FLS 15

607 18 0
                                    

Pagi yang cerah membuat Ghe semakin bersemangat memulai harinya,setelah percakapan tadi malam dengan papanya membuatnya lebih berhati-hati bertindak sesuka hatinya.

Setelah bersiap untuk ke sekolah tiba-tiba teleponnya berbunyi dan saat itu juga ia menarik napas dalam-dalam dan membuangnya kasar setelah melihat di layar nama siapa yang terlihat.

Andrew....

Dengan secepatnya Ghe mengangkat teleponnya dan berbicara sejenak dengan seseorang diseberang.

"Hallo selamat pagi honey" kata Andrew membuka percakapan pagi itu.

"Hallo selamat pagi juga honey, jadi kan jemput gue?" tanya Ghe

"Iya,katanya papa mau ngajak ketemuan.Kapan?"

"Pagi ini,jadi kamu datangnya lebih pagi dikit yah"

"Nih sekarang gue udah didepan rumah kamu honey"

"APA!!! Ya udah tunggu bentar gue kesana" kata Ghe mengakhiri panggilan telepon itu secara sepihak.

Dengan bingungnya Andrew menatap layar telepon genggamnya yang telah diputuskan Ghe secara sepihak.

Beberapa menit kemudian Andrew melihat Ghe berlari ke hadapannya dan menyuruhnya untuk masuk kedalam rumah.

"Pagi" kata Ghe sambil ngos-ngosan akibat dari berlari dari dalam rumah.

"Pagi juga honey,gimana sekarang ketemuannya?" tanya Andrew

"Ayo, tadi sebelum kesini papa sempat bilang kalau kamu ada ngajak masuk.Papa ada didalam"

"Ya udah"

Sambil berjalan ke arah pintu terlihat diwajah Andrew terlihat gugup ssetelah berhadapan dengan papanya Ghe juga terlihat jelas raut wajah gugup Andrew yang baru dilihat Ghe.

"Selamat pagi om" kata Andrew membuka percakapan mereka.Ghe hanya diam dengan seribu pertanyaan yang ada dibenaknya.

"Pagi juga, duduk dulu" kata papa dengan wajah datarnya."jadi kamu yang namanya Andrew ya?"papa kemudian bertanya kembali.

"Iya om,Saya Andrew Putra Adrian" kata Andrew memperkenalkan diri.

"Oh,kamu sekarang kelas berapa?" tanya papa Ghe kembali

"Kelas XI IPA om" jawab Andrew gugup

Papa hanya mengangguk kepalanya menandakan ia mengerti.

"Terus sejak kapan kamu mulai menyukai anak om" tanya papa datar

"Papa" kata Ghe memotong percakapan papanya.

"Sejak Ghe masuk sekolah om,dia sudah membuat saya selalu memikirkannya" kembali lagi Andrew dengan gugupnya menjawab pertanyaan papa Ghe.

"Oohh gitu ya,ya udah kamu santai aja jawabnya om perhatikan kamu kok gugup setiap om tanyain"

"Ya ampun pa gimana gak gugup coba kan kak Andrew baru ketemu papa sekarang " lanjut Ghe

"Ya udah kalau gitu kalian boleh berangkat sekarang karena kalian bisa terlambat,tapi jangan kira inu sudah selesai ya nak Andrew sepulang sekolah temui om lagi"

Mampus deh gue.batin Andrew

"Baik om,kalau gitu Andrew dan Ghe pamit dulu ya" kata Andrew sambil menjabat tangan papa Ghe

"Apaan sih pa udah buat anak orang jadi gugup gitu" kata Ghe sambil mencium pipi papanya dan berjalan dengan santainya disamping Andrew

******
Sesampainya disekolah keduanya masih dalam pemikiran mereka masing-masing sehingga tak menghiraukan teman-teman mereka yang khawatir akan keadaan teman mereka.

"Maaf ya kak" Ghe membuka percakapanya kantin yang saat itu masih sedikit anak-anak yang nongkrong karena ada pertandingan disekolah mereka.

"Maaf untuk apa honey?" tanya Andrew setelah itu memakan bakso miliknya.

"Soal papa tadi pagi" lanjut Ghe

"Oh itu,iya gak apa-apa juga.Lagi pula wajar kalau orang tuanya khawatir kalau anaknya pacaran" kata Andrew mengusap pipi Ghe dengan ibu jarinya.

Ting....tingg...ting...

Suara bel berbunyi membuat keduanya terkejut dan meninggalkan kantin setelah membayar makanan mereka.

"Gue duluan ya kak" kata Ghe sambil berjalan kearah kelasnya

"Jangan lupa bentar gue tunggu di parkiran" kata Andrew sambil sedikit berteriak karena Ghe saat itu sudah agak menjauh.

Ghe hanya mengangkat jempolnya menandakan iya dia akan menunggu Andrew.

Bel sekolah berbunyi menandakan bahwa pelajaran terakhir telah usai dan mereka kembali melanjutkan kegiatan mereka yaitu pulang kerumah masing-masing.

"Ghe hari ini kerumah gue yuk" ajak Laras ketika kaki mereka beranjak didepan kelas.

"Aduh Ras,Sorry gue gak bisa hari ini besok aja gimana"

"Emangnya lo ada acara dengan kak Andrew ya?" tanya Laras balik

"Entar gue bilang ke lo tapi gak sekarang,soalnya gue harus pulang"

Setelah sampai di parkiran Andrew sudah menunggu kedatangan Ghe dan membuat Laras menjadi mengerti akan penolakan Ghe.

"Gue tau sekarang pasti kalian jalan-jalan kan?" tanya Laras kepada Andrew

"Gak,lo salah." jawab Andrew santai

"Terus???"

"Gue akan bertemu calon mertua aww" jawab Andrew dengan begitu cepatnya tangan Ghe mencubit lengannya.

"Lo utang penjelasan Ghe,kali ini gue biarin kalian pergi karena takutnya kak Andrew yang kena sasaran mama lo"

"Bukan mamanya Ras,tapi papanya"

"What!! Papanya,ok lo bisa gue maafin sekarang tapi setelah urusan kalian selesai gue gak akan biarin kalian lolos dari penjelasan kalian"

"Iya temanku yang baik dan tidak sombong gue bakalan cerita suerr deh" kata ghe sambil mencubit pipi temannya

Mereka meninggalkan Laras seorang diri di parkiran akan tetapi ada sepasang mata yang melihat kearah Laras.

********
Siapa pemilik mata itu ?
Jangan lupa baca kelanjutan ceritanya.

Terus gimana nasib Andrew setelah bertemu dengan calon  mertua masa depannya?

Jangan lupa vote dan komentar kalian

Happy reading

First Love Story [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang