

"Ibuku... Adalah Alicya Nordic, putra dari Raja sebelumnya. Ayahku adalah Rydel Nesty, ayahku seorang Elf.." Ucap Alice.

"Wah bagus dong, kau anak bangsawan ternyata !" Ucap Alpha.

"Ibuku dan Ayahku di eksekusi karena Cinta Terlarang tersebut, Manusia dan Elf adalah Musuh pada saat itu dan mungkin sampai saat ini... Para Warga risih dengan hal tersebut, Raja pun dengan keputusan nya mengeksekusi ibuku dan ayahku, kemudian Raja juga ikut di eksekusi dan diganti dengan Raja yang baru yaitu Raja saat ini.. Apakah jika aku ketahuan, akan di eksekusi ?" Ucap Alice.

Alpha pun membelai rambut alice, dengan lembut dia berkata

"Tenang saja... Asal tidak ada yang mengetahuinya, lagipula ada kami.. Sana, lanjutkan saja Latihan mu". Tentu itu juga membuat Alice tenang, dia pun berkata "Aku hanya ingin curhat saja Alpha, baiklah aku akan lanjut latihan"

Besok harinya, mereka berempat cukup dengan latihan maksimal nya. Mereka juga dapat teknik teknik baru yang siap untuk melawan para Raven. Mereka berempat pun kumpul diperpustakaan, dan membuat surat Pernyataan Tantangan untuk kepada para Raven. Bena pun mengantarkan surat tersebut, sedangkan sisanya menunggu di perpustakaan. Sesampainya didepan ruang Raven, Bena pun langsung di sambut oleh Raven Kedua, yang biasanya dia disambut oleh Raven Kelima, namun kali ini disambut oleh Raven Kedua. Bena merasakan energi yang sangat mengerikan dipancarkan oleh Raven Kedua.

"Gila... Energi nya luar biasa... Diakah yang akan kulawan nanti"

"Tidak... Aku tidak boleh takut !" Tegas dalam Hati Bena.

Bena pun memberikan surat tersebut. Kemudian langsung cabut dari tempat tersebut.

"Hahahahahha... Dia sepertinya ketakutan melihat energi ku" Ledek Nova kepada Bena.

"Kau tidak tau arti dari menahan diri sepertinya ya Nova" Ucap Mavis.

"Baiklah... Kita terima tantangan tersebut" Ucap Erlan.

Alpha dan yang lainnya terus menunggu di perpustakaan. Tiba tiba ada seorang utusan Raven, memberitahukan bahwa para Raven bersedia menerima tantangan, dengan bayaran pangkat Raven dalam waktu 2 hari lagi. Memanfaat dua hari itu, para Nevar melanjutkan latihan nya. Tentang aturan pertandingan, para murid bebas menggunakan peralatan apapun yang mendukung Sihirnya. Hari pertandingan pun datang, Collodea di penuhi murid yang banyak. Dalam arena, terlihat suasana pertaruhan antara Harga Diri Bangsawan dengan Nasib para Rakyat Biasa. Seolah olah antara kelas A, B dan C melawan D, E dan F.

ElementhoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang