Kemudian Ayah itu pun bercerita, pada saat aku berumur sekitar 21 tahun, aku berencana untuk berkelana. Saat itu aku sudah sangat jauh dari peradaban ku, aku bertahan hidup dengan hutan yang kusinggahi. Suatu hari, aku berada di Hutan yang tidak jauh dari Peradaban Manusia ini. Disungai yang bersih nan biru, disitulah aku bertemu dengan ibumu yang sedang melihat sungai tersebut. Aku pun mendekatinya, dan menyapanya. Karena aku belum pernah bertemu manusia sekalipun, aku cukup terkejut karena ada manusia disitu.
"Kau siapa !", itulah ucapan ku pertama kali saat bertemu dengan Ibumu. Dia pun menjawab "Hey lihatlah.... Ikannya lucu lucu, apa kau tahu ini ikan apa ?", ibumu tidak sama sekali menjawab pertanyaan ku namun aku pun mengikuti perintahnya untuk melihat ikan tersebut. "Ini ikan Rafis" Aku pun berkata seperti itu kepada Ibumu, dan ibumu menjawab kembali "Wah ikan Rafis ternyata namanya, aku sudah lama kesini untuk melihat ikan ikan ini dan memberi makannya. Namun baru kali ini aku tau namanya.". Kemudian ibumu pun berdiri dan mengeluarkan sihir, kemudian memegang sungai tersebut. Ibumu membersihkan sungai tersebut dengan sihirnya yaitu Sihir Air. Saat itu aku tidak memikirkan lagi apakah dia bangsa darimanapun, baik bangsa Manusia, bangsa Elf, bahkan bangsa Iblis pun aku saat itu tidak peduli. Aku hanya terpesona dengan ibumu saat itu. Saat dia selesai membersihkan sungai itu, dia pun berkata "Hey.. Namaku Alicya Selenis, umur 20 tahun. Aku tinggal di Kerajaan sekitar sini..", lantas perkataan tersebut membuatku bingung karena aku sama sekali tidak melihat Kerajaan apapun di sekitar lokasi ini. Aku pun memperkenalkan diriku "Namaku Rydel Nesty, umurku 22 tahun dari bangsa Elf... Ngomong-ngomong, apa kau tidak takut atau malah ingin membunuhku ?" setelah aku memperkenalkan diriku, aku pun bertanya seperti itu. "Buat apa aku takut ? Buat apa aku membunuh mu ? Bukankah kau orang yang baik ?, kata ayahku saat kau bertemu dengan orang yang baik maka perlakukanlah dengan baik juga..". Aku pun berbincang banyak dengan dia, saat siang hari dia pun kembali ke tempat asal dia. Mulai hari itulah, aku jatuh cinta dengan nya. Dia benar benar cantik dengan rambut birunya, dia manusia yang sangat baik tidak seperti yang di ceritakan oleh bangsa bangsa ku. Aku pun memutuskan untuk menetap di hutan tersebut dan membuat rumah disana, untung sekali aku memiliki Sihir Kayu yang sangat membantuku untuk membangun rumah dihutan itu. Ibumu setiap minggu mengunjungi ku dan menceritakan apa yang di lakukannya selama satu minggu, begitupun aku meskipun ceritaku sepertinya membosankan namun ibumu selalu tersenyum mendengar ceritaku. Suatu hari, kami memutuskan untuk menikah, namun pernikahan kami bukan pernikahan resmi. Enam bulan kemudian, kamu pun lahir di rumahku saat itu. Kau lahir dengan tangisan pertamamu, kau lahir dengan keimutan mu. Ibumu merasa lega karena melahirkanmu saat itu, kemudian saat kau berumur 6 bulan. Ibumu selama 3 bulan tidak pulang pulang kerumah. Suatu hari, ada seorang manusia yaitu temannya Alicya berkata "Kalian dalam bahaya, percayakan padaku Bayi itu.. Aku akan membawanya ke tempat yang aman, kemudian aku akan kembali" saat itu temannya Alicya benar benar terburu buru akan sesuatu.
"Ada apa?" Itulah pertanyaan ku, Aku benar benar bingung apa yang sedang terjadi. Aku pun memberikan bayi itu dan dibawa oleh Temanku.
"Kau... Larilah juga suaminya Alicya.. Demi istrimu!" Itulah kata kata terakhir saat teman alicya pergi. Aku pun benar benar kebingungan dengan apa yang sedang terjadi, beberapa jam kemudian datang Alice bersama sebuah Pasukkan. Saat itu Alice sedang diikat dengan tali yang erat. Saat itu ibumu hanya bisa berteriak "LARILAH... LARILAH...". Salah satu pasukkan itupun mendatangiku, sepertinya dia adalah Ketuanya.
"Perkenalkan aku Rainer Dolf, Alicya Selenistelah melakukan pelanggaran besar. Alicya Selenistersangka melakukan hubungan terlarang dengan bangsa lain. Hukuman dia adalah hukuman mati dengan cara eksekusi, kau adalah Suaminya maka kau juga harus ikut dengan kami dan akan kami eksekusi agar informasi ini tidak tersebar kebangsamu." Ucap prajurit yang berdiri di hadapan ku. Aku saat itu bukanlah seorang petarung, namun aku mencoba untuk melawan semua Pasukkan tersebut. Namun aku tidak berdaya melawan Rainer Dolf yaitu ketua prajurit. Aku pun di kalahkan dan pingsan, kata kata terakhir yang kudengar dari ibumu adalah "RYDELL.....". Kemudian tiba tiba aku berada di penjara, saat itu didepan ada seorang penjaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elementhoria
FantasyElement, dalam dunia kami element itu adalah hal yang lumrah. Ada yang menyebutnya sebuah kutukan, ada yang menyebutnya sebuah anugerah. Dunia kami telah dilindungi oleh dewa ratusan tahun lebih. Cerita ini berawal dari dua remaja yang menyukai tent...